[03] Ellana, dan usahanya melarikan diri

453 64 3
                                    

•The Bodyguard and His Lady•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

The Bodyguard and His Lady•

"Sayang, maaf karena aku nggak bisa nepatin janji. Aku baru aja pulang dari kumpulan dan tiba-tiba mobil aku mogok. Jadi harus kubawa ke bengkel."

Bahu Ellana merosot lunglai mendengar ucapan Arsatya. Padahal dia sudah menunggu di tempat janji temu mereka, tetapi harapannya agar segera melihat lelaki itu datang, harapannya untuk menghabiskan waktu bersama lelaki itu hari ini, pupus begitu saja.

"Kamu nggak bisa tinggalin dulu terus nyusul ke sini?"

"Enggak bisa. Setelah dilihat-lihat memang banyak yang harus diperbaiki. Jadi perlu aku awasin. "

"Terus aku gimana? Aku—" Ellana memandang nanar meja makannya yang sudah diisi dua porsi masing-masing beef brisket bruschetta hingga black angus sirloin yang belum lama ini diantarkan. "Aku udah pesanin makanan buat kamu, tau!"

"Iya, maaf banget. Nanti aku ganti, ya. Aku pesanin taksi online buat kamu pulang, ya?"

"Nggak usah. Aku bisa pulang sendiri."

Ellana mematikan panggilan seketika dia menyelesaikan ucapannya. Merasa kesal lantaran Arsatya sudah menelantarkannya di sini padahal dia sudah berjuang untuk bisa sampai kemari seorang diri.

Oleh karenanya, Ellana tinggalkan begitu saja makanan-makanan itu tanpa pedulikan pandangan pelayan yang mengantar kepergiannya dengan bingung. Melangkah dengan kaki menghentak-hentak keluar dari restoran yang sudah dia cari dengan sepenuh hati.

Suasana hatinya semakin memburuk hanya dengan melihat sosok yang tidak diharapkannya muncul justru sudah menunggunya di pelataran. Padahal Ellana yakin sekali dirinya sudah berhasil melarikan diri dengan mulus, tetapi si bodyguard itu bahkan berhasil menemukan keberadaannya.

"Nona Ellana, Anda harus kembali ke kampus karena masih ada satu mata kuliah yang harus Nona selesaikan hari ini."

"Kamu kenapa ada di sini, sih?!"

"Nona sudah mengabaikan satu mata kuliah Nona yang sedang berlangsung sekarang. Jika Nona tidak kembali bersama saya, maka ini akan menjadi bahan evaluasi Nona dalam menghadap Tuan Rajendra nanti."

Ellana mendengkus sebal. Terusik, tentu saja. Apalagi melihat wajah datar Kalandra Mahesa yang tanpa ragu sama sekali dalam menatap lurus dirinya bahkan dengan mulusnya memberi gestur agar Ellana mengikuti pria itu.

"Kamu berani banget bawa-bawa nama papa aku buat ngancam aku."

"Saya hanya mengikuti amanat dari Tuan Rajendra untuk selalu bersama Nona. Jika Nona tidak ingin menghadap Tuan Rajendra karena hal ini, silahkan ikut saya kembali ke kampus Nona."

"Bodyguard sebelumnya bahkan nggak ada yang berani bawa-bawa nama papa aku sama sekali! Emangnya kamu dibayar berapa sih, sama Papa? Apa perlu aku bayar kamu supaya kamu diam dan berhenti ikutin aku?!"

The Bodyguard and His LadyWhere stories live. Discover now