02. Berkawan dengan Rindu

122 19 0
                                    

Beberapa hari setelah pernikahan Cakra, Sagara hilang begitu saja. Teman-temannya berulang kali menghubungi ponsel Sagara, tetapi semuanya sia-sia karna Lelaki itu tak mengaktifkan nomornya sama sekali.

Giselle bahkan setiap hari mengunjugi apartemen Sagara hanya untuk mengetahui keadaan temannya itu. Namun hanya sebatas didepan pintu saja, karna pemiliknya hilang entah kemana. Giselle khawatir, ia takut kejadian beberapa tahun yang lalu terjadi lagi sekarang.

Lagi lagi Giselle pasrah, pintu apartemen masih tertutup rapat entah sampai kapan.

Tak lama bunyi ponsel membuyarkan keheningan dilorong apart.

"Halo?"

"Saga ketemu, tadi sekretaris gue bilang dia lagi jalan masuk ke ruangan gue."

"Serius? Gue kesana ya, tung-"

"Gausah lo pulang aja-

Bug

-anjir apa-apaan sih lo?!"

"Cak kenapa?! Lo baik-baik aja, kan?"

Tut tut tut

Disisi lain.

"LO NGAPAIN BANGSAT?!" -Cakra berusaha menghindari pukulan Sagara. Sesekali ia meringis karna sudut bibirnya yang robek karna tinjuan Sagara yang tiba-tiba.

Tampak Lelaki itu tak mendengarkan pertanyaannya, ia terus meninju Cakra tanpa ampun.

"Aaargh."

Tubuh Cakra limbung saat dirinya lengah tak berhasil menghindar. Dengan cepat Sagara menduduki tubuh Cakra dan melanjutkan pukulannya.

"Brengsek!! Sejak kapan lo sembunyiin dia??!"

"Ai sia kunaon goblog???" -sungut Cakra.

"Jawab gue!! Sejak kapan lo sembunyiin Neve?!!" -Sagara menarik kerah Cakra kasar.

Jantung Cakra seketika berdegup kencang. Ia belum pernah melihat sahabatnya semarah ini. Tatapan matanya menyoroti bahwa kekecewaan dan kemarahan bercampur disana.

"Sa, kita bisa bicara baik-baik," -ucap Cakra berusaha tenang.

"Baik-baik kata lo?! Tinggal jawab pertanyaan gue apa susahnya?!" -Sagara berteriak didepan wajah Cakra.

"Dia adik gue! Bukan Neve!" -Cakra balas berteriak.

"Omong kosong!! Gimana bisa dia mirip banget sama Neve?!"

"Ya mana gue tau!"

"Lo bohong Cakra, dia pasti Neve!"

"Dia adik gue, Avisa namanya!! bukan Neve!!"

Bukan Neve.

Pegangan Sagara dikerah Cakra melonggar, tatapan yang semula penuh amarah seketika hilang ditelan kenyataan.

Melihat sagara lengah, Cakra segera mengambil kesempatan itu. Dengan cepat Cakra membalikkan keadaan sehingga kini tubuhnya menindih Saga.

SANDYAKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang