Prolog

73 9 3
                                    

Terima kasih kepada pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk mampir ke cerita fanfiction ini. Sebelum memulai, sebagai Penulis, saya akan mengarahkan kalian agar tidak terjadi kesalahan.

Cerita ini dibangun karena ketertarikan pada Role Gusion dan Aamon. Sebagai saudara mereka saling memperhatikan satu sama lain dengan cara yang berbeda. Terlebih lagi dengan sikap Gusion yang bandel, keras kepala, bikin gemes dan bikin penulis berandai-andai dengan interaksi Gusion dan Aamon, si kakak penyabar.

Dalam cerita ini, akan ada banyak karakter MLBB lainnya, ofc. Namun, ada kemungkinan bahwa karakter-karakter tersebut out of character, dikarenakan saya tidak mengikuti role mereka. Meski begitu, saya akan berusaha agar mereka tidak over out of character.

Ignore timestamps.

Karena saya tidak mengikuti semua role pada semua Character MLBB, saya tidak tahu umur pasti mereka. Kejadian, dan beberapa hal lainnya yang melibatkan waktu dan tempat. Jadi, maafkan saya apabila tidak sesuai ekspektasi kalian.

Saya INGATKAN bahwa cerita ini adalah Fanfiction, dimana cerita ini hanyalah buatan penulis dari imajinasinya untuk suatu karakter tertentu. Jadi, yah sesuka saya mau bikin alur yang seperti apa, ok?

Namun, saya menghargai apabila ada kritik dan saran. Terutama jika ada yang memberitahu saya inti dari role suatu karakter yang pada seharusnya. Mungkin saya akan menyesuaikan kembali dengan alur yang sudah saya kembangkan.

Well, sepertinya itu saja kata pengantar (?) -nya. Jika ada informasi atau sesuatu yang ingin saya atau pembaca untuk didiskusikan lagi akan ada chapter lain.

Btw, jangan lupa follow akun saya, bagi yang belum. Selain Fanfiction, saya juga memiliki cerita Fiction sendiri. Saya mengharapkan kehadiran kalian pada cerita Original Fiction saya.

Please, enjoy your time and enjoy this story!

Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.

[How to End The Curse on Paxley]

◕☬◕

“Tertulis,
Aku akan memperingati kamu.
Mungkin kamu sedang mencari sebuah rahasia yang disimpan oleh Manusia.
Sesosok iblis dari Abbys mengecup jiwa seorang Paxley, menunggu untuk dibangkitkan.

Seribu tahun kemudian, iblis itu akan bangkit melalui jiwa Paxley dengan tanda kecupan yang sama.”

— —

Hufttt

Helaan nafas yang panjang keluar dari mulutnya. Dia mengusap wajahnya yang rupawan dengan sedikit kasar. Teringat dengan bekas sayatan yang ada di pipinya dekat rahang, dia mengelusnya dengan lembut.

"Kali ini, kenakalan seperti apa yang akan dia lakukan, ya?" ucapnya.

Srukk

Dia berdiri dari kursinya, setelah sekian lama duduk di kursi hampir sepanjang waktu. Di usianya yang masih terbilang muda, dia sudah berkutik dengan banyaknya berkas-berkas yang ada di mejanya. Terlihat sangat jelas tumpukan berkas itu ada di mejanya. Namun, dia tidak pernah menunjukkan keluhannya dan hanya menjalaninya dengan baik.

Baginya, berkutik dengan banyaknya buku atau apapun yang terlihat membosankan, adalah hal yang sudah biasa. Sebagai keturunan pertama dari Keluarga Paxley, dia telah dididik untuk menjadi disiplin dan hormat untuk menjadi pemimpin berikutnya. Didikan tersebut, kini menjadi kenyataan. Dia menjadi Pemimpin Keluarga Paxley, di usia 18 tahun. Dia masih belum siap, dia memiliki banyak pertanyaan untuk sejarah keluarganya, tapi takdir telah berkata. Mau tidak mau, dia harus mencari tahu sendiri tentang apa yang menjadi pertanyaannya.

How to End The Curse on PaxleyWhere stories live. Discover now