Miracle in Desember

159 26 6
                                    

Terima kasih banyak telah banyak mendukungku. Aku harap kalian menikmati cerita sederhana ini. Ini cerita untuk kalian!

With love
Aliza

.

Stop the time (Oh, now I)
Go back to you (Go back to you)
In your book of memories (Oh, today)
Open the page (Open the page)
I'm there inside (Oh-oh)
In the winter

~ Miracle in December~

.

.

.

Libur tahun baru telah tiba. Menikmati masa liburnya, para perantau yang pergi jauh-jauh ke kota, kembali pulang ke daerah asalnya masing-masing.

Sama halnya seperti perantau lainnya, Sakura yang sedang mengadu nasib di kota pun juga kembali ke kampung halamannya. Sebuah desa wisata yang tidak terlalu ramai ketimbang kota besar yang menjadi tempat rantauannya saat ini.

Dengan jaket tebal yang membungkus dirinya, Sakura keluar dari rumahnya. Langit yang biru berhias matahari yang begitu menghangatkan seakan melupakan fakta jika semalam baru saja turun hujan salju yang lebat.

Sejauh mata memandang, semua hal yang berada diluar ruangan telah tertutup oleh butiran salju putih yang padat. Wajar saja mengingat sebentar lagi akan memasuki tahun baru. Yah, Natal akan segera tiba.

Memikirkan tentang Natal, sepertinya ia akan merayakannya di rumah saja seperti biasa bersama ranjang dan selimut di kamarnya. Setelah beranjak dewasa rasanya perayaan malam natal dan semacamnya sudah tidak memberikan kesan seperti dulu lagi. Dan seakan mendukung kedewasaannya, orang tuanya juga tidak pernah lagi melakukan perayaan-perayaan tersebut.

Karena hal tersebutlah, ketimbang melakukan aktivitas lain, akan lebih baik Sakura memanfaatkan waktu liburnya sebaik mungkin untuk beristirahat. Karena jika sudah waktunya kembali kerja, belum tentu Sakura akan mendapat waktu istirahat lagi.

Helaan nafas pelan keluar begitu saja dari mulut Sakura.

"Kalau memikirkan tentang itu, rasanya aku ingin kembali ke masa muda lagi saja." Gumam Sakura pelan seraya meraih sekop salju yang ada disamping rumah.

Dengan telaten gadis berusia 27 tahun itu mulai membersihkan tumpukan salju yang dirasa menghalangi jalan.

Bila dikota, mungkin ia tidak perlu melakukan hal seperti ini. Sudah ada petugas kebersihan yang akan langsung membersihkan jalanan bersalju dengan cepat menggunakan alat atau mesin yang tentunya lebih praktis ketimbang sekop ditangan Sakura. Tetapi, sekali lagi, tempatnya asalnya hanyalah sebuah desa kecil di prefektur Aomori yang berada diujung kepulauan Jepang.

Bukan karena kekurangan akses hingga tidak mampu menggunakan alat yang lebih praktis, hanya saja masyarakat di daerah sini masih mempertahankan cita rasa tradisionalnya.

Itulah mengapa desa ini dijadikan sebagai desa wisata pemukiman tradisional. Warga sini masih sangat kental dengan adat-istiadat yang ada.

"Sakura, kau kah itu?"

Tersadar dari lamunan paginya, Sakura mendongakkan kepalanya. Dibalik pagar tanaman setinggi dada itu, nampak seorang gadis berambut blonde yang Sakura kenal baik.

Hanya dengan melihat sosok tersebut, senyum Sakura merekah. "INO!" Panggilnya antusias.

Menjatuhkan sekop yang sempat dipegangnya, Sakura buru-buru berjalan cepat keluar dari rumahnya. Sesekali ia hampir tergelincir oleh salju yang mulai mencair.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Apr 17 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Universe Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin