Gak mau pulang titik!

50 13 0
                                    

"Hehehe Si Chuuya belum mau pulang juga?"tanya Mori pada Verlaine.

"Gitu deh bang dia disini baik-baik aja kan?"tanya Verlaine.

"Baik ya cuman gitu ribut terus ma temen sekamarnya si Dazai."jawab Mori.

"Dazai? Yang setinggi tiang lampu jalanan?"tanya Verlaine.

"Hooh jaelah dia hampir sama kek elu lu malah katain dia kek tiang lampu." Mori menyeruput Kopinya.

"Ya tapi gitu sepi kalau gak ada dia ma Dazai mereka berdua tuh udah kayak paket lengkap."ujar Mori yang membuat Verlaine sedikit tertarik.

"Oh ya?"

"Iye tu dua bocah sampe dapet julukan duo bocil kematian sama penghuni kos."jelas Mori.

Paul tertawa kecil mendengarnya walau tak akur setidaknya Dazai bisa menjadi temennya Chuuya.Padahal dulu Chuuya Deket banget sama dia tapi semenjak kejadian itu Chuuya kabur dari rumah dan gak suka lagi sama dia.

"Oh entu satu lagi pas si Chuuya pertama kali datang si Dazai orang pertama yang jadi kenalan dia."ujar Mori.

"Serius?"Verlaine kembali tertarik.

"Iye pas awal Dateng si Chuuya diem- diem Bae jaim dah pokoknya tapi pas dah kenal si Dazai si Chuuya dah mulai ketawa rusuh usil gak jelas bareng Dazai pokoknye Si Chuuya jadi bahagia kek hidupnya berwarna."

"Kadang kalau yang satu diem atau cemberut gitu ntar yang satunya lagi ngehibur biar seneng lagi kayak kalau mereka ribut juga kayak sengaja gitu." jelas Mori pada Verlaine.

Di kamar Chuuya melihat Kakaknya dari jendela kamar.Karena berisik akhirnya dia pasrah bukain pintu daripada dia dengerin terus gedoran pintu yang kenceng banget.

"Gitu kek bukain!"ujar Dazai.

"Berisik Lo setan perban!"balas Chuuya.

"Ganteng juga bang Verlaine! Eh enggak setiap Dateng kesini selalu ganteng!" ujar Dazai yang dibales tendangan maut dari Chuuya.

"Gini-gini juga gua gak mau punya Abang belok Sama lu ya!"protes Chuuya.

Dazai cuman ketawa gak jelas sambil senyum-senyum ke Chuuya.

"Serem lu anjir Jan liatin gua begitu!'' Chuuya mulai tak nyaman dengan tatapan Dazai.

"Xixixi canda yaelah penakut!"ejek Dazai.

Chuuya tak menggubris ia kembali mengintip ke arah jendela cuman buat liat abangnya masih disitu apa enggak.

"Abang kok gak pergi-pergi sih?''

Verlaine melihat ke arah atas jendela lantai dua dan tak sengaja melihat pemandangan bahwa adiknya mengintip dari balik jendela kamarnya.Chuuya yang merasa ketahuan langsung bersembunyi sedangkan Dazai Dadah-dadah gak jelas.

"Woi Dazai ngapain lu hah?"Mori berteriak ke arah Dazai.

"Hosh bang kali ini aku mau lompat jangan digagalin yah!"ujar Dazai sambil merangkak keluar dari jendela.

"Woi Kampret kagak kapok-kapok ya lu udah gua bilang jangan ya jangan dah ah susah bener ni bocah."gerutu Mori sambil mencari Kasur untuk pendaratan Dazai sewaktu-waktu beneran lompat.

Verlaine juga ikutan panik toh gimana sih kalau kalian liat ada orang yang mau bundir terang-terangan ngomong di depan kalian sambil siap-siap lakuin.

"Kenapa nyari kasur? Aku gak butuh kok bang! Suer deh."teriak Dazai pada Mori.

Chuuya yang kesel akhirnya ikutan keluar ke tempat sekarang Dazai mau lompat dan berpikir mau dorong Dazai biar gak usah lakuin itu lagi.

"Berisik Setan perban! Hihihi sini gua bantu Lo kalau mau mati.''Chuuya tersenyum sambil bersiap-siap mendorong Dazai dari tempat mereka berdiri sekarang.

"Oi malah nambah dua repot dah ah! Jan pada lompat! Lu berdua masih bocah Jan pada lompat!"teriak Mori sambil dibantu Verlaine buat rentangin kasur.

Chuuya mulai mendorong Dazai tetapi saat mau didorong Chuuya malah ikutan jatuh gara-gara si Dazai meganggin si Chuuya jadi otomatis dua-duanya jatoh kebawah.

Para penghuni kosan yang heboh pada keluar ada yang di jendela kamar cuman buat nontonin dua sejoli jatoh dari lantai dua buat bundir :v

Bruk...!

Keduanya tepat jatuh di atas kasur dengan mulus akibat mereka jatuh daun-daun yang ada disekitar jadi ikut tersapu angin.Keduanya hanya tertawa lepas saat keduanya ternyata masih hidup.

"Hahahaha liat kan masih hidup?" tawa Dazai pecah.

Chuuya juga ikut tertawa lepas ia benar-benar senang hari ini ntah karena apa.

Semuanya yang nonton cuman Speechless bisa-bisanya maut diajak bercanda ya kalau Dazai si memang dah biasa.Abis dibercandain malah diketawain lagi Ama tu dua orang.

Mori dan Verlaine bernafas lega ketika tahu keduanya ternyata masih hidup dan selamat.

Kini mereka berada di ruang tamu termasuk Paul yang akan berpamitan pulang ke Chuuya.

"Chuuya tadi itu berbahaya Dazai juga kamu tidak sayang nyawamu?" Verlaine yang khawatir pada keduanya.

"Brisik! Itu semua juga gara-gara kau Setan perban!"Chuuya menyalahkan Dazai sambil tersenyum.

"Are? Kok salah ku? Aku gak ngajak loh kamu nya saja yang ikutan."elak Dazai padahal dah jelas-jelas dia yang meganggin Chuuya pas mau jatoh.

"Huh dasar kalian,"Verlaine menarik nafas untuk menjeda kalimatnya.

"Jadi Chuuya kau masih tetap tak mau pulang?"tanya Verlaine lagi untuk yang kesekian kalinya.

Chuuya menggeleng."Tidak!Aku tetap mau disini...."Chuuya mengantung kalimatnya.

"Walau begitu Kakak kamu harus mengunjungi ku setiap saat!Aku tak peduli kau mengajak ku pulang atau apa setidaknya kamu berkunjung untuk melihat keadaan ku mengerti!" jelas Chuuya pada Kakaknya itu.

Verlaine tersenyum dan mengacak-acak rambut milik Chuuya sambil tersenyum kearahnya.

"Baiklah kalau itu maumu.Ano kalian aku titip Chuuya terutama Dazai ajak main dia tapi jangan yang berbahaya yah!"titip Verlaine pada yang lainnya.

"Ahahaha kami mengerti Ano Jangan Khawatir."ujar Yosano meyakinkan.

"Baiklah aku akan pulang dulu Chuuya jaga dirimu baik-baik di sini jangan repotkan teman-temanmu." Pamit Verlaine sambil berjalan kedalam mobil dan mengendarainya kejalanan.

"Aku mengerti"teriak Chuuya mengikuti kepergiannya.

"Kakak!"

Kos-kosan Bungou stray dogs ~bsd~Where stories live. Discover now