22 (End)

715 19 3
                                    


.
.
.
.

Hari sudah berganti menjadi tahun, kehidupan johnny dan ten sangat harmonis dengan ketiga anaknya. Walapun di ingat dulu kisah hidup ten sangat miris sebanding dengan hidup johnny.

Dulu yang jadi budak sex sama suaminya sendiri, selalu di lecehkan tanpa kata jengah. Membuat dirinya frustrasi.

Hingga hamil di luar nikah, membuat dirinya tidak layak hidup. Tapi johnny bertanggung jawab atas perbuatannya kepada ten itu

Sampai mempunyai anak tiga dengan kesuksesannya, bahkan sekarang mereka sudah di panggil granpa dan granma.

Hingga sebuah tepukan di bahunya membuatnya kaget lalu menatap kebelakang. Ternyata johnny.

"Ada apa hm?, kenapa melamun ada masalah?" Tanya johnny duduk di sampingnya

"Tidak ada, hanya mengingat masa lalu saja" jawabnya sambil tersenyum simpul sebelum menunduk

Johnny mendengar hal itu merasa bersalah, bagaimana sikapnya kepada ten terlalu semena mena.

Ia memeluk tubuh mungil suaminya dan berkata "maafkan aku ten, maaf sudah membuat mu seperti ini sekarang"

"Tapi sekarang kita lupakan masa itu fokus dengan hidup kita ini"

Ten membalas pelukan johnny, ia juga minta maaf jika ia ada salah

"Bagaimana jika mengajak anak anak dan jaehyun, yuta. Makan malam bersama"

"Hal yang bagus, aku telpon mereka dulu. Dan kita menyiapkan sekarang"

"Baiklah ayo kedapur"

Johnny dan ten berjalan ke arah dapur untuk memasak makan malam bersama.



.
.
.
.
.

"Euh... john stop, kita lagi masak ini bagimana jika salah memasukan bumbunya, terus tidak enak" kesalnya pasalnya johnny tidak membantu nya melainkan memeluk nya dari belakang lalu mencium bahunya itu.

"Tidak apa sayang, bisa bikin ulang" jawabnya santai

Puk

Ten memukul perut johnny dengan keras, bagaimana suaminya bisa memikirkan hal  seperti itu.

"Kamu kira masak gampang?, masak itu susah jika rasanya tidak enak pasti tidak di makan"

"Kan bisa di buang, jangan dimakan"

Ucapnya tanpa rasa beban, bahkan tangan sudah di tangan pinggang ten.

"Johnny stop, kita lagi didepan api bagaiman jika kebakaran di sini"

"Sekarang kau bantu aku  untuk menyiapkan makanan ini john"

"Baiklah... tapi aku minta jatahku apa boleh?"

"Iya jika kau membantu ku juga. Bukankah siap minggu kau minta jatah mu?" Ucap ten dengan kesal

Johnny terkekeh lalu melakukan apa yang di suruh ten.

.
.
.
.

Pukul delapan malam

"Apa semua udah siap?" Tanya taeyong

Semua keluarga Jung dan Na bersiap untuk berangkat ke kediaman johnny

"Sudah semua ayo berangkat" ajak jaehyun, mereka semua mengangguk lalu berjalan keluar.

Skip


"TEN" teriak taeyong dan winwin barengan, saat di depan kediaman johnny.

Haechan juga tak mau kalah, ia menitipkan anaknya ke mark.

"Kak mark jaga chenle bentar oke"

"Mau kemana?"

"MAEE HAECHAN DATANG" ucapnya sambil lari meninggalkan semua orang disana.

"Oh astaga haechan" keluh mark

"Mommy kenapa daddy?"

Tangan sang anak
"Tidak apa apa sekarang masuk yuk"

Ten mendengar teriakan itu lantas berdiri lalu melihat keluar memeluk anak bungsu nya

"Haechan apa kabar sayang" tanyanya. "Haechan baik mae, mae sendiri baik?"

"Mae baik"

"Daddy kemana?"

"Hey soon" sapa johnny

Haechan lalu memeluk johnny dengan erat, ten memeluk kedua sahabatnya

"Ayo masuk"

Mereka semua masuk duduk di di ruang tamu
"Apa kabar john" tanya jaehyun

"Baik kalian sendiri?"

"Baik"

"Baiklah karna sudah mengumpul mari kita makan"

Semua makan di ruang makan tampak ramai karna juga cucu mereka.

Selesai makan mereka duduk di kembali di ruang tamu.
Para uke menonton tv dan menjaga anaknya

Dan para seme di ruang kerja milik johnny untuk mengerjakan sesuatu

"Bagaimana jika kalian semua tidur disini?" Ucap ten

"Bolehkah?"

"Tentu saja boleh di sini banyak kamar yang tidak berguna jadi bisa tidur disini"


12:00

Jam sudah malam semua sudah di kamar masing masing, dengan pasangannya sendiri

.
.
.
.

Ten duduk di meja rias untuk memakai limbab di bibirnya. Pintu terbuka menampilkan johnnya yang baru saja masuk

Johnny melihat ten sangat cantik sungguh, ia mendekat mendusel di bahu milik ten

Sebuah lenguhan dari bibir ten.


"Ahh... faterrhh... yeah terushh ahhh daddhh" desahan milik ten terdengar di ruang itu

"Ahh" geraman johnny saat penisnya di jepit oleh hole sang istri.

"Jangan di jepit sayang ahh"
Ucap johnny

"Ahhh.. terushh daddyhhh" mereka baru melakukan satu jam lalu.

"Ahhh...ahhh yeahhh"

Suara geraman bunyi di ruang itu, entah kapan akan selesai







Makasih yg udh baca cerita ku jngn lupa baca cerita ku yg lain juga

Akhirnya bisa end juga



END

Obsession Johnten [ End ]Where stories live. Discover now