One Piece x Trash of the Count's Family Crossover
.
.
.
Tetap saja, di rambut merah sialan itu tidak berhenti membuatnya khawatir! Sialan!Aarrghhh! Kenapa pula dia bisa selamat bertahan hidup selama ini dengan sifat pemalas seperti itu?!
DAN! Wajah...
Jangan lupa untuk VOTE, KOMEN dan FOLLOW ya guys~ ☺️🙏❤️✨️ Makasih banyan udah suka sama fic inii ><)
WARNING : OOC!Cale
(Word : 8.4k)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[Portgas D. Ace's POV]
"Ada apa, Cale?"
Pemuda berambut hitam melihat si rambut merah mendadak terlihat lesu setelah menggebu-gebu dan berapi-api untuk menyelamatkan emas dari tangan Shichibukai jahat bernama Gecko Moria. Matanya menyayu dengan cemberut kecil.
"... aku mengantuk."
Haha. Tentu saja tidur adalah sifat pertama Cale Henituse!
Komandan Shirohige menahan tawa yang hendak lolos darinya. Tidak mampu mengalihkan gambaran imajinasi dari Cale yang sangat bersemangat, mendadak mendadak menjadi lesu tak bertenaga.
"A-apakah Cale-san baik-baik saja?" Tanya si tengkorak, yang lama melihat interaksi mereka dengan aura khawatir.
.... untuk sebuah kerangka hidup, Brook sangatlah ekspresif sehingga Ace bisa merasakan berbagai emosinya. Padahal wajahnya memang hanya tengkorak saja. Aneh memang.
"Yah, dia baik-baik saja. Hanya kehilangan baterai." Mendengar jawaban Ace, Cale masih senantiasa cemberut tetapi tidak membantah.
"Aku ingin tidur. Kemudian baru kita akan menyelamatkam emas-emas itu," gerutu pemuda berambut merah. Sambil mengucek-ucek matanya lesu. Memberikan gambaran yang sangat manis dan tidak baik untuk jantung Ace sekarang.
"Ayo. Aku akan membawamu tidu-" Ace membuka sebelah lengannya. Berniat hanya memapah tubuh Cale ke kamar di kapal mereka. Tetapi tidak menduga bahwa si rambut merah sepenuhnya membiarkan dirinya memeluk Ace erat.
"Ace-ya, Kenapa kau begitu hangat? Seperti pemanas musim dingin...," gumam Cale mengantuk dan sedetik kemudian terdengar dengkuran halus. Menandakan bahwa si pria cantik itu sudah terlelap di pelukan Ace.
