Chapter 6. Gandum.

78 13 4
                                    

Hari berikutnya, Kenzie ikut mencari minyak bumi dengan Chrome dan Ukyo ditim daratan. Sedangkan Kohaku, Senku dan Ryusui menaiki balon udara tuk mencari diudara menggunakan penglihatan super milik Kohaku.

Kohaku yang sedang bergelantungan dibawah balon udara pun berteriak girang menarik perhatian Senku, tak menyangka bahwa dia bisa terbang.

"Jangan berteriak kegirangan terus seperti bocah, Singa Betina. Cepatlah bekerja." Ujarnya dengan jari kelingking yang mengorek telinganya, menatap bawah dimana si gadis berseru.

"Aku tidak berteriak kegirangan!! Selain itu, aku bukan singa betina! Sudah lama kau tidak memanggilku begitu!"

Chrome yang saat ini sedang membawa telepon dipunggungnya, ikut menimpali ketika percakapan mereka terdengar ditelepon.

"Ya, benar. Sekarang kita mengandalkan penglihatan Kohaku. Jika tidak, aku juga masih ingin naik."

"Tugas tim eksplorasi daratan juga sangat pentingnya." Ukyo yang sedang melihat diteropongnya beralih menatap lelaki disampingnya, ikut menanggapi ketika Chrome menjadi kesal karena tak bisa naik balon terbang lagi kali ini. "Kekanak - kanakan sekali kau Chrome." Kenzie tertawa, menyebabkan Chrome mengalihkan wajahnya tak terima.

Beberapa saat setelah menemukan hutan cemara, telingamu yang memang sensitif dan tajam pun mendengar sesuatu dikejauhan. Langkahmu yang terhenti menarik perhatian Ukyo dan Chrome, membuat mereka ikut berhenti.

"Ada apa Kenzie?"

"Apa kau mendapatkan sesuatu?"

Dua orang itu bertanya, belum saja kau menjawab, suara Ryusui yang nyaring di telepon menyela. Seketika itu jugalah Ukyo tersentak lalu menatapmu.

Ryusui yang sebelumnya mengeluh kini menyeringai. "Ada yang bergerak. Apa itu sekawanan hewan liar? Firasat seorang pelaut itu sangat akurat."

Mengangguk bersamaan, kalian yang ada ditim daratan pun segera kearah suara dituntun olehmu.

"Sudah ketemu."

"Apakah satu cukup?"

"Kurasa satu saja sudah cukup untuk makan malam nanti."

"Disekitar sini, kita menemukan seekor hewan yang terpisah. Dari kawanannya, yaitu kawanan kambing hutan liar." Kenzie mengambil anak panahnya, dan mengarahkannya lalu menembak tepat sasaran menyebabkan kambingnya langsung jatuh.

"Maaf. Mau disebut munafik pun, aku akan tetap berterima kasih dan memakanmu sampai habis." Ucap Ukyo, ketika pria itu membawa kambing yang sudah terkapar mati.

Mereka pun membawanya disungai. "Ukyo, Chrome, biar aku saja yang membersihkannya. Kalian tunggu saja disana." Ujarmu yang diangguki keduanya.

Begitu mereka menjauh darimu, kau pun segera membedah isi perutnya, menguliti dan kemudian membersihkan semuanya. Begitu selesai, Kenzie pun menghampiri teman - temannya dengan membawa kambing yang sudah dibersihkan.

"Ayo, kita sebaiknya kembali. Hari sudah mulai sore. Chrome, hubungi mereka, kita akan pulang ke desa."

•••

Begitu ada didesa Kenzie, Senku, Chrome, Kohaku, Ryusui dan Ukyo berada didalam dengan Kenzie yang menggambar peta. Tangannya bergerak menggambar tiap kali Senku yang ada dibelakang mengarahkannya.

"Hei Senku, kenapa harus aku yang menggambarnya?" Keluhmu yang hanya ditanggapi kekehan kakakmu.

"Ini pertama kalinya kulihat peta serinci ini." Shou dan warga lain terpana dengan peta yang dipegangnya.

Ryusui yang muncul dengan daging dikedua tangannya berseru. "Ha ha! Informasi yang didapatkan dari langit sangat hebat, bukan? Asalkan bisa membuat peta makanan, mulai hari ini kalian tidak akan makan ikan lagi setiap saat ... "

Piece By PieceWhere stories live. Discover now