POWER OF LOVE : XIII

Start from the beginning
                                    

Ia pun kembali ke apartemen nya.

Keesokan harinya, jeonghan bersiap-siap untuk ketempat kerja nya, ini hari pertama nya bekerja, jadi dia tidak boleh terlambat.

Setelah menyiapkan susu untuk Chan, jeonghan keluar menggendong Chan dan membawa tas kecil berisi keperluan Chan nantinya.

Jeonghan berjalan menuju halte bus.

Beberapa menit perjalanan, jeonghan pun sampai di toko kue itu.

Dia disambut oleh bibi kemarin.

"Nak, ini masih terlalu pagi, kau sudah sampai"

"Tidak apa-apa bibi, ini hari pertama ku bekerja, lebih baik aku datang lebih awal daripada terlambat"

"Ah baiklah baiklah, tapi sebelum aku memberi mu tugas, siapa namamu? Kemarin kau belum sempat memberitahu nama mu"

"Namaku Yoon Jeonghan dan anakku, Choi Chan"

"Baiklah, nak jeonghan, kau bisa memanggilku bibi Kim"

"Ne.. bibi"

"Sekarang, tugas mu melayani pelanggan dan karena kau sudah bekerja disini, aku hanya akan sesekali datang untuk membantu, jika toko ramai kau telpon saja aku. Ini nomor ku, aku pergi dulu ya, jaga toko nya dengan baik"

"Baik bibi"

Jeonghan menunduk pada bibi Kim.

Tak lama setelah bibi Kim pergi, ada pelanggan yang datang.

"Selamat datang" sapa jeonghan ramah.

"Permisi, apa ada cupcake?"

"Ada, ingin berapa banyak?"

"Tolong berikan dua bungkus"

"Baiklah, tunggu sebentar"

Jeonghan dengan telaten menyimpan pesanan pelanggan pertama nya.

"Ini dia"

"Baiklah, ini uang nya"

"Terimakasih, datang kembali" ucap jeonghan membungkuk.

Setelah itu dia duduk menunggu pelanggan yang lain, ia menatap lurus jalanan ramai dan juga gedung besar di depan toko ini. Jeonghan terus memikirkan gedung itu, ia mencoba untuk mengingat gedung apa itu tapi dia tidak bisa, otak kecil nya tidak mampu mengingat hal-hal tidak penting seperti itu.

Karena yang dipikirkan nya sekarang adalah bagaimana keadaan Seungcheol.

Wajah Seungcheol terus saja terbayang bayang di pikirkan nya, di tambah dengan Chan yang setiap tidur selalu mengigau memanggil ayah nya.

Kadang anak itu juga menangis seharian mencari Seungcheol.

Seperti sekarang contohnya, lamunan jeonghan buyar saat Chan yang tidur dengan tenang tiba-tiba menangis kencang memanggil nama ayahnya.

"Channie... Ada apa?"

"Appa, appa, appa, appa"

"Shuu.. shuu.. shuu... Channie, maafkan eomma ya, tidur lagi ya sayang"

Jeonghan mengambil botol susu di tas kecilnya, lalu memberinya pada Chan. Untung saja tangisan anak itu langsung mereda setelah di beri susu, jeonghan duduk di kursi dan menghela nafas panjang.

P

onsel Seungcheol terus saja berdering, seperti sedang diteror oleh seseorang.

Itu dari seokmin, tapi Seungcheol sama sekali tidak memperdulikan nya.

Laki-laki itu sedang duduk di sofa, ditangan ada bingkai foto jeonghan, Chan dan dirinya.

"Jeonghan-ah, kau sungguh tega meninggalkan ku dan menyiksa ku seperti ini. Kau menyuruh ku untuk bahagia tanpa dirimu? Tidak mungkin, kebahagiaan ku adalah kau. Bagaimana aku bahagia jika kebahagiaan ku tidak ada?"

Matanya memerah karena pola hidup nya sangat berantakan, tidak makan dengan teratur, sering menangis, dan menjadi seorang yang gila kerja.

Walaupun begitu, ia tidak tinggal diam. Dia masih terus mencari keberadaan jeonghan.

Dan untuk hyejin, wanita itu hampir setiap hari mendatangi rumah atau kantornya. Tapi Seungcheol sama sekali tidak menanggapi nya.

Hatinya bagai batu yang tidak bisa di belah, dan di batu hanya terukir nama jeonghan seorang. Tidak ada yang lain.

Seungcheol mati rasa, ia tidak peduli dengan keadaan rumah nya yang tidak terurus sama sekali. Ahjumma sudah berhenti pada pekerjaan nya, karena harus pulang ke desa nya.

 Ahjumma sudah berhenti pada pekerjaan nya, karena harus pulang ke desa nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••TO BE CONTINUE••



Power Of Love || Jeongcheol [END]Where stories live. Discover now