🗡️ Iblis Penjemput Jiwa Kotor (Bagian 2)

214 27 3
                                    

• diantara para manusia itu terdapat beberapa iblis yang bersembunyi





•> Asrama SMA Bopeul, Lantai 4 pukul 23:45 waktu setempat.

Para murid yang masih terus berkeliaran sudah diamankan ke kamar masing-masing. Awalnya beberapa murid ingin keluar dari asrama tersebut karena ketakutan bila-bila mereka lah yang akan menjadi target selanjutnya namun, pihak keamanan asrama telah memberikan pengumuman bahwa para murid akan lebih aman jika berada di asrama lebih tepatnya kamar masing-masing.

"Jangan lupa kunci semua pintu, termasuk jendela". Begitulah ucap salah satu pihak keamanan.

"Sampai kasus selesai jangan ada yang naik kelantai 4, atau masuk ke kamar tempat kejadian".

Para penghuni lantai 4 telah mengungsi ke lobi asrama, sebagian menumpang di kamar teman-teman mereka di lantai lain.

Ya semua murid memang patuh akan peraturan namun tetap saja akan ada pembangkang di antara mereka salah satunya Sung Hanbin dan kedua adik kelasnya Gyuvin serta Gunwook.

"Aku tidak percaya, Aku akan melakukan ini bersama Kak Hanbin". Ucap Gunwook dengan kepala yang terus menggeleng.

Awalnya Gunwook tak ingin ikut serta di rencana konyol Hanbin dan Gyuvin, tapi karena Hanbin mengatakan kejadian ini berkaitan dengan alam bawah, ia harus ikut serta melihat iblis mana yang telah menjadi dalang dan berani masuk ke area Exorcist di kota ini.

Ketiga murid itu, tidak berada di kamar masing-masing, melainkan menempel di salah satu dinding luar Asrama, lebih tepatnya tembok luar kamar tempat kejadian, mereka harus bisa masuk kedalam sana demi menguak fakta di balik kematian sang murid yang malang itu.

"Gyuvin, jimat pembuka mu keluarkan". Titah Hanbin.

Dengan jimat, mereka berhasil masuk tanpa mengeluarkan suara atau menimbulkan kerusakan. Di saat seperti ini Gyuvin memang sangat di butuhkan.

"Mayatnya sudah di bawa ke laboratorium untuk di bedah".

"Ilmuwan gila, dia hanya mayat namun mereka sangat kejam mengoyak tubuh yang sudah mati rasa bahkan jiwa nya entah kemana perginya". Hanbin duduk di pinggiran ranjang meraba-raba kasur yang digunakan murid tersebut dan seingat Hanbin, tubuh itu terbujur di sana terakhir kali.

Gunwook berusaha melihat-lihat isi kamar tanpa menyentuh nya agar tak meninggalkan jejak dari sidik jarinya, bisa-bisa ia di curigai sebagai pembunuh.

"Kak Hanbin, bukankah pantatmu akan meninggalkan bekas di kasur itu". Gyuvin menoleh, ia baru sadar ternyata Hanbin menyentuh semua barang yang sangat dekat dengan sang korban, habislah mereka.

"Kak, Kau yakin ini ulah iblis ? Bukan Manusia ?". Tanya Gunwook menyakinkan.

"Iya, kenapa ? Kau menemukan sesuatu?".

Gunwook menunjuk sebuah belati perak tergeletak di balik bingkai yang cukup besar dan banyak barang-barang milik sang korban berceceran disana membuat belati perak tersebut tak begitu terlihat, jika terlihat pun akan di tunjuk sebagai salah satu barang milik korban karena telah bercampur dengan barang lain miliknya.

Hanbin mendekat, ia lihat belati perak itu lamat-lamat dan seperti nya Hanbin tak asing dengan belati perak itu, seperti sering digunakan oleh seseorang.

"Gyuvin cobalah kemari dan lihat benda ini".

Gyuvin mendekat mengikuti arah jari Hanbin.

"Belatinya Kak Jiwoong".

Gotcha, itu dia yang ada di kepala Hanbin. Belati perak adalah senjata Jiwoong untuk menyerang para iblis, Hanbin benar karena Jiwoong selalu membawa nya kemanapun ia pergi dan bingung nya tadi saat korban di temukan Jiwoong tak memegang pisau kesayangannya itu, pantas saja Hanbin seperti melihat ada yang kurang dengan pria bermuka dingin itu.

EXORCISM ACADEMY [all couple in ZB1]Where stories live. Discover now