Chapter 2 : When We Meet Again

467 37 5
                                    


Kami memakan daging babi yang meskipun hanya seporsi, tapi cukup untuk dimakan tiga orang sampai kenyang. Sebenarnya harga makanannya sangat layak, meskipun jika aku harus membayarnya sendiri, aku mungkin tidak akan mampu membelinya. Aku yang telah duduk selama hampir dua jam merasa jauh lebih segar setelah makan. Setelah itu, kami duduk, menemukan sesuatu untuk dibaca, dan mengobrol dengan gembira hingga tiba waktunya pertemuan kelompok.

Kami pergi dengan bonceng tiga karena hanya Foam yang punya sepeda motor. Untung kami sampai dengan selamat meskipun itu berbahaya (Tolong jangan ikuti kami). Ketika sampai di parkiran fakultas, aku melirik fakultas kedokteran yang ada disebelah dan itu tiba-tiba membuatku pusing.

Bajingan itu ada di sini...

Apa itu mungkin? Kami kuliah di universitas yang sama selama bertahun-tahun dengan gedung fakultas yang bersebelahan, tapi kami tidak pernah melihat ataupun berpapasan dengannya sama sekali?

Aku sebaiknya tidak perlu memikirkan hal itu sama sekali. Yang harus kulakukan sekarang hanyalah harus berhati-hati agar dia tidak melihatku. Haaah... sepertinya akuk harus menghabiskan tahun di universitasku dengan penuh kehati-hatian.

"Kenapa gedung kedokteran begitu bagus? Ditambah lagi memiliki asramanya sendiri dan kopi di gedung itu enak. Itu tidak adil sama sekali!" Foam mengeluh setelah turun dari motor. Ketika aku mendengarnya, aku berbalik untuk melihat lebih dekat. Bangunannya memang indah. Entah sudah berapa kali mengalami renovasi.

"Hanya kopi saja, membuatmu mengeluh?"

"Penjualnya juga manis."

"Oh, itu tidak adil sama sekali."

"Apanya?"

"Bibi di kantin kita kami sangat baik hati, setiap aku pergi kesana, selalu memberiku makanan ringan." potongku.

"Ah, aku tidak tahu. Ayo kita lihat apa bibi tahu berapa banyak yang kau habiskan untuk kopi?" Kata Foam sambil tertawa.

"Kau pikir kau lucu ya?" kataku dan kami berjalan ke belakang gedung fakultas.

- AWAS! Jangan berikan Khao Nīo karena dia sudah sangat gemuk! -

Ada tanda peringatan di pilar yang menempel seperti peringatan seperti sesuatu yang bahaya layaknya memberi makan akan membawa bencana. Serius, apakah ada dana untuk membuat poster peringatan seperti itu?

"Kenapa? Mungkinkah Khao Nīo (Ketan) itu membuat anjingnya gemuk?" tanya Foam padaku bingung.

"Foam! Khao Nīo itu nama seekor anjing. Haha. Kau kemana saja selama ini? Kau tidak tahu selebritis di grup fakultas kita?" Aku berkata dan Typhoon membenarkannya.

"Oh, aku tidak tahu," Ujarnya dengan sedikit bingung.

Akhirnya kami sampai di ruang pertemuan yang disepakati. Belum banyak orang, hanya ada senior dan teman seangkatan kami yang juga sudah membuat janji. Jurusan di Fakultas ku tidak banyak, tapi bukan yang terkecil di antara fakultas lainnya. Katakanlah bisa saja di tengah-tengah, meski yang pasti mahasiswanya tidak sebanyak Fakultas Sains dan Teknik.

"Mahasiswa baru yang sudah datang, silahkan berbaris disini. Aku akan memberikan label nama kalian untuk dipakai selama ini di awal semester." Seorang wanita yang memegang mikrofon membuat pengumuman di depan ruang pertemuan, menyebabkan semua orang berbaris, termasuk kami bertiga.

"Apa nama panggilanmu? Dan tolong beri tahu aku kodemu." Saat tiba giliranku, dia menanyakan nama dan kodeku.

"Easter, kode 034."

"Easter 034. Nama yang aneh, tapi juga lucu. Apa kau tertarik melamar menjadi bulan fakultas tahun ini?" Senior yang menulis name tag itu mendongak. Dia tersenyum ringan dan mengatakan bahwa dia hanya bercanda.

EAST: TAG! YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang