8

5K 528 40
                                    

Happy reading

***

"Laoshi, aku akan pulang sendiri. Sebaiknya anda langsung kembali ke sekolah." Langkahnya berhenti hanya untuk mengatakan itu.

Wang Yibo menoleh dan mulai mengamati. Sejak mengetahui hasil dari pemeriksaannya tidak ada sedikit pun perubahan dalam ekpresi wajah pemuda itu, semuanya masih sama seperti sebelumnya, seolah Xiao Zhan tidak terkejut ato pun tidak peduli dengan apa yg sudah dikatakan oleh dokter.

Dan itu sangat berbeda dengan dirinya, mendengar penuturan sang dokter tentang kondisi Xiao Zhan yg kini sedang hamil membuat Wang Yibo sungguh terkejut. Dari usia kehamilannya itu sangat bertepatan dengan waktu setelah ia melakukan hal tersebut pada Xiao Zhan. Jika anak itu memang miliknya, bukankah ia harus segera bertanggung jawab. Tapi, bagaimana ia harus mengatakan ini padanya.

"Aku akan mengantarmu sampai ke rumah." Wang Yibo menolak permintaannya.

Xiao Zhan baru saja ingin berbicara namun tanpa diduga tangan sang laoshi sudah dengan cepat memegangnya dan menarik ke tempat parkir, dan itu membuat Xiao Zhan dengan cepat menelan kembali kata-katanya.

Wang Yibo membuka pintu untuknya, setelah memastikan pemuda itu sudah duduk dengan aman, ia pun menutup dan berpindah ke sisi sebelahnya. Wang Yibo menyalakan kendaraannya dan mulai melaju.

"Aku tidak akan mengatakan ini kepada siapapun, kau bisa percaya padaku."

"Terima kasih." Xiao Zhan menjawab acuh tak acuh, ia mengarahkan pandangannya pada sisi jendela dengan tatapan linglung, raganya disini tapi pikirannya berkelana entah kemana.

"Aku tidak mengenal pria itu." Suasana yg hening dan canggung mendadak pecah ketika Xiao Zhan mulai bersuara.

Wang Yibo semakin mengeratkan pegangannya pada kemudi, ia menoleh pada pemuda disebelahnya yg masih berfokus menatap ke luar jendela.

"Saat itu, aku sangat membutuhkan uang untuk operasi kakakku. Anak bos di tempatku bekerja menawarkan pekerjaan sebagai pelayan di bar itu. Awalnya, aku ragu. Tapi, kondisi yg sangat mendesak membuatku tidak ada pilihan lain selain mengambilnya. Aku kabur dari orang yg ingin melecehkanku hanya untuk dilecehkan oleh orang lain. Parahnya lagi, aku tidak mengetahui siapa, dan seperti apa rupa pria itu. Laoshi, apa kau mempercayai ceritaku?" Selesai mengatakannya ia lalu menoleh untuk melihat reaksi dari sang guru.

"Aku mempercayaimu."

"Sepertinya hanya laoshi yg akan mempercayainya." Xiao Zhan tersenyum getir. Memikirkan semua usaha dan kerja kerasnya demi menuju masa depan yg lebih baik, sepertinya semua itu sangat sia sia. Saat ini, ia sudah berbadan dua, tanpa tahu siapa ayah dari bayi yg dikandungnya ini. Seiring dengan berjalannya waktu, perutnya ini akan semakin membesar dan tak mungkin dapat ia sembunyikan.

Ini masih awal dari pembelajaran semester pertama, yg berarti tidak mungkin baginya untuk bisa menyelesaikan pendidikannya sampai lulus. Lagipula, sekolah mana yg masih bisa mentolerir anak didik yg hamil diluar nikah?

Sepertinya, nasib buruk akan selalu melekat padanya.

"Apa kau membenci pria itu?"

"Entahlah, aku tidak tahu bagaimana harus menanggapinya seperti apa. Disatu sisi, aku sangat berterima kasih padanya, karena uang darinya mampu mencukupi semua kebutuhan kami saat itu. Tapi dengan kondisiku sekarang, aku juga tidak bisa menyalahkannya." Tanpa sadar Xiao Zhan kini meraba perutnya yg masih rata.

MBA (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang