Liburan ke Negara Bali?

37 12 1
                                    

"Oi cepetan mobilnya dah sampe!" panggil Naomi dari halaman kosan.

"Bentar sabar dikit woi"teriak Tanizaki.

"Hmp Abang adek malah ribut."ujar Ranpo sambil menyipitkan matanya.

Dazai menyeret kopernya hingga menghasilkan suara yang berdecit di lantai teras kosan.

"Berisik setan perban!"protes Chuuya.

"Gomen ahahaha males bawa kopernya nih."jawab Dazai.

Kunikida dan Yosano mulai mengatur tempat duduk mereka semua agar selama perjalanan tetap nyaman.

"Oke dah siap?"tanya Kunikida memastikan.

Ranpo mengangkat ibu jarinya tanda bahwa orang-orang yang berada satu mobil dengannya sudah siap.

"Sudah!"ujar Higuchi.

Mobil mulai berjalan menyusuri jalanan Yokohama yang lumayan padat.

"Jinko."panggil Akutagawa.

"Hah? Hah? Hah?"Atsushi yang mendengarnya langsung terkejut sambil berkedip secara cepat.

"Aku memanggil mu bodoh!"Kini Akutagawa tak dapat menahan diri.

"Ya aku tahu aku dengar! Tapi kenapa kau memanggil ku?"tanya Atsushi dengan penuh kesabaran.

"Itu...tidak jadi."jawab Akutagawa.

Atsushi cuma bisa full senyum pas denger si Akutagawa bilang gitu itu bikin dia jengkel sih.

"Ahahaha jinko?"Chuuya tertawa kecil.

"~Ah~Cebol-Chan."terdengar suara Dazai yang membuat semua yang berada di dalam mobil terkejut dan menatap ke arah Dazai dan Chuuya.

"Hei sungguh aku bersumpah tidak melakukan apapun!"sergah Chuuya.

Chuuya menutup mulut Dazai dengan kedua tangannya sambil membisikkan kalimat-kalimat pada telinga Dazai.

"Ayolah kalau ingin menikmati hal seperti itu nanti saja!"ujar Kunikida sambil membaca buku.

"Gua bilang gua bukan Homo!"teriak Chuuya sepanjang jalan.

"Kunikida-kun baca apa?"tanya Kenji.

"Ah bukan apa-apa sebaiknya kau tidak melihatnya."ujar Kunikida sambil menaruh bukunya.

"Itu Hentai."Kata Ranpo lantang.

"Shut! Heh sipit berisik Lo!"teriak Kunikida.

"Cuman kenyataan lagipula siapa yang kau bilang sipit? Mata Mines?" ejek Ranpo.

"Bisakah tenang!"lerai Atsushi.

"Ma-Maaf aku tidak bermaksud-" ujar Atsushi penuh penyesalan.

"Tak apa aku mengerti."ujar Kunikida sambil membenarkan posisi kacamatanya.

Sunyi itulah gambaran dalam mobil yang terjadi sekarang semuanya sibuk dengan urusannya sendiri.

Mobil berhenti di bandara kemudian semuanya turun dari mobil sambil sibuk berbincang-bincang untuk check in pesawat.

“Kyouka duduk denganku ya”ujar Naomi.

“Ehm baik”jawab Kyouka singkat.

“Duduknya kalau bisa sesuai sama yang sekamar di kosan ya.”atur Yosano.

Kunikida mengeluarkan catatannya dan mengecek apakah sudah sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Yosano barusan.

“Ok dah!”ujar Kunikida setelah semuanya selesai.

Karena baru sampai pas paginya jadi masih pada turu yang bangun cuman fyodor sama Dazai doang.

“Oi Fyodor pramugari nya cantik juga ya”ujar Dazai sambil kedip-kedipin satu matanya ke arah Fyodor.

Fyodor tersenyum.“Minta nomernya kuy.”

“Mbak pramugari.”panggil Fyodor.

Pramugari yang notice langsung menghampiri Fyodor.

“Ya ada yang bisa saya bantu?”tanya Pramugari.

Fyodor gak ngomong langsung cuman ngode dengan gerak tangan seperti telepon.

“Boleh minta minum? Haus nih.”ujar Dazai soalnya dia sadar si mbak Pramugari gak notice gerakan si Fyodor kan takut malu ya temennya.

“Baik tunggu sebentar ya pak.”jawab si Pramugari.

“Yohohoho gua mah baik soalnya si mbak gak notice elu Fyo”ujar Dazai.

Fyodor mendengus lalu ia memilih kembali membaca majalah tentang tempat liburan yang akan mereka jadikan liburan.

“Pantai Kuta terletak di Bali, Indonesia.”ujarnya sambil membaca informasi di majalahnya.

“Hah Indonesia? Lo bilang Bali tu negara?”tanya Dazai.

“Lah gua kan kagak ngomong yang ngomong si Gogol.”jawab Fyodor.

“Ini pak minumannya.”Pramugari menyodorkan minumannya pada Dazai.

“Yosh Makasih.”Dazai berterima kasih sambil mengedipkan sebelah matanya.

Plak!

“Woi kurang asem ni tangan berani geplak gua.”kaget Dazai mukanya kena geplak Chuuya yang lagi tidur.

“Shut!”kata Fyodor.

Pas mereka berdua nengok ke sebelah Akutagawa udah duduk di kursinya sambil bengong terus tatapannya kosong.

“Tu anak kagak pernah kesurupan apa?”tanya Fyodor terheran-heran.

“Kagak kok emang anaknya begitu.” jawab Dazai.

“Udah ah mau ke alam mimpi dulu.” kata Dazai sambil nutup matanya.

“Terserah.”sahut Fyodor dari belakang tempat duduk Dazai.

Beberapa jam kemudian...

“Woi Bangun setan perban...”Chuuya mengguncang tubuh Dazai untuk membangunkannya.

“Pelan-pelan pak sopir.”ingau Dazai.

“Hah?”Chuuya cuman cengo denger Dazai ngigau.

“Woi Dazai bangun dah sampe.”ujar Yosano.

“Bangun Woi Kampret.”Chuuya mengguncang tubuh Dazai lagi.

“Gak mau,kiss dulu.”Dazai kembali mengigau lagi.

Chuuya yang mendengarnya langsung mukul Dazai pakai Topi punya dia sampai bikin Dazai bangun.

“Aduh! Sakit woi! Ganggu tidur gua aja.”kata Dazai sambil berusaha mengumpulkan nyawa.

“Eh gua mah baik ya bangunin elu liat itu udah pada turun tinggal kita doang.”Chuuya masih menggoncang tubuh Dazai.

“Woi cepetan turun!”panggil Kunikida dari luar.

Akhirnya Dazai keluar sambil berusaha berjalan dengan benar karena matanya belum benar-benar bisa terbuka karena nyawanya belum terkumpul.

Chuuya yang kesal karena Dazai jalannya lama akhirnya dia nendang Dazai jadi Dazai gelindingan di tangga pesawat :v

“Woi itu anak orang kasian woi!” heboh Naomi.

Tapi Dazai baik-baik aja Chuuya pun akhirnya ikutan turun juga karena Dazai masih pengen turu jadi Fyodor sama Kunikida bawa Dazai ke Villa.

Kos-kosan Bungou stray dogs ~bsd~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang