10 - Sekawanan Monyet

Comenzar desde el principio
                                    

"Aturannya gampang, kamu akan menang kalau berhasil menjatuhkan saya"

Nera mendongak "Gue juga punya aturan" Alejandro mengangkat sebelah alis "Jangan mukul muka gue, lo boleh mukul mana pun terserah, tapi jangan muka gue"

"Kenapa? Kamu ada janji kencan?" Nera mendengus, tebakan kakak angkatnya tepat sasaran. Melihat keterdiaman dan reaksi Nera, Alejandro menyeringai, dia beralih menatap ke arah kakek, paman, dan ayahnya duduk. Mereka semua sengaja meluangkan waktu untuk melihat pertarungan ini, mengetahui kemampuan Nera akan mempermudahkan mereka mendidik anak itu kedepannya.

"Apa Nera sudah diijinkan punya kekasih?" Mata Nera membulat dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Alejandro.

"Kamu sudah siap menikah Nera?" Tanya Samael.

"Ya belum lah om, gue masih dibawah umur"

"Kalau begitu, kamu tahu jawabannya" Kali ini Dante yang menjawab.

"Nggak bisa gitu dong! Kan bisa pacaran dulu" Balas Nera tidak terima.

"Untuk apa? Laki-laki itu menjalin hubungan tujuannya menikah, bukan untuk main-main" Eros berbicara dengan serius menatap Nera. Nera mendengus dan memalingkan wajah, dia pundung.

Sementara Agraham memandang perdebatan itu dengan senyuman.

"Ck, kapan pertarungannya dimulai?" Tanya Javier jengah, Nera menatap pria yang mulai berjalan ke arena. Dia yang akan menjadi wasit.

Nera mengambil napas dalam, memasang kuda-kuda, dia menatap serius Alejandro di hadapannya. Begitu Javier memberi aba-aba mulai, Nera menekuk lutut dan menjatuhkan tubuhnya ke belakang untuk menghindari pukulan Alejandro. Nera meringis, satu pukulan tangan besar itu sudah cukup untuk menumbangkannya. Dalam posisi dibawah, Nera mengarahkan tendangan rendah untuk menjegal Alejandro, tapi pemuda itu berhasil menghindar dengan berguling ke depan.

Nera melompat berdiri, berbalik menghadap Alejandro, tapi sebelum itu, dari ekor matanya, sebuah tendangan belakang mengarah ke kepalanya, Nera meliukkan badan ke belakang diikuti salto. Tidak memberinya jeda, Alejandro kembali melancarkan pukulan, Nera menggeser tubuhnya tapi tak sempat menghindar, pukulan itu merobek pelipisnya.

Mata kanan Nera buram akibat aliran darah, melihat area perut Alejandro yang terbuka, Nera menerjang, memeluk pinggang pemuda itu dan mendorong dan menjegal kakinya untuk menjatuhkan. Alejandro oleng, tapi berhasil mempertakankan posisi dengan menahan keseimbangan menggunakan kaki kiri di belakang.

Duak!

Nera menggerang saat Alejandro memukul keras punggungnya dengan siku. Tapi fokus Alejandro itu Nera manfaatkan untuk melepaskan pelukan tangan dan dengan cepat melayangkan pukulan telapak tangan keras ke arah dagu Alejandro. Alejandro terhuyung, tanpa memberi jeda, Nera memutar tubuhnya, dengan tumpuan tangan, tubuhnya terangkat dan melayangkan tendangan kakinya ke dagu Alejandro, tapi berhasil ditangkis, sementara kaki yang lain ditangkap pemuda itu.

Nera terjatuh saat kakinya ditarik, dengan cepat dirinya dijatuhkan dengan tangan kanan yang ditarik ke belakang. Leher belakang Nera ditekan dengan keras, sementara lutut belakangnya ditekan kuat dengan lutut Alejandro.

"Menyerah?" Tanya Alejandro.

"Arghhh...!" Nera menggerang saat tangannya semakin ditarik dan dicengkram, dia berusaha berdiri tapi tidak bisa. Tenaganya terkuras untuk mencoba melepaskan diri.

Tap! Tap! Tap!

Javier menghentikan pertarungan saat Nera menepuk lantai tiga kali tanda menyerah. Alejandro berdiri melepaskan Nera, menegok ke kiri dan meludah darah. Nera masih terengah, membalikkan badan dan terlentang. Elliot menghampiri Nera dengan membawa perlengkapan medisnya. Caesar menangkat tubuh Nera untuk terduduk dan menyandarkan punggung Nera di dada bidangnya, mempermudah Elliot memeriksa.

BITTER AND SALTY [Slow Update]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora