07

30 6 27
                                    


3 Minggu berlalu

Aira menjalani hidupnya seperti biasa,tak ada yang perlu di khawatirkan di tempat kerja,pak manager tak berdusta,beliau tak pernah mempermasalahkan perihal yang lalu kepadanya,dan tak mempersulitnya,
jika kalian bertanya, 'kenapa ia tak menerima tawaran itu saja?',maka Aira akan menjawab,

'menikah bukan selamanya tentang cinta atau kesetaraan pangkat,akan tetapi menikah perihal membuka lembaran dari yang sebelumnya satu menjadi dua,menikah bukan hanya menyatukan dua kepala, melainkan menyatukan dua kepribadian berbeda,dengan kelebihan dan kekurangan yang ada,menerima masa lalu dan merajut masa depan bersama,menikah juga tentang tanggung jawab dan tujuan,akankah tujuannya sama atau berbeda?,tak hanya itu, membangun rumah tangga tak selamanya mulus layaknya air,kadang ada sumbatan yang menyebabkan ia tak mengalir,belum lagi dengan kesiapan jiwa dan raga,kalaupun memang fisik dan finansial sudah siap,tanyakan..apakah mental kedepannya sudah siap?'

Alasan lain Aira tak menerima lamaran tersebut karena,ia belum siap jika harus terus terang tentang masa lalu,ia belum bisa berdamai dengan hal yang sudah berlalu, memikirkan hal itu,Aira mengingat jika ia belum kedatangan tamu bulanan bulan ini,ia cemas-cemas takut,akankah apa yang ia takutkan benar terjadi?

☘️☘️☘️

Malam ini Aira duduk di kasur,melipat kedua kakinya,menumpukkan tangan dan wajahnya di atas lutut,memikirkan apa yang akan ia lakukan kedepannya?,ia kembali menatap barang yang ada di tangannya,sebuah benda kecil panjang yang terdapat tanda garis dua,ia merasa hancur, tak tau harus pergi kemana,tak mungkin ia jujur dengan kedua orangtuanya,ia tak mau membuat dua malaikatnya kecewa dengannya,ia merenung memikirkan hal apa yang akan ia lakukan,hingga akhirnya ia memutuskan sebuah keputusan yang mungkin sedikit merugikan dirinya,ia mengambil benda kotak pipih di samping tempatnya duduk,mencari kontak yang sudah lama tak mengirimkannya pesan,ia menguatkan hati untuk mengirimkan sebuah pesan singkat kepada sang penerima,hingga akhirnya ia mengetikkan kata demi kata,selesai dengan kalimat yang telah tersusun,ia mengirimkan pesan tersebut,tak berselang lama,jawaban yang ditunggu-tunggu oleh Aira muncul,ia hanya membacanya dan memikirkan apa yang akan ia sampaikan nanti,lelah dengan semua hal yang ada,ia memutuskan menyelami alam mimpi

☘️☘️☘️

Aira duduk di bangku cafe yang sedikit jauh dari rumahnya,ia menanti kehadiran seseorang yang sejak semalam membuatnya berat pikiran,menanti sembari memesankan minum untuknya dan untuk sosok yang ia undang,sampai akhirnya orang yang ditunggu-tunggu datang,ia mempersilahkannya duduk didepannya,tak ada yang memulai pembicaraan, keduanya larut dalam pikiran masing-masing,hingga sosok didepan Aira membuka suara terlebih dahulu

"Apa kabar ra?" suara bass yang telah lama tak terdengar oleh Aira kini terdengar kembali

"Tidak baik"jawaban Aira membuat kerutan di dahi lelaki di depannya,Aira menghela nafas berat sebelum mengatakan tujuannya mengundang lelaki didepannya

"Aku ngak mau basa-basi sama kamu..aku hamil" ucap Aira lirih di akhir kalimatnya,lelaki di depannya memandangnya dengan rumit,Aira melanjutkan ucapannya kembali

"Aku mohon kamu tanggung jawab sama apa yang udah kamu ambil dari aku" tetes air mata menetes ketika Aira harus mengingat kejadian yang tak ingin ia ingat kembali,lelaki di depannya masih diam,tak menjawab perkataan Aira,Aira terus-menerus memohon kepada lelaki di depannya, sampai pada akhirnya lelaki didepannya memberinya jawaban dan sebuah pertanyaan besar

"Maaf ra"ucap lelaki di depannya sembari menyodorkan sebuah undangan,Aira mengambil undangan tersebut, membacanya dengan teliti,hingga akhirnya ia paham maksud lelaki didepannya,Aira menggelengkan-gelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang baru saja ia terima

"Ini ngak mungkin kan ka,plies...jangan bercanda ka,ku mohon...dulu kamu yang ngemis-ngemis ke aku dan bilang mau tanggung jawab,tapi ini apa ka..kali ini aku mohon banget sama kamu,kali ini biarkan aku yang ngemis sama kamu... aku mohon,plies tanggung jawab ka.. kalaupun nanti kamu ninggalin aku ataupun ngeduain aku,aku rela,tapi aku mohon...tolong tanggung jawab sama apa yang telah kamu perbuat sama aku"kali ini Aira benar-benar memohon pada Dika,lelaki yang telah merenggut kesuciannya,ia terima dengan segala resiko kedepannya,yang ia pikirkan sekarang,nama baik orangtuanya

"Sorry ra,aku ngak bisa...mau kamu memohon bagaimanapun aku ngak akan ngelakuin itu,karna pada dasarnya,aku hanya akan menikah dengan satu wanita tanpa menduakannya" hancur sudah Aira,lelehan air mengalir deras di kedua pipinya

"Terus kenapa dulu kamu ngelakuin hal itu ke aku...dulu kamu bilang kalau mau tanggung jawab sama apa yang kamu perbuat...tapi sekarang apa dik?apa?kamu dusta sama apa yang kamu ucapkan hari itu" Aira tak sanggup melanjutkan kalimatnya,ia benar-benar hancur kali ini

"Maaf ra,waktu itu kamu yang nyuruh aku buat ngak nemuin kamu lagi,dan aku nurutin apa yang kamu mau,tapi maaf,aku ngak bisa ngikat janji sama kamu" setelah mengucapkan kalimat yang menyakitkan,Dika pergi begitu saja,tak mempedulikan wanita yang masih sesegukan di tempatnya,hingga sebuah kalimat yang terlontar untuk Dika, membuatnya mematung di tempatnya

"Jahat kamu dik,aku berharap kedepannya kamu bahagia dengan pilihanmu,tapi ingat dik..karma itu ada"

Aira memilih pergi dari tempatnya, meninggalkan Dika yang masih mematung di tempatnya,tanpa mereka sadari,sedari tadi ada yang mendengar pertengkaran mereka

☘️☘️☘️

Bosen ya?
Huhuhu...sabar dulu ya
Ini masih awal okee

Jangan lupa vote, follow and coment😄

AIRA: Aku KembaliOnde as histórias ganham vida. Descobre agora