Prolog

1K 90 0
                                    

"Selamat kalian semua telah lulus dengan predikat yang cukup memuaskan, saya berharap setelah kalian keluar dari sekolah ini kalian tidak jadi beban bagi negara!"

"Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya tidak perlu minta maaf karna saya tidak peduli, Terimakasih."

Itulah puisi pendek yang kepala sekolah berikan pada siswa/i nya yang baru saja lulus.

Dan mereka yang akan memulai dunia sebenarnya dibidang pekerjaan. dimana mereka tumbuh menjadi orang dewasa.

Dunia yang penuh kekejaman, persaingan, dan kegelapan.

Entah apa yang akan mereka jalani setelah kelulusan mereka itu adalah urusan mereka sendiri. Mereka akan memilih jalanya sendiri tanpa ada yang membimbing.

Begitu juga salah satu tokoh kita dicerita ini.

Rafael Dwi Pratama

Sejak kecil dia yang sudah mengalami pahitnya hidup, kekejaman dan kegelapan.

Tidak ada keluarga disisinya, tidak ada seseorang yang mau membimbingnya.

Itu semua sudah terjadi pada dirinya sebelum waktunya.

Dia memiliki keluarga.

Tapi itu tiga tahun dimana dia baru dilahirkan.

Diusianya yang ke-4 thn , dimana dia masih belum memiliki pikiran yang cukup. Semuanya berakhir dengan tatapan keluarganya yang awalnya lembut dan penuh kasih sayang berubah dingin penuh dendam padanya.

"Kau anak menjijikan!"

Caci Makian, kata kasar, semua itu harus dilontarkan pada anak 4 thn yang belum mengerti apa-apa.

---------

Seorang pemuda yang baru saja keluar dari pintu UKS, dia berjalan dengan membawa berkas kelulusan  yang dia dapat tadi pagi.

Semua siswa/siswi SMA Bima sakti sudah kembali kerumah mereka masing-masing. Karna memang jam pulang sekolah sudah terlewat dari satu jam yang lalu.

Dan sekarang hanya tinggal pemuda tadi yang baru saja keluar dari UKS, entah apa yang terjadi padanya.

Semua terlihat baik-baik saja pada tubuh pemuda itu, semua ditubuhnya terlihat sehat dan sempurna.

Kecuali wajahnya yang terlihat suntuk, dan mengantuk.
jika dilihat dari jauh mungkin orang-orang melihat wajahnya datar dan dingin.

'gw sebenarnya males pulang kerumah ngeliat wajah bajingan tu orang-orang' Batin pemuda itu.

dia masih berjalan dengan tenang dengan wajah yang terlihat dingin dari kejauhan.

'Kemungkinan setelah gw sampe dirumah, gw dihukum cambuk puluhan kali ama si tua bangka.'

Dia berhenti, matanya menatap kedepan arah tempat perkiran dimana motornya berada.

Disana dia melihat motornya yang tergeletak di tanah entah itu jatuh secara tidak sengaja atau disengajakan. Bahkan bagian depan motornya terlihat penyok seperti telah ditabrak sesuatu.

'Rafael-rafael...miris banget hidup lo.'

"Gw harap habis ini gw bisa mati dengan cepat" monolognya dengan lirih.

Rafael, dia berjalan kearah motornya mengambil motornya yang tadi jatuh lalu mulai berkendara untuk pulang kerumahnya.

Sore ini cuaca begitu mendung dan suram, Rafael yang saat itu masih mengendarai motornya hanya menatap kosong kedepan entah apa yang dipikirkannya.

Hingga rintik hujan mulai turun dan semakin deras, dia yang tadi hanya berkendara dengan kecepatan rata-rata sekarang mulai meng gas motornya melaju dengan sangat kencang.

Hujan pun semakin sangat deras, seperti tau akan ada yang terjadi sesuatu saat ini.

Rafael, dia bukanya mengurangi kecepatan motornya malah semakin melajukan motornya dengan sangat cepat, menyalip kendaraan lain yang bahkan hampir diserempet oleh nya.

Sampai..

TIN..TIN...TINN!!

BRUAKHH

Suara keras tabrakan yang tak terelakkan, Semua terjadi begitu saja.

Dia... tertabrak oleh mobil truk yang melaju kencang dari arah samping Rafael. Hal itu terjadi karna dia menerobos lalu lintas dan mengakibatkan kecelakaan tak terelakkan.

Bahkan Rafael sampai terseret beberapa meter dengan motornya juga, darah menggenang bercampur dengan air hujan.

Hari itu menjadi bencana, hari spesial kelulusannya itu berubah hari yang tragis untuknya.

Rafael Dwi Pratama..

Dia meninggal ditempat dengan cepat. Sesuai keinginannya.

__________


Baru prolog gaes,

cerita pertama...jadi mungkin kosakata, kalimat, semuanya masih amburadul. Kalo suka yaa syukurlah, kalo ga suka ya cobain buat suka lah.

Janlupa buat votmen nya yaww kalo bisa follow juga, biar sya dapet semangat batin gitu(⁠♡⁠ω⁠♡⁠ ⁠)⁠ ⁠~⁠♪

VARRELWhere stories live. Discover now