V-Chap3

736 77 1
                                    

Satu Minggu telah berlalu,
hari ini Varrel sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk pulang.

"Ayoo tuan muda, kita harus segera pulang." Ujar wanita paruh baya yang sudah cukup tua dia bi irah.

Selama 30 menit yang lalu bi irah membujuk Varrel untuk segera pulang. Tapi yang bujuk malah masih asik tiduran dibrankar rumah sakit. Padahal dia udah sehat.

"Varrel masih males bi, nanti sore aja" bukanya bangun dia malah semakin menyamankan diri di kasur. Perlu diingat jika Varrel a.k.a Rafael yang saat ini berada ditubuh Varrel adalah sosok yang sangat pemalas dan tidak peduli dengan apapun!.

Bi irah menghela nafas, dia sebenarnya tidak masalah jika tuan mudanya ingin pulang sore. Tapi sekarang dia tidak bisa, kepala keluarga Alexander bersama dengan keluarga nya sedang berlibur dari satu bulan yang lalu dan hari ini, siang ini mereka akan pulang. Tuan Alexander menyuruh BI irah Sebelum dia sampai Varrel harus sudah berada di rumah. Jika tidak hal buruk akan terjadi pada Varrel.

Dan itu membuat bi irah takut, dia tidak ingin Varrel terluka kembali. Apalagi saat ini Varrel baru saja sembuh.

"Tuan muda anda tidak bisa, siang ini tuang Alexander akan pulang. Dan anda harus segera berada di rumah sebelum tuan datang. Jika tidak beliau akan marah" Jelas BI irah

"Ck, siapa peduli." Ujar Varrel, dia tidak peduli akan mereka. Bisa-bisanya! Padahal anaknya koma satu bulan dan tidak ada yang menjenguk meraka malah pergi berlibur! bahkan setelah Varrel sadar pun tidak ada yang menjenguk nya walaupun Varrel sekarang sangat tidak berminat untuk dijenguk.

"Bibi peduli, tuan muda jika tidak pulang sekarang anda akan dalam bahaya. Tuan Alexander tidak pernah main-main dengan ucapnya. Bibi juga tidak ingin tuan muda terluka kembali. Bibi mohon" mohon BI irah.

Bi irah tidak ingin Varrel terluka. karna sejak Varrel masih bayi BI irah lah yang merawatnya.
Dia sangat menyayangi Varrel seperti anaknya sendiri. Tapi dia juga tetap menghormati Varrel sebagai tuan muda dari keluarga Alexander.

Varrel yang mendengar permohonan BI irah pun akhirnya bangkit dari tidurnya, dia menatap BI irah dengan kesal. Dia tidak suka dengan orang yang memohon!. Apalagi mengemis!.

"Oke, pulang!" Ucap Varrel dia langsung turun dari brankar rumah sakit lalu mendahului Bi irah yang saat ini tersenyum padanya.
Akhirnya tuan mudanya bisa diajak pulang, itulah isi hati BI irah.

Sekarang Varrel berada di mobil hitam milik keluarganya. Ouh tidak Varrel sekarang tidak menganggap mereka keluarga! dia sama sekali tidak memiliki keluarga.

Untuk keluarga Alexander, Varrel a.k.a Rafael sudah tau tentang keluarga itu dirinya yang berada ditubuh Varrel adalah anak bungsu dari keluarga Alexander. Bungsu kurang dari 5 menit dari 2 saudari kembarnya tapi.

Varrel Alfarez Alexander dia memiliki 4 saudara dan 2 saudari kembar. 4 saudaranya itu lebih tua darinya mereka adalah abangnya Varrel.

Leo Elfandra Alexander anak pertama
keluarga Alexander dia baru berumur 24thn dia juga salah satu CEO termuda dari keluarga Alexander di umurnya ini dia sudah mampu memegang kendali beberapa perusahaan miliknya dibeberapa negara. Dia sosok yang sangat tampan, tegas, dan berwibawa sama seperti ayahnya dan mendiang kakeknya.

Fendy Ryfran Alexander anak kedua keluarga Alexander, dia empat tahun lebih muda dari Leo. Saat ini dia berada di eropa untuk kuliah. walaupun dia masih kuliah tapi dia sudah mempu mendirikan perusahaan nya sendiri walaupun masih termasuk perusahaan kecil.
Sama seperti abangnya yaitu Leo, dia juga sangat tampan, dia sosok yang pendiam, tidak peduli apapun tetapi jika menyangkut tentang keluarga nya dialah yang pertama yang akan langsung bertindak.

VARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang