Kompleks Istana Kekaisaran sangatlah luas. Tempat ini bahkan menyerupai sebuah Kota kecil. Terdapat banyak bangunan selain tempat tinggal Kaisar dan keluarganya di sini. Seperti beberapa gedung kementrian penting misalnya perdagangan, keamanan dan keuangan.
Kami lalu mulai berjalan mengitari kompleks kastil yang besar ini. Terlihat para Ksatria yang berpapasan dengan Ketua merapatkan kaki dan bersikap sempurna untuk memberi hormat.
Cukup sulit untuk menjadi Ksatria Penjaga Istana. Loyalitas dan Keberanian mereka harus sudah teruji di lapangan.
Tidak lama kemudian, kami tiba di sebuah gerbang besar yang di jaga beberapa Ksatria.
Ini adalah pintu masuk menuju Inner Palace yang hanya orang berkepentingan saja yang boleh masuk.
Melihat kehadiran Ketua, para Ksatria itu membukakan gerbang. Ketua lalu mengangguk memberikan gestur terima kasih dan para Ksatria itu membalasnya dengan merapatkan kedua kaki mereka bersikap sempurna.
Kami memasuki gerbang Inner Palace, terlihat sebuah istana yang menakjubkan dan sangat besar yang dihiasi dengan taman indah. Arsitektur Istana ini mengadopsi gaya Victorian Style awal abad ke-18.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kami lalu diantar masuk ke Istana ini, terlihat banyak sekali tangga yang mengarahkan ke area tertentu di dalam istana ini. Kami lalu mengikuti pelayan yang mengambil tangga mengarah langsung ke lantai tiga.
"Tuan Raul, ini adalah kamar Anda," kata pelayan itu membukakan pintu kamar. "Rapat akan diadakan besok pukul 9 pagi."
Ketua kemudian mendekatiku, "Besok datanglah ke kamarku, kita akan masuk ke ruang rapat bersama," bisiknya padaku.
Aku hanya mengangguk merespon kata-katanya, Ketua dan Pelayan itu lalu meninggalkanku di sini.
Masuk ke dalam kamar, terlihat interior ruangan ini jauh lebih mewah daripada kamarku yang ada di asrama akademi.
Merebahkan tubuhku di atas kasur, aku mencoba beristirahat memejamkan mata agar terlihat segar saat hadir rapat besok.
.
.
.
- Tok! Tok! Tok!
"Tuan Raul, Putri Elena memanggil Anda untuk pergi ke kamarnya."
Aku terbangun mendengar ketukan pintu dan suara pelayan. Melihat ke jam sakuku, terlihat waktu sudah menunjukan jam 6 pagi.
"Baiklah, tunggu sebentar. Biarkan aku membersihkan diri," ucapku padanya.
"Tuan Raul, jika Anda ingin, ada beberapa Maid yang bisa membantu Anda membersihkan diri," kata pelayan itu dari balik pintu.