REDFLAG - 8 🔞

Börja om från början
                                    

"Kak, sakit banget ya?" tanya Sapphire prihatin.

"Lumayan," jawab Luciana sambil meringis dan dia mulai kelelahan. Bantuan Sapphire sangat berarti baginya saat ini, gadis itu dengan setiap menggandeng dan memapah berjalan tanpa tahu siapa pelaku Luciana berakhir seperti itu.

"Kemarin aku udah tanya sama Raven. Katanya gaya bercinta itu banyak. Aku udah lihat di poster-poster gitu. Ternyata di internet ada." jelas Sapphire, memperhalus gaya bahasanya yang dia ketahui dari Raven.

"Jadi, kamu udah tanya sama Raven dia suka gaya apa?" tanya Luciana.

"Nggak tahu, katanya Raven belum pernah." jawab Sapphire sambil menggelengkan kepala.

Luciana terkekeh, Raven menyembunyikan dirinya yang sesungguhnya dengan sebaik mungkin. "Kamu percaya?"

"Heum," Sapphire mengiyakan. "Raven baik banget selama ini sama aku. Aku cinta banget sama Raven."

"Dia nggak ngajak kamu seks?"

"Nggak. Tapi kemarin aku ngajak, dia nggak mau."

Luciana tertawa lebar membuat Sapphire terkejut. Luciana tiba-tiba bersemangat, mengejek Raven yang munafik.

"Dia baik sama kamu ya?" ejek Luciana sambil terkekeh.

"Iya," cengir Sapphire bangga.

"Makanya aku cinta banget sama Raven."

"Semoga kalian langgeng ya,"

"Makasih, Kak." Sapphire sangat senang dengan harapan itu.

Mereka berhenti melangkah saat sudah sampai di koridor. Sapphire melepaskan lengan Luciana dan gadis itu memperbaiki posisi tas bahunya.

"Makasih ya, Sapphire. Kapan-kapan kita ngobrol lagi."

"Iya, Kak. Aku duluan ya?"

"Iya."

Meraka berdua berpisah. Saling melambaikan tangan dan melempar senyum. Luciana menyeringai memandang punggung Sapphire yang semakin menjauh.

***

"Sayang, kita langsung pulang ya?" ajak Raven pada Sapphire setelah mereka selesai makan siang di kantin.

"Pulang?" tanya Sapphire terkejut.

"Iya,"

"Kita nggak pergi main? Katanya kamu mau belanja bulanan. Makanan di kulkas kamu udah habis."

Raven menggelengkan kepala dan tersenyum lembut. "Besok aja ya? Aku ada urusan."

"Urusan apa?"

"Papa datang ada kerjaan di sini. Aku mau menemani papa bertemu klien." jelas Raven membuat rasa kecewa Sapphire memudar.

"Tante ikut? Aku ikut kalau tante datang,"

"Nggak, Sayang. Papa doang yang datang. Ini datangnya mendadak banget."

"Yaaahhh," Sapphire kembali kecewa dan mengerucutkan bibirnya.

"Kita pulang ya? Aku langsung menemui papa habis nganter kamu." bujuk Raven menyempurnakannya alasannya.

"Yaudah deh," Sapphire menganggukkan kepala dan memasukkan ponselnya ke tas. Dia tidak mau menahan Raven lebih lama dan membuat Hadi menunggu lebih lama.

Hanya mereka berdua di kantin. Owen tidak ada kelas, Fika dan Isaac masih di kelas, sedangkan Luciana langsung pulang karena tidak enak badan.

"Sayang, aku titip salam sama Om Hadi." ucap Sapphire saat mereka perjalanan ke parkiran. Dia bergelayut manja di lengan Raven seperti biasa, dan lelaki itu tidak keberatan dengan kebiasaan tersebut.

REDFLAG Där berättelser lever. Upptäck nu