Sudah lebih dari tiga jam Felix tak kunjung pergi meninggalkan ruangan ini sejak ia masuk bersama Lorenzo, Evelyn menengok langit dari jendela kaca, terlihat langit sudah mulai gelap yang menandakan malam akan segera tiba.

Kapan sih dia akan pergi dari sini gerutunya dalam hati, kakinya dari tadi kesemutan karena duduk dengan posisi sama

Evelyn

Evelyn mengerutkan keningnya, entah kenapa rasanya samar-samar ia mendengar Felix menggumamkan namanya. Suara itu terdengar lirih dan tidak terlalu jelas.

Apa baru saja Felix menyebut namaku? ah, tidak mungkin. Aku pasti salah dengar Evelyn menggeleng-gelengkan kepalanya cepat, menepis pikiran itu.

Setelah puas meminum alkoholnya, Felix berdiri kemudian mengambil jas yang ia sampirkan di sofanya. Ia lalu pergi meninggalkan ruangan itu untuk kembali kedalam kamarnya

Terdengar suara pintu ditutup, Evelyn memeriksa sedikit dari bawah meja untuk melihat apakah Felix benar-benar sudah pergi dari ruangannya atau belum.

"Akhirnya dia pergi juga" gadis itu menghela nafas lega

Ia tak langsung pergi, ia menunggu beberapa saat untuk memastikan kalau Felix sudah jauh dan tak kembali lagi

Setelah dirasa aman, Evelyn bersiap untuk keluar, tak lupa ia membawa patung yang rusak itu untuk diperbaiki dikamarnya

Sementara disisi lain Felix menghentikan langkah kakinya, ia teringat pada botol alkohol yang ditinggalkannya diruang kerja.

Ia memutuskan untuk kembali dan mengambilnya denganlangkah yang sempyongan karena mabuk, atau kalau ia tidak mengambilnya, Lorenzo pasti mengomelinya habis-habisan karena meminum alkohol terlalu banyak. Ia selalu menasihatinya agar tidak terlalu banyak minum karena bisa mempengaruhi kesehatan, meskipun begitu felix tak pernah menghiraukannya.

Felix meraih gagang pintu itu dan mendorongnya agak keras. Saat ia membuka pintu ruang kerjanya, disaat yang bersamaan terdengar suara berturan dari balik pintu itu.

Evelyn tersungkur kebelakang sembari memegangi kepalanya yang sakit akibat terbentur pintu

Sedangkan Felix segera memeriksa siapakah orang sudah berani-beraninya memasuki ruang kerjanya padahal ia baru saja keluar dasi sana. Bola matanya bergetar saat mendapati evelyn disana, wanita yang selama ini dicarinya itu tiba-tiba muncul dihadapannya

"KAU"

Evelyn mendongak untuk melihat orang yang membuatnya terjatuh, ia tertegun saat tau kalau orang itu adalah Felix

"Ma-maafkan saya" Evelyn segera bangkit dan berdiri didepan pria itu

"Evelyn?"

"Siapa Evelyn? Saya baru pertama kali mendengar nama itu tuan. Saya bukan Evelyn, anda salah orang" elaknya, ia mengalihkan pandang dari pria itu karena gugup

"Bohong! aku tau kau itu Evelyn" Felix menatap Evelyn dengan tatapan yang tidak bisa gadis itu dijelaskan, kemudian ia meletakkan salah satu telapak tangannya di pipi evelyn

Evelyn tidak bisa lagi menyangkal, pada akhirnya dia ketahuan. Usahanya untuk terus menghindari Felix selama ini akhirnya sia-sia.

Grep

Tanpa aba-aba Felix memeluk tubuh gadis itu, hal itu sontak membuat Evelyn diam mematung seraya bertanya-tanya kenapa Felix memeluknya

"Akhirnya aku menemukanmu, kenapa kau baru muncul sekarang?" ucapnya parau

Kenapa pertanyaannya seolah ia selama ini mencariku? bau alkohol, sepertinya dia mabuk Evelyn segera melepaskan pelukan Felix padanya

"Saya akan mengantar anda kekamar" ucapnya kemudian memapah Felix yang saat itu tengah mabuk berat menuju kamarnya

***

Evelyn berjalan menyusuri lorong menuju kamarnya setelah mengantar Felix. Raut wajahnya terlihat cemas, semua usahanya selama ini sia-sia karena pada akhirnya Felix tetap mengetahui keberadaannya ditempat ini.

"Evelyn" Luna menghampirinya setelah Evelyn membuka pintu kamarnya

Ternyata sedari tadi gadis itu berada di kamar Evelyn untuk menunggunya. Sebenarya Luna hendak kembali menemui Evelyn diruang kerja duke, tapi Felix dan Lorenzo sudah datang terlebih dulu hingga akhirnya ia tidak bisa masuk kedalam.

"Maaf Evelyn, gara-gara aku kamu jadi terjebak disana" ujar Luna, merasa bersalah

"Sudahlah, tidak apa-apa Luna" tanggap Evelyn

"Apa tadi kau ketahuan oleh tuan duke saat bersembunyi disana?" tanya Ellie penasaran

"Eum, itu..., tidak kok. Aku baru kesini saat tuan duke pergi" bohongnya seraya memaksakan tersenyum

Evelyn terpaksa berbohong karena ia tidak mau teman-temannya tau hubungannya dengan Felix dahulu

"Aku lelah, mau istirahat. Aku akan memperbaiki patung ini besok, sebaiknya kau kembali ke kamarmu" ujarnya pada Luna, sebelum ia kembali ke kamar, Evelyn menyempatkan untuk mengambil patung itu kembali keruang kerja

"Baiklah kalau begitu, aku akan kembali" timpal Luna. 

Illustrasi Patung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Illustrasi Patung

Ex-Fiance's ObsessionWhere stories live. Discover now