Prolog

172 41 127
                                    

"Yaakk apa yang kalian lakukan!" Teriak Aya, kepada tiga bocah yang hendak melakukan aksi jungkir balik.

Di sinilah Aya berada di sebuah Daycare milik kakek nya yang berada di depan perumahan para orang elit, aya tidak tahu bahwa anak yang di titipkan kan pada nya adalah anak titisan setan.

Bagaimana tidak, di usia mereka yang masih empat tahun bahkan ada sampai tiga tahun sudah bisa membuat orang dewasa darah tinggi dengan tingkah absurd mereka.

Aya hanya bisa menghela nafas kecil iya menatap ke bawah di mana ketiga bocah kecil itu sedang menatap nya kembali.

"Kak aya jangan mala mala dong, nanti antik nya hilang." Ucap Nana bocah yang memiliki gigi kelinci.

"Gimana nggak marah sih Na, kamu sama Nono dengan ahen ngapain jungkir balik begitu, mana habis makan lagi, kalau muntah gimana?" Tanyanya kepada ketiga bocah tersebut.

"Kalau kita muntah kan ada kak Aya yang belsihinya hehehe." Nyengir Ahen bocah beralis seperti burung camar itu, mendengar perkataan tersebut membuat Aya menepuk keningnya pusing. Jika saja yang didepan nya ini bukan seorang anak kecil, Aya yakin seratus persen bahwa dia akan segara membunuh nya lalu membuang jasad mereka ke sungai, tapi tenang kok Aya tidak setega itu.

"Huaaaa Hiks kak alaa jaat!" Tangisan seorang bocah berusia sekitar tiga tahun itu pecah, ia merasa di hianati karena tidak bisa pendapatkan jawaban yang tempat.

"Jahat bagaimana sih juu, kak ara udah jawab yang jujur loh." Kini Ara yang menjawab salah satu sahabat Aya.

"Gaa hiks k-kak hiks kak ala boong, juju nggak suka!!" Ucapnya seraya menghentak kan kakinya ke lantai, tuh kan tantrum nya kumat lagi.

"Kenapa ra?" Tanya Aya menghampiri Ara meninggal ketiga bocah tersebut.

"Nggak tau gua sumpah, ini anak kadang-kadang kalau random nya kumat semuanya di tanyain." Jawab Ara sambil melihat juju yang masih dengan mode tantrum nya.

"Emang dia nanya apa?"

"Dia nanya kalau alien ntuh ada apa engga, yh gua jawab nggak ada lah." Ucap ara emosi, mendengar penjelasan dari Ara membuat ia terkekeh, sudah hal yang biasa bagi Aya mendapatkan pertanyaan random yang keluar dari mulut kecil juju.

"Kak Aya!" Teriak juju sambil merentang kan tangannya meminta Aya untuk menggendong nya.

Aya yang melihat itu langsung menggendong juju mengusap punggung bocah itu agar berhenti menangis.

"Ka Aya atitt," Adunya ke pada Aya.

"Mana yang sakit hmm?"

"Tenggolokan hikss juju atitt hiks."

"Yaudah kalau sakit, berarti juju berhenti nangis yah," Ucap Aya sambil terus mengusap punggung kecil milik juju.

"Tapi juju mau iaat Alien."

"Alien nggak ada juju!" Ujar Ara, sontak mendengar jawab itu membuat juju kembali menangis di gendongan Aya.

"Boong!, hiks k-kak ala hiks boong, iko endili hiks bilang kalau Alien itu ada!"

"Chiko?" Tanya Aya,yang hanya mendapat anggukan dari juju " Yaudah kalau gitu kita panggil iko dulu yah," Ara segera memanggil chiko bocah yang memiliki darah keturunan china.

Tak lama kemudian chiko pun datang bocah yang berusia tiga tahun setengah itu menatap bingung ke arah juju yang berada di gendongan Aya.

"Juju kenapa kak Aya?" Tanya chiko

"Juju nangiss mau lihat Alien, chiko pernah lihat Alien? " Ucap Aya.

"Pelnah kakk!" Pekik chiko senang, mendengar perkataan chiko membuat Aya dan Ara kaget bagaimana bisa Alien itu ada.

"Chiko pernah lihat di mana?" Kali ini Ara yang bertanya.

"Di kebun binatang kak!!" Jawab chiko dengan senang.

"Dalah nyerah gua anjing!! " Teriak Ara frustasi.

~Bersambung~

Maaf jika masih ada salah kata dalam pengetikan ku soal nya baru belajar buat cerita hehehe dan sekali lagi saya juga minta maaf kalau misal prolog nya panjang banget yah soalnya masih pemula🙏🙏

Cerita ini sebagian di ambil 100% hanya fiksi yang aku karang sendiri, jika ada kesamaan dalam cerita orang lain mohon di maaf kan, karena ini memang murni hasil karangan aku sendiri 😭😭🙏🙏

Sekian terimakasih! ><

~~see you teman teman~~

Jangan lupa vote and komen nya yah kawan kawan:)

🌻

Daycare [On Going]Kde žijí příběhy. Začni objevovat