Lantas Kenapa?

142 35 26
                                    

"Lantas mengapa diciptakan 'Karena' jika tak semua 'Kenapa' memiliki hak untuk diutarakan jawabannya?"-Asy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lantas mengapa diciptakan 'Karena' jika tak semua 'Kenapa' memiliki hak untuk diutarakan jawabannya?"
-Asy

Perjalanan dari sebuah langkah adalah sebuah pertanyaan, mencoba mencari rambu selanjutnya dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam tiap langkahnya.

Memandang hakim jalan dengan tiga warna tanpa suara, namun bisa dipahami oleh semua. Lantas, kenapa ada hal tersebut? Kenapa ada berhenti jika akhirnya jalan kembali?
Pertanyaan konyol mulai bermunculan, semakin banyak simpang dan lubang pada sebuah perjalanan.

Memandang orang di sekitar yang mulus dengan perjalanannya, yang sukses dengan tujuannya, yang ahli dalam bidangnya.

Namun, bisakah kita sadar bahwa... kita belum mengetahui Kenapa bisa sukses? Kenapa bisa ahli? Kenapa bisa terlihat mulus perjalanannya?

Semua itu kadang kita abaikan, kita terlalu fokus terhadap hasil dan pandangan orang lain terhadap kita. Pernah ngga si kalian berpikir bahwa tak semua perjalanan harus kita nampakan di hadapan semua orang?

Pernah ngga kita ubah pemikiran bahwa "Suksesku untukku" dan 'Kenapa' bisa kita jawab ketika tujuan kita bisa tercapai. Terkadang seseorang bisa menjadi motivator, di mana motivator tersebut mengatakan kegagalannya sebelum mencapai kesuksesan yang diraih.

Kalian belum nemu kan motivator yang mengisi acara di bidang kuliner sedangkan dirinya gagal di bidang kuliner dan sukses di bidang musik? Belum pernah kan menemukan seminar tips menulis cerpen dengan pemateri seorang ahli kuliner?

Yap! Dari semua hal itu, bisakah kita yakin bahwa kita terkadang abai dengan 'kenapa' dan terlalu fokus dengan 'karena' yang lebih indah.

Banyak simpangan yang kita lalui, mungkin tak ada orang yang menjalani perjalanannya dengan mulus, salah belokan, jatuh karna lubang, tertabrak karna ketidak hati-hatian dan masih banyak lagi.

"Lantas, kenapa mereka bisa tetap menggapai tujuannya?"

Karena mereka terus berjalan, mengkaji dan mengamati mana jalan alternatif lain yang bisa dilewati agar bisa menuju apa yang dituju.

"Lantas, kenapa semua itu terlihat mudah?"

Karena tak semua yang susah bisa diutarakan. Terkadang proses kita jauh lebih lama dari seseorang yang lain, betul kan? Dan karena hal itulah yang menjadikan seseorang enggan untuk menjawab 'kenapa' dari semua orang. Bahkan mungkin dalam perjalanan, kita pernah tersesat dan kembali pada simpang sebelumnya, meneliti di mana langkahku yang salah, dan mulai mencoba dengan lebih baik lagi.

Jadi, tak ada yang berhak menghakimi seseorang harus menjawab 'kenapa' di setiap langkah yang mereka alami sebelumnya.

Dan terkadang, kita terlalu fokus dengan pencapaian orang lain tanpa melihat perjuangan dan perjalanan yang mereka lewati. 'Karena' dari seseorang yang menjadikan diri kita sulit bersyukur dan menikmati perjalanan yang seharusnya kita lewati dengan hati-hati.

Sekali lagi, terkadang musuh terbesar dari diri kita adalah 'diri kita sendiri'.

"Kenapa aku tak bisa sperti mereka? Karna aku terlalu fokus dengan mereka tanpa memperhatikan simpang mana yang akan aku ambil selanjutnya."

Aku lelah dengan diriku sendiri, yang selalu memperhatikan 'karena' tanpa mengkaji 'kenapa' yang ada.

_🤍_

Sekian guys untuk bagian kali ini, i'm sorry kalo ngga sesuai dengan kalian yaps🤍
Buat kalian yang mengalami hal2 semacam ini dan ingin dibahas juga di part selanjutnya, bisa DM or cht ke aku yaps
Jangan lupa mampir di instagram aku di

Asy_Thisyourtime

I hope kalian bisa coment tulisan aku ya
Love to all and semangat untuk hari-harinya!!!

Tuhan, Aku Lelah dengan Diriku SendiriWhere stories live. Discover now