01

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


01.00 AM
RF's Company, Los Angeles

Seorang pria muda tengah berdiri menghadap jendela kaca yang menghadap langsung ke hiruk pikuk ramainya ibu kota, ia Ravano. Ia tengah merenungi hidupnya disini.

Kini ia telah sukses diusia muda sebagai CEO di perusahaannya yang ia dirikan sendiri dengan jeri payahnya. Masa mudanya hilang demi menggapai cita-citanya, yang kini telah terwujud. Meskipun masalalu kelam selalu teringat di memorinya.

Setelah sekian lama ia pergi dari negara kelahirannya, kini ia memiliki keinginan untuk kembali dan mengambil alih apa yang memang seharusnya menjadi miliknya.

"bro, are you going back to your home country?" Tanya seseorang, ia adalah teman sekaligus menjadi asisten pribadi Ravano, Noleo.

~"kamu jadi pulang ke negara asalmu?"

Noleo adalah teman yang setia menemani perjalanan karier seorang Ravano. Walaupun sering kali disebut penganggu oleh Ravano.

"Yes, tomorrow" Jawabnya singkat.

~"iya,besok"

"Urus keberangkatan ku, secepatnya" Titah Ravano kepada, Noleo.

"Apa?, I don't understand, secepatnya?" Tanya Noleo.

Noleo merasa kesal ketika Ravano berbicara menggunakan bahasa asalnya, ia tidak paham. Ia hanya tau sedikit mengenai bahasa Indonesia, menurut Noleo bahasa Indonesia itu susah.

"arrange my departure as soon as possible, bodoh!"

~"urus keberangkatan ku secepatnya, bodoh! "

"Itu kamu!" Ucap Noleo yang tidak Terima dibilang bodoh. Btw,ia tau semua kata umpatan dari Indonesia karena Ravano itu pemarah dan selalu mengumpatinnya ketika ia berbuat masalah.

"GO away" Usir Ravano.

Sedangkan Noleo, ia mendengus dan segera pergi dari ruangan temannya yang sialnya adalah bosnya itu. Dan tentu saja harus segera mengurus keberangkatan bosnya itu.

"kita akan ketemu lagi Prince"

Keesokan paginya, dua lelaki tampan sudah sampai di bandara ***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Keesokan paginya, dua lelaki tampan sudah sampai di bandara ***. Mereka menjadi sorotan banyak orang karena tampang dan visual mereka yang sangat mencolok.

"Diem, babi" Umpat salah satu dari mereka. Ia kesal dengan temannya itu yang sedari tadi malah tebar pesona, membuat para gadis semakin tertarik dengan mereka.

Ya, dia adalah Ravano dan yang ia umpati adalah Noleo.

"I'm not a Babi, I'm a handsome boy" Jawab NoleoNoleo dengan percaya diri.

Ravano hanya menghela nafasnya lelah. Kini mereka berdua sudah sampai di negara kelahirannya, namun teman Babinya itu memaksanya ingin ikut. Sebenarnya Rava malas sekali tapi bukan Noleo jika tidak memaksa.

"Asisten harus selalu disamping bosnya, iya kan? Makanya aku ikut, itu kan kewajibanku" Itu kata Noleo, padahal Rava tau bahwa itu hanya alasan karena temannya itu malas mengurus perusahaan.

Setelahnya mereka menghentikan sebuah taksi untuk mengantarkan mereka ketempat yang dituju.

"Maaf Mas, rumah ini sudah lama kosong"

"Saya tidak tau kemana penghuninya pergi. Tetapi setahu saya, mereka sudah lama perginya"

Perasaan gembira dan tidak sabar itu langsung sirna dan digantikan perasaan khawatir dan panik. Kemana mereka? Adik kesayangannya mereka bawa kemana?.

"what's wrong?" Tanya Noleo, ia merasa ada yang salah dengan temannya itu. Btw dia tidak tau dengan apa yang temannya bicarakan dengan orang tadi.

"The house is empty, where is my little brother?  I do not know what to do" Jawab Ravano dengan lemas.

~rumahnya kosong, adikku kemana?. aku tidak tahu harus bagaimana~

Noleo juga bingung harus apa. Kasihan seklai temannya itu, padahal dia sudah menunggu momen ini bertahun-tahun lamanya dan baru berkesempatan sekarang. Tapi apa yang malah terjadi?.

Ravano frustasi, ia tidak bisa berfikir jernih sekarang. Kemana adiknya itu?

 Kemana adiknya itu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KayZie [Brothership]Where stories live. Discover now