08. Si kembar yang nakal.

154 19 6
                                    

Vote & Komen ya
Happy Reading!

.

Hari ini kediaman Klan Altaica cukup ramai dengan keponakan Ten yang baru saja tiba dari Bangkok. Tetapi suasana suram terpancar dari raut wajah datar yang Ten tunjukan untuk anak kembarnya yang pulang lewat tengah malam itu.

ibaratnya jika Seo Johnny merupakan pimpinan yang keras dan menjunjung tinggi kedisiplinan dalam Klan dan Seo Chitta atau Ten adalah partnernya yang mendisiplinkan dalam lingkup keluarga kecilnya.

"Jadi?"

Ten bersedekap dada sembari menatap kedua anaknya yang saat ini duduk bersebelahan sambil menundukkan kepalanya, lebih tepatnya mereka berdua sangat malu dengan para sepupunya.

Dongsook melirik kearah Haechan yang hanya tertunduk, gadis itu bingung ingin merespon pertanyaan sang ibu bagaimana.

"Do-Dongsook habis dari jeju dengan Minhyung, sebelum berangkat kan aku sudah izin dengan Mae," ujar Dongsook mencoba untuk menbela diri.

"Betul, memang sudah izin. Mae mengizininnya bagaimana nak?" tanya Ten dengan nada bicara yang masih datar.

"Hati-hati dijalan, jangan lupa makan dan-" Dongsook membulatkan matanya, lalu meremat jemarinya gelisah.

"Dan?"

"- dan Harus pulang sebelum jam delapan malam, karena akan ada pertemuan dengan Bangsawan dari Bangsa Onca." tambah gadis itu lagi dengan suara mengecil, walaupun begitu Haechan dapat mendengar apa yang dikatakan adiknya.

"Dan apa lagi nak?" tanya Ten yang kali ini lebih mengintimidasi keduanya. Sebenarnya jarang sekali bahkan hampir tidak pernah Ten seperti ini kepada anak-anaknya, namun untuk kali ini Johnny menyerahkan sepenuhnya kepada Ten karena takut terlalu kasar mendisiplinkan anak-anaknya.

"Sampaikan juga kepada Haechan," lirih gadis itu masih tidak berani menatap sang ibu.

Haechan mendengar hal itu pun berani mengangkat kepalanya, menatap bingung ke arah Sang ibu yang tersenyum tipis.

"Sepertinya adikmu juga kesulitan untuk mengabarimu makanya pesan Mae tidak sampai ke kamu, Benar Haechan?" Haechan mengeluarkan ponselnya lalu meletakkannya di atas meja.

"Kenapa lagi itu?" tanya Dongsook yang melihat kondisi ponsel Haechan yang jauh dari kata baik.

"Jatuh? Terpental? entahlah apa sebutannya yang pasti bisa seperti itu juga karena kekuatan luar biasa dari singa anjing itu,"

Ten mengerutkan dahinya, padahal disini ia sedang mengintrogasi kedua anaknya, tetapi malah jadi ia yang menonton kedua anaknya mengobrol.

"Sudah-sudah, Kalian akan Mae hukum kali ini. Hukuman pertama kalian tidak boleh bertemu Mark dan Minhyung. Hukuman kedua... kalian akan diawasi oleh Hendery dan Lucas, maraton lima putaran sepertinya bukan masalah bukan? Matahari nya juga mendukung karena sangat cerah." ujar Ten, Pria manis itu berlalu ke halaman belakang Castile Altaica.

"Oh satu lagi Mae lupa, Dongsook seperti waktu untuk shifting dengan Harimaumu akan segera tiba, Sehabis jalani hukuman langsung pergi ke tempatmu, Daddy menunggumu disana." katanya lagi sembari melanjutkan langkahnya.

Tersisa Haechan dan Dongsook, Haechan yang tidak sepenuhnya paham dengan perkataan terakhir Mae nya pun menatap Dongsook meminta penjelasan.

"Apa? Jika tentang shift itu memang jadwalku berganti dengan Lily tiga bulan sekali dan itu akan terjadi selama beberapa hari-" Dongsook mengernyit melihat tatapan Haechan,

"Gue tau tentang itu, shift saat masa kawin berlangsung dan to be honest gue salfok karena nama harimau lo cantik, gue jadi penasaran sama wujudnya. Dan Dongsook, selama siklus itu lo tetap dirumah kan?" tanya Haechan khawatir.

The Story Of Altaica || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang