Chapter 5. Jamuan.

81 12 3
                                    

Dihutan yang lebat akan pepohonan, seorang lelaki yang memakai jubah kulit berlari dengan cepat nan terkadang dia melompat didahan - dahan pohon tuk mempercepat lajunya.

Langkahmu terhenti begitu sampai diujung jembatan penghubung Desa Ishigami. Hampir saja berjalan masuk, kau terhenti dan menoleh, mendengar suara ditempat dimana pondok Chrome berada.

'Jika dipikir - pikir aku belum sempat ke pondoknya Chrome setelah kembali.' Batinmu yang berbalik arah menuju suara yang kau dengar tadi.

Menyibak semak - semak, Kenzie terkesima ketika lahan yang dulunya hanya ada pondok kini terdapat hal lainnya.

"Apakah ini yang mereka buat selama aku tidak disini? Kelihatanntmya seru." Gumammu berkeliling memeriksa satu persatu sembari membayangkan betapa menyenangkannya jika dia ikut kegiatan Kerajaan Sains dari awal.

Namun mengingat banyaknya pekerjaan setelah pulang seketika membuatmu menepis khayalanmu.

"Kurasa takkan seseru itu deh. Yang ada hanya neraka." Gelengmu menolak membayangkan pekerjaan berat macam apa saja yang terjadi.

Acara berpikirmu terhenti ketika ada suara perempuan yang memanggilmu dengan akrab. "Ichigo!" Menengok, dapat terlihat Kohaku melambai bersama Ukyo yang berdiri didekat pintu.

"Oh! Kohaku!" Serumu senang yang langsung masuk kedalam menemui dua orang berbeda jenis kelamin.

"Tak kusangka kalian disini, apa yang sedang kalian lakukan?"

"Kami sebelumnya sedang mencari sesuatu, tapi karena petanya tidak sesuai kami pun berhenti disini dulu." Jawaban Kohaku dibalas anggukan paham darimu.

"Ya karena sudah 3.700 tahun berlalu, geografisnya jadi berubah." Ukyo ikut menimpali, membuatmu meliriknya sebentar.

"Hm, memang benar. Bumi takkan berhenti bergerak hanya karena manusia membatu, jadi pasti beberapa kejadian alam akan merubahnya." Balasmu, Kohaku pun bertanya beralih ditopik yang lain.

"Juga, kenapa kau disini Ichigo? Apa kau baru pulang dari Gua Keajaiban?"

"Ah, iya. Aku sudah menemukan apa yang kucari, jadi aku mampir kesini sebentar sebelum kembali membantu." Kenzie tersenyum membuat Kohaku ikut tersenyum akan respon dari temannya. Namun apa yang dipikirkan Kenzie termasuk lain halnya.

'Alasan utamaku kesini sih, sebenarnya mau kabur dari pekerjaan neraka oleh kakakku. Sebelum peradaban hancur, aku sudah manjadi budak tak resmi untuknya, apalagi sekarang.–'

"Itu mengerikan!" Gumammu menggigil, seakan bisa merasakan betapa melelahkannya pekerjaan yang akan kau lakukan nanti.

"Uh? Apanya yang mengerikan?" Ukyo yang memang memiliki pendengaran tajam bertanya bingung padamu. "Ah, tidak. Aku hanya memikirkan, betapa mengerikannya bencana alam yang terjadi ratusan tahun lalu."

"Ngomong - ngomong, siapa kamu?" Tanya Kenzie dengan terus terang, Ukyo hanya tertawa kecil memakluminya.

"Kita memang belum sempat berkenalan. Namaku Saionji Ukyo, kamu bisa memanggilku Ukyo."

"Dia memiliki pendengaran yang tajam sepertimu loh, Ichigo." Kohaku yang kini duduk bersama kalian ikut menimpali.

"Dia seorang pemanah."

"Bisa dilihat dari senjata yang ada di punggungnya. Namaku Kenzie, semua warga desa memanggilku Ichigo. Kau bisa memanggilku sesukamu, Ukyo." Ucapmu tersenyum lima jari, menyebabkan yang lain ikut tersenyum senang.

"Oh ya, Ichigo. Kulihat kau dan Senku cukup akrab padahal baru bertemu, sebenarnya hubungan apa yang kau miliki dengannya?" Kohaku bersandar menatapmu dengan rasa penasaran, termasuk Ukyo yang ikut mendengarkan.

Piece By PieceHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin