V-Chap5

748 86 2
                                    

Jam menunjukan pukul 23.00, dimana seharusnya semua orang sudah tertidur. Tapi tidak dengan Varrel a.k.a Rafael saat ini dia malah baru saja bangun dari tidur panjangnya.

Setelah kejadian makan siangnya yang terganggu dia langsung ke kamar lalu tidur, dan saat bangun ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 22.45 ,bisa dibayangkan betapa nyenyak dan tenangnya dia tidur.

Bahkan waktu makan malam BI irah yang memanggil Varrel berulang kali pun tidak ada sautan darinya sama sekali. Untuk keluarga Varrel? Tidak perlu ditanya mereka tidak peduli sama sekali denganya.

Saat ini Varrel berkutat dengan handphone yang ia temukan tadi di laci meja belajarnya. Dia sedang melihat-lihat apa yang biasanya Varrel asli lakukan. Dari mulai room chat dan media sosial.

Tidak ada yang menarik menurutnya di roomchat hanya ada nomer asing dan nomer keluarga Varrel. Terakhir kali 1 bulan yang lalu Varrel mengirimkan pesan pada ayah dan ibunya tapi tidak ada jawaban sama sekali dari mereka. Bahkan pesan yang lainya juga. Saudara" nya pun sama.

Sedangkan nomer asing yang ada mengirim pesan pada nya berupa ancaman dan kata-kata kasar entah siapa mereka.

Di media sosial sepertinya Varrel asli cukup terkenal kemungkinan karna bakatnya, di Instagram Varrel penuh dengan video Varrel asli yang sedang memainkan gitar dan bernyanyi itu mungkin membuatnya terkenal.

"Apa gw harus hapus semua video ini?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Hmm...keknya harus deh mungkin gw bakal sisain 2 buat kenang-kenangan ni tubuh " ujar Varrel yang mulai menghapusi semua video diakun instagramnya dan menyisakan 2 diantaranya yang menurut nya menarik.
Dia juga menghapus Ig dan apk medsos lainya kecuali Roomchat. Karna kemungkinan bisa dia butuhkan.

Sekarang hampir tepat tengah malam, dan perutnya terasa lapar.
Dia bangkit dan berjalan menuju pintu keluar, semuanya terlihat sepi ya karena memang ini sudah malam Semuanya tentu sudah pada istirahat kecuali para bodyguard yang berjaga diluar.

"Gw harap masih ada makanan" Varrel berjalan menuju dapur lebih tepatnya kulkas, dia membuka kulkas tersebut.

"Hufhh, untung ada" Varrel mengambil makanan yang berupa opor ayam.

Dia mulai memanaskan opor ayam itu, dirasa sudah cukup dia mulai mengambil nasi dengan lauk opor ayam. Dia mulai duduk di tempat makan dan mulai makan dengan tenang.

"Apa yang kamu lakukan?" Suara berat yang muncul yang membuat Varrel cukup terkejut namun saat tahu siapa yang bersuara dia langsung mengacuhkanya.

"Abang tanya! Apa yang kamu lakukan!?" Tanya orang itu, Leo Elfandra Alexander anak sulung keluarga Alexander.

'tu mata ketutup tai apa gimana!' batin Varrel bergemuruh.

Tangan Leo seketika menjambak rambut Varrel, hingga Varrel mendongak. dia tidak suka diacuhkan, dan tadi adek bungsunya mengacuhkannya yang membuat nya marah.

Varrel mendongak tanpa ekspresi namun tatapan matanya menatap Leo dengan tajam dan dingin.

Brak!

Gebrakan meja yang baru saja dilayangkan oleh Varrel, dia mencengkeram tangan Leo yang menjambak nya. Dan seketika jambakan dari Leo berhenti seketika. Cengkraman Varrel tidak main-main!.

Varrel berdiri dari tempat duduknya, decakan kesal keluar dari mulutnya. Dia hanya ingin makan tanpa ada penggangu!.

"Jangan sentuh gw!, dan jangan pernah bicara sama gw!" Ucap Varrel dengan menekankan kalimatnya. Dia paling benci jika disentuh, dan juga dia tidak akan pernah berinteraksi dengan keluarga Alexander atau pun tokoh lainya!.

VARRELDonde viven las historias. Descúbrelo ahora