#34

1.7K 161 86
                                    

NB: karena ch sebelumnya udh lama bingit (takut pada lupa) aku saranin baca ch sebelumnya dulu biar nyambung ya, kalo mau...

Dan juga, maaf telat bgt... Tugas kampus mencuri atensiku, so yah gitu deh (derita tingkat akhir ㅠ ㅠ) ...

Tapi, aku gaakan membuat cerita ini terbengkalai! *Stiker Hinata shooyo

Oke selamat membaca~


.







.






.





-apa yang mereka lakukan?

-bukankah itu zayyan? Dan siapa pria yang memeluknya?

-aw ini sungguh romantis... Aku menyukainya

-zayyan tenggelam dalam jaket itu lol

-aku berharap yang memeluknya sing... Atau Leo? Ksjskaks jiwa fujo ku meronta-ronta

-oh tidak zayyan ku... Kuharap kau tidak terjerumus ㅠ ㅠ

-lol kupikir dia sudah terjerumus

-oh ayolah... mereka hanya berpelukan. Jangan menyimpulkan yang tidak-tidak!

-hei... Kalau kalian perhatikan, sepertinya zayyan sedang sedih dan lelaki itu menenangkannya...

-kuharap jayan baik-baik saja...

-zayyan... Xodiac... Kami akan selalu mendukung kalian apapun yang terjadi. Jangan dengarkan rumor jelek di luar sana SEMANGAT ❤️









Manager itu meletakkan handphone nya di atas meja. Mengusak rambutnya. Zayyan menunduk. "Maafkan aku manager-nim. Seharusnya aku lebih berhati-hati"

Menyandarkan punggungnya di senderan kursi, manager itu menghela nafas. Pandangannya mengitari ruang meeting yang hanya ada mereka berdua.

"Zayyan-ah... Aku tak masalah dengan foto yang diunggah oleh akun anonim ini. Lagipula komentar netizen masih rasional. Yang membuatku terganggu adalah Sasaeng ini. Dia sudah mengambil aksi sedangkan kita tak maju selangkah pun untuk mendekatinya"

"Lalu, apa yang harus kulakukan?"

"Tetap fokus pada persiapan comeback. Perusahaan akan mengurus foto ini"

Zayyan mengangguk.

"Kembalilah. Teman-teman mu sedang latihan"

Zayyan paham. Dengan wajah lesunya ia hendak berdiri dari kursi itu. Namun manager berkata dengan pelan dan penuh pertimbangan setelah ia mengetuk-ngetukkan telunjuknya di meja.

"Ah ya..." Ucapnya, seakan ia baru saja mengingat sesuatu. "Apa mungkin... ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?" Dan sesuatu itu adalah hal yang ingin ia tanyakan sedari zayyan masuk ke ruangannya beberapa saat yang lalu. Ia hanya takut menanyakannya.

Zayyan mengerjap kikuk. Kenapa manager nim bertanya begitu?, Pikirnya.

Apa karena ia manager? Atau karena wajahnya yang tak bisa menyembunyikan beban yang tengah ia pikul?

Apa yang harus zayyan jawab?

Haruskah ia mengatakan bahwa pertemanannya sedang tak baik-baik saja? Haruskah ia mengatakan soal kejadian di malam natal itu? Atau perkara ibunya yang tahu aib itu dan pikirannya jadi berkecamuk?

Haruskah ia mengatakan kalau hatinya sangat sakit, tiap kali ia ingin bertemu sing,  memeluknya, dan mengecup kening indah di balik rambut itu tapi tak bisa?

"jayan-ah"|| XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang