episode 50

512 26 14
                                    

  2 Tahun sudah terlewati semenjak putra pergi untuk selamanya, kehidupan Zaidan kini berubah setelah ia menjalani hari-harinya tanpa adanya putra disampingnya. Meskipun begitu ia selalu menyempatkan untuk pergi mengunjungi makam putra satu Minggu sekali hanya sekedar berziarah dan bercerita tentang kehidupannya.
.
.
.
Meskipun ujian yang harus ia lalui ini terlalu berat untuknya namun dengan tekad yang ia miliki ia berhasil untuk keluar dari semua ujian itu dan ia berhasil menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan pekerjaan tetap.

"Halo put, aku Dateng lagi" lalu Zaidan mencabut rumput yang ada di atas makam tersebut dan membersihkan dedaunan yang jatuh. Lalu ia mengeluarkan sekeranjang bunga dan menaburkannya di atas makam putra. "Hari ini aku mau cerita boleh ya sayang, jadi aku udah lulus put. Aku udah lulus kuliah 5 hari yang lalu dan baru sekarang sempet cerita sama kamu, waktu itu pas aku di wisuda rasanya nervous banget. Aku juga berhasil buat ujian sidang skripsi lancar banget. Kemarin itu mama sama papa gak bisa datang, jujur sedikit sedih sih put disaat temen-temen aku bisa foto sama keluarganya sedangkan aku cuma sendirian tapi mungkin kalau ada kamu aku bisa seneng dan bahagia banget put. Tapi aku gak ambil sedih kok, aku juga tau mama sama papa di Jepang juga kerja demi aku juga, terus kamu tau gak papa sama Mama aku bulan depan mau kesini tau. Mereka mau ziarah kesini, sekalian ketemu sama ayah ibu kamu. Put...aku kangen put sama kamu, kapan aku bisa meluk kamu lagi put. Jujur put setelah 2 tahun ini hidup aku sedikit goyang, aku hampir nyerah tapi aku inget apa yang terakhir kamu mau. Aku bertahan demi permintaan kamu put, sakit rasanya, berat rasanya harus menanggung beban yang kayak gini. Ah iya, kamu gak mau aku sedih lagi ya. Maaf ya, harusnya aku kesini bawa kabar gembira buat kamu tapi malah sedih-sedih kayak gini. Kamu tau gak, kemarin aku di terima kerja put. Aku kerja di perusahaan cabang yang dipimpin sama ziel punya ayahnya itu, aku diajak buat kerja disitu ya seenggaknya aku ada penghasilan lagi kan ya. Nah aku kerja itu mulai besok, besok pagi itu hari pertama buat aku. Semoga lancar ya semuanya nanti kapan-kapan aku ajak temen-temen lagi buat kesini ya put" Zaidan mengusap batu nisan putra beberapa kali "andai hal yang mustahil itu bisa jadi kenyataan, andai reinkarnasi itu nyata put, andai teori 7 kembaran di dunia itu ada. Aku mau salah satunya bisa terwujud, aku mau ketemu kamu lagi. Di kesempatan kedua nanti kalau aku ketemu sama orang yang emang dia mirip sama kamu aku mau banget itu bisa terwujud. Ini emang permintaan aku yang aneh, tapi aku gak bisa kalau harus kayak gini put. Lebih baik ngeliat kamu di tubuh yang berbeda daripada gak ngeliat kamu sama sekali"

  Lalu Zaidan bercerita panjang lebar tentang kehidupannya dan sudah 30 menit ia berada disana dan akhirnya dia memutuskan untuk pulang.

"Aku pulang dulu ya put, nanti aku Dateng kesini lagi ya. Dadah sayaaang"

  Zaidan kembali pulang ke kosan dan ziel sudah menunggunya di sana.

"El? Udah lama?"

"Enggak, baru 10 menit an. Lu abis dari makam putra?"

"Iya"

"Udah 2 tahun ya dan sejak kepergian putra, ga nyangka waktu bisa berjalan secepat ini"

"Iya El, waktu emang berjalan cepat. Tapi gw disini masih berharap apa yang udah pergi masih bisa kembali lagi"

"Dan..."

"Iya El gw tau, gw juga udah nyoba buat ikhlas El. Tapi tetep aja gw ga bisa ngelupain dia begitu aja"

"Kalau ngelupain dia sih gw ngerti kalau lu ga akan segampang itu, tapi lu harus ikhlas dan. Terima kenyataannya"

"Iya"

"Udah lah, gw kesini bukan mau bahas itu. Lu siap kan buat besok"

"Iya, gw udah siap kok"

"Oke good"

ZAIDAN & PUTRA Where stories live. Discover now