20

703 19 0
                                    


.

.

.

.

.

2 bulan kemudian

Hari ini hari dimana anak sulung dan tengah johnny dan ten akan menikah, mereka menikah dengan bersamaan.

San dan Hendery sibuk dengan persiapannya,
Tak lama datanglah haechan dengan senyuman khasnya.

"Kak" panggil nya pelan, ia menatap kakaknya Dengan mata berkaca kaca.

Orang yang di panggil menoleh ke belakang, melihat adik bungsu mereka.
"Haechan" panggil san

Haechan berjalan lalu memeluk tubuh kakak nya dengan tangisannya, hendery ikut ke mereka berdua.

"Jangan nangis haechan"

"Hiks kak san dan kak hendery ninggalin haechan hiks" tangisnya sambil memeluk erat tubuh sang kakak

"Hiks nanti kakak lupakan haechan, hiks"

San terkekeh mendengar itu ia lalu mengangkat tubuh haechan untuk duduk, hendery menghapus air mata haechan.

"Kakak gak bakal lupain adik kesayangan kakak, adik tetap adik kami"

"Heum"

Haechan mengangguk lucu,hidung merah karna habis nangis.
Ten dan Johnny masuk keruangan itu ia melihat haechan habis menangis.

"Haechan kenapa hm?"

Haechan menoleh melihat maenya "kak san sama kak hendery ninggalin haechan"

Ten tersenyum melihat anak bungsunya yang masih belum terima soal ini, tapi dia juga harus menasehati nya dengan lembut.

"Haechan dengerin mae" di balas dengan nganggukan

"Kan sudah wajar kalau kak san dan kak hendery sudah menikah, dan juga sudah waktunya mereka memilik keluarga"

"Haechan juga seperti itu jika menikah dengan mark, memiliki keluarga."

Ucap ten panjang lebar dan juga Dengan senyuman manis tak lupa, johnny tersenyum melihat itu, tak luput dari pandangan san dan hendery.

Pandangan ten beralih menatap anak kembar nya, ia tersenyum haru dia berhasil merawat dan mendidik mereka dengan penuh kasih sayang

"Kalian sudah siap, ayo turun pernikahan nya akan segera di mulai"

"Sudah" jawab kompak mereka berdua

Mereka berjalan beriringan untuk ke altar dan mengucapkan janji suci.

.

.

.

Disinilah keluarga Na sedang persiapan juga

"Kak xiaojun jangan lupakan aku ya" ucap adik bungsunya

Xiaojun tersenyum tipis ia tau bahwa adik nya belum siap, tapi dia juga sudah waktunya menikah

"Benar kata shotaro kak xiaojun jangan lupakan kita" sambung jaemin dan renjun

Ia menoleh melihat adik kembarnya

"Kakak tidak akan melupakan kalian, kalian tetap adik tersayang kak xiaojun" balasnya menjawab perkataan adiknya

"Xiaojun"

Winwin memanggil anaknya untuk turun
"Sudah siap?"

"Sudah bunda"

"Baiklah, ayo turun semua sudah waktu nya kita turun"

Obsession Johnten [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang