Pengalaman Pertama - 12

3.4K 16 4
                                    

Setelah selesai kencing aku kembali mengantarkan Linda ke kamarnya. Karena aku yang membawa senter maka aku masuk duluan kedalam kamar namun saat Linda masuk, secara tak sengaja lengannya menyenggol batang penisku yang tegang. Ingin sekali kuremas pantat Linda tapi belum berani. Tak berapa lama Linda pun tertidur lagi, sangat nyenyak, Irma kini posisi tidurnya menghadap ke tembok dan membelakangi aku.

Aku masih penasaran dengan galeri hp Linda, dengan foto dan video telanjang nya dan apakah tadi dia memotretku saat aku kencing. Kutunggu agak lama sampai kupastikan kedua cewek ini benar-benar tertidur lelap dan kulihat ponsel Linda ada di samping bantalnya. Untuk mengambilnya aku harus melangkahi Irma dulu, jadi sempit memang kamar ini kalau diisi 3 orang. Aku colek Irma beberapa kali dan tak ada reaksi, Linda pun juga sama. Bagus....keduanya tertidur lelap.

Aku yang masih telanjang bulat dengan penis tegang berurat memberanikan diri meraih ponsel Linda. Terpaksa aku melangkahi kepala Irma. Setelah tanganku berhasil menggenggam ponsel Linda, kusadari ternyata kepala Irma tepat diantara kedua kakiku, tepat dibawah biji pelerku. Niat iseng ku pun kambuh. Sengaja aku sedikit jongkok supaya biji peler dan batang penisku sangat dekat ke wajah Irma.

Jantungku berdebar kencang, waswas kalau Irma tiba-tiba bangun, namun perasaan waswas itu berganti dengan rangsangan yang luar biasa. Aku pun nekat jongkok lebih rendah lagi hingga biji pelerku menempel di pipi kiri Irma, meski hanya beberapa detik namun sensasinya luar biasa ketika berhasil menempelkan alat kelamin ke wajah wanita cantik. Aku kembali berdiri lalu duduk di posisiku semula sambil membuka ponsel Linda yang ternyata tanpa kunci pin.

Dengan puas aku lihat koleksi foto telanjang Linda berbagai pose, close up puting susu, vagina dan lobang pantat. Video nya tak kalah panas, ada yang sedang mandi, kencing, colmek, menari telanjang dan masih banyak. Benar dugaanku.....Linda tadi memotretku saat aku kencing. Tak hanya itu, beberapa kali dia memotretku bahkan merekamku saat berjalan di koridor. Entah harus malu atau bangga melihat foto telanjangku didalam ponsel teman wanita.

Kupandangi lagi foto-foto telanjang Linda sambil kuelus batang kejantananku yang mulai berdenyut. Warna putingnya yang coklat agak gelap, rambut kemaluannya....ah....melihat fotonya saja membuatku terangsang apalagi tadi saat aku melihatnya kencing. Kukocok perlahan batang penisku sambil sesekali kuusap biji pelerku dan menonton video telanjang Linda. Tapi aku terkejut saat listrik kembali mengalir dan semua lampu menyala.

Aku terdiam sejenak, kuturunkan ponsel Linda, khawatir kalau mereka terbangun. Beberapa menit berlalu dan mereka tetap tertidur nyenyak. Kuletakkan ponsel Linda lalu aku berjalan telanjang menuju lantai 1 untuk mengambil kunci kamarku, yes....ketemu. Aku kembali masuk kedalam kamarku, bukan untuk pindah lokasi tidur atau memakai celana tapi mengambil ponselku.

Aku kembali masuk kedalam kamar Linda sambil membawa ponselku. Segera kukirimkan koleksi foto dan video Linda melalui WA ke nomerku, sukses....!
Selesai mentransfer galeri tak senonoh Linda maka kuhapus riwayat percakapan, aman. Kulihat mereka masih tertidur nyenyak dan tak bergerak, nafas teratur. Lampu sudah mulai menyala maka pencahayaan kamar pun bagus. Ide gilaku muncul karena aku tadi tidak puas meski sudah menempelkan biji pelerku ke wajah Irma. Kuaktifkan mode kamera di ponselku lalu aku selfie telanjang dengan latar belakang cewek yang sedang tidur.

Begitu banyak foto selfie yang kuambil, kini aku berfoto close up batang penisku yang kudekatkan ke tubuh Irma. Sesekali kutempelkan batang penisku ke pipi kiri Irma lalu memotretnya. Merasa tak puas...aku mengaktifkan mode video dari kamera depan dan bertelanjang bermain penis diantara kedua cewek yang tertidur nyenyak. Kamera ponselku merekam adegan telanjangku sedang mengocok penis, kadang aku membelakangi kamera karena aku ngocok sambil menghadap ke kedua cewek yang tertidur lelap.

Belum puas juga, sepertinya memang aku harus mengeluarkan lendir kejantanan ini tapi harus secara sensasional dan beda dari biasanya. Kuambil lagi ponselku lalu aku duduk ngangkang menghadap ke tubuh Irma. Tubuhnya bergerak, dia kini tidur terlentang lagi tapi kepalanya masih menghadap tembok sedangkan tangan kirinya hampir menyentuh kakiku. Ini dia kesempatanku.....

Kupegang perlahan tangan Irma dan sedikit kuangkat, dia masih tidur nyenyak. Kuarahkan telapak tangannya yang lembut ke batang penisku dan kuposisikan jarinya seolah dia menggenggam batang penisku. Setelah itu aku foto dan rekam video. Celana pendeknya yang ketat membuat pahanya yang mulus terekspos dan daging kemaluannya tercetak dari balik celananya. Kudekatkan wajahku ke paha Irma dan kuendus aromanya, wangi dan lembut.

Semakin keatas dan sampailah hidungku ke bagian kemaluan Irma yang masih tertutup celana pendek. Kuendus bagian itu dan aroma khas kewanitaannya membuatku semakin terangsang. Kukocok batang kejantananku sambil tangan kiriku sesekali menyentuh paha Irma. Kocokanku semakin cepat dan nafasku semakin memburu. Bisa kurasakan lendir kejantanan ini terkumpul di ujung penisku. Namun aku masih bingung dimana akan kumuncratkan lendir kenikmatan ini.

Kuperhatikan Irma tidur dengan posisi kedua kaki lurus maka aku ngangkang berlutut diantara kedua paha Irma sambil mempercepat kocokan batang penisku. Kuperhatikan wajah polos Irma dan nafas teraturnya entah mimpi apa dia. Dari kaosnya yang tersingkap terlihat kulit perutnya yang mulus dan pusar nya yang mungil. Kocokan ini semakin kupercepat, sesekali kuhentikan saat kuendus kemaluan Irma dari balik celana ketatnya.

Aroma khas itu membuatku semakin berdebar, lendir kejantanan ini semakin terpompa hingga ke ujung penis, sekuat tenaga aku menahannya agar tidak terburu keluar. Namun nafasku tersengal, saraf penisku tak mampu lagi membendung tekanan lendir sperma yang memuncak. Aku mendesah lirih...
"Hhhhaah.....aaaahhhh.....eeemmhh....haaah...haaah...oohh...."
Serasa nyawa ini sesaat melayang sampai ke langit dan kurasakan sensasi di batang penisku seperti saat kencing tapi sangat nikmat.

CROOOOOOOOTTTT.....CROOOOOTTT.....CROOOOOT......CROT......CROOOOT.....CROOOOT...CROOOOT.....
"Ah....emh....lega."
Serasa jiwa ini ditarik lagi masuk kedalam tubuhku, pandanganku kini mulai fokus dan kulihat penisku yang dari tadi tegang kini berlendir putih. Banyak sekali lendir spermaku yang muncrat. Astaga.....belepotan kemana-mana, kukira aku hanya akan memuncratkannya ke paha Irma tapi loncatan lendirku bahkan mengenai pipi dan rambut Irma yang masih terlelap. Air mani ku luber di paha Irma, sebagian muncrat mengenai perut, leher, pipi kiri bahkan rambut Irma.

Pengalaman PertamaWhere stories live. Discover now