bab 11 5 tahun kemudian

42 0 0
                                    

5 tahun kemudian

Saat ia di luar bersama teman nya tiba tiba ponsel Arumi berdering.

"Papa mau masuk rumah sakit, cepat kamu kesini,"ucap Milea di sebrang sana

"Rumah sakit lagi," ucap Arumi khawatir

"Jantung . ," ucap Milea. "Ia akan melakukan operasi."

"Baik aku kesana," lalu sambungan terputus.

"Ada apa, kenapa kamu panik,"ucap teman kuliah Arumi

"Mertua ku masuk rumah sakit,"ucap Arumi tanpa menyadari kalau sebenar nya ia keceplosan .

"Mertua? Kamu sudah menikah,"

Arumi terkejut. Ia ingin menampar mulut nya. "Maksut ku paman ku, aku salah bicara,"

"Oh,"

"Aku pergi dulu,"ucap Arumi.

******
Dengan perasaan khawatir ia berjalan menuju ruangan operasi.

Di lihat nya milia duduk dengan menangis. "Tante,"

"Aku sudah menelfon Mahes dia akan datang besok. Sekarang ia melakukan benerbangan,"

Deg

Entah dia harus sedih atau bahagia bahwa suami nya akan pulang.

"Oh," hanya kata itu yang keluar untuk mengurangi keterkejuta nya.

"Setelah Mahes datang dia akan menceraikan mu,"

Deg

"Tante tau?" Tanya Arumi terkejut

"Karna mama yang menyuruh Mahes menceraikan mu,"

Arumi Terdiam di syok apa papa mertuanya itu juga tau. Sebegitu bencikah Mama mertua nya itu pada diri nya? Hingga berbuat seperti itu pada nya. Tiba tiba mata nya memanas. Dia ingin menangis. Dia begitu sedih mengetahui fakta ini .

****"

Malam nya "kamu tunggu Papa mu. Tante akan siapkan baju ganti dan keperluan lain yang pasti nya kamu tidak akan tau,"

"Baik Tante,"

"Ingat hanya ketika kita berdua kamu panggil aku Tante. Aku tak Sudi di panggil mama oleh mu,"

"Baik Tante,"

Operasi sudah di lakukan dan saat ini Arya sudah di pindahkan ke ruwang inap. Arya belum sadar. Ia masih pingsan setelah di lakukan tindakan operasi .

Arumi tidur di shofa jam lima subuh ia terbangun seperti biasa. Tapi ia tak bangun sendiri pria di samping papa nya ikut Ter bangun membuat Arumi terkejut

Deg

Jantung Arumi berdebar ia berjalan mendekati Mahes yang menguap.

"Mahes kamu kah itu?" Arumi begitu pangling dengan Mahes. Mahes memakai kemeja yang tangan nya di gulung ke atas. dan 3 kancing yang di buka membuat kulit putih berotot nya terlihat. Dulu Mahes terlihat kurus. Sekarang terlihat berisi. Dan sispex

"Kamu sudah bangun," tanya Mahes

"Kapan kamu datang,"

"Jam 2 tadi,".

Tak ada pelukan atau ciuman seperti yang Mahes lakukan lima tahun lalu. Ke duanya ibarat orang asing.

"Oh, aku sholat dulu. " Arumi membuka hijab nya membiarkan rambut nya tergerai. Salah satu kebiasaan yang mengganggu Mahes. Arumi selalu menampilkan rambut hitam nya membuat Mahes terpana akan ke cantikan Arumi .

Pernikahan DiniWhere stories live. Discover now