ENIGMA || TAEGYU || TAEHYUN X BEOMGYU

Enigma 7

Beomgyu membuka pintu apartemen nya dengan kasar. Entah kenapa suasana hatinya menjadi buruk setelah insiden bertemu Taehyun yang tidak disengaja barusan.

Yeonjun yang sedari tadi mengikutinya dari belakang hanya dapat melihatnya dalam diam. Tidak ingin menanyakan lebih lanjut karena dia sendiri enggan dan juga bingung. Dia menahan dirinya untuk tidak memeluk pemuda yang selama ini ia jaga. Rasa ingin mengungkapkan perasaan selalu ia urungkan karena sadar bahwa dirinya bukan lah siapa siapa.

Sesampainya dikamar Beomgyu melapas jas yang dia kenakan dan melemparnya ke sembarang arah. Ia menghempaskan tubuhnya begitu saja di kasur empuk miliknya. Pikirannya kembali kepada Taehyun yang tadi menolak tawaran nya.

Sebenarnya untuk ukuran seorang teman hal seperti itu mungkin biasa saja, toh Taehyun juga menolak Beomgyu secara halus. Bahkan mereka juga belum lama ini berkenalan. Bukankah itu hal yang wajar.

"Kenapa aku tiba tiba jadi seperti ini? "

Beomgyu mengusap wajahnya dengan kasar lalu bangkit menuju kamar mandi. Mungkin mandi adalah salah satu cara untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang.

Sedangkan diruang tamu Yeonjun masih tenggelam dalam pikirannya belum berniat untuk kekamar atau pun melakukan hal lain. Ia masih belum mengerti, apa yang ada pada pemuda bartender itu sehingga Beomgyu mampu menaruh perhatian lebih kepadanya.

Setelah beberapa menit ketika Yeonjun ingin beranjak kekamar, tiba tiba pintu kamar Beomgyu terbuka dan menampilkan pemuda itu yang mengenakan celana training dan kaos abu abu oblong. Rambutnya yang basah menandakan dia baru saja selesai mandi. Cepat sekali batin Yeonjun.

Hanya beberapa saat mereka saling menatap, karena setelah nya Beomgyu berjalan menuju dapur.

"Kau ingin membuat sesuatu?"

Seakan tau apa yang dilakukan pemuda manis itu Yeonjun beranjak dari tempatnya lalu menyusul Beomgyu di dapur.

"Tidak apa apa, aku bisa melakukannya sendiri. Pergilah"

Beomgyu mengeluarkan satu bungkus ramen dari almari atas dan juga sebuah panci. Lalu mengisi panci itu dengan air.

"Kau tidak bisa makan makanan pedas"

Yeonjun mengambil ramen yang baru saja Beomgyu taruh di meja. Saat akan meletakkan nya kembali ke almari, tangan Beomgyu tiba tiba menahannya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Pencernaan mu tidak baik, apakah kau lupa akan hal itu?"

"Tidak, aku ingat jelas"

Yeonjun mengernyit kan alisnya, ia menatap wajah kesal Beomgyu. Apakah pengaruh pemuda itu sangat besar sampai Beomgyu menjadi seperti ini?

"Jadi, apa alasan yang membuat mu ingin memakan nya?"

"Hanya ingin"

Beomgyu merebut ramen itu dengan kasar. Tetapi ramennya malah melesat dan terjatuh ke lantai. Karena Yeonjun juga tidak ingin membiarkan Beomgyu mengambilnya.

Tanpa fikir panjang Yeonjun mendorong tubuh Beomgyu ke meja lalu mengukungnya. Beomgyu yang terkejut tangannya refleks menahan dada yang lebih tua.

"Apa yang-"

Yeonjun menutup mulut Beomgyu dengan tangan kanannya. Kedua pasang mata itu bertemu, Beomgyu merasa ada yang salah dari Yeonjun. Tatapan mata laki laki itu lebih tajam dari biasanya.

"Apakah pemuda itu? Apakah dia yang membuat perhatian mu beralih kepadanya? "

Beomgyu yang masih mencerna apa yang sedang terjadi hanya bisa menautkan kedua alisnya bingung. Dia tidak mengerti kenapa Yeonjun tiba tiba bersikap seperti ini. Yeonjun memang sedikit aneh setelah mereka minum bersama waktu malam itu dan sekarang laki laki itu berbicara semakin aneh.