#4

3.3K 379 53
                                    

Gyumin menenggak botol soju hingga habis. Menyesap nya dengan penuh nikmat Sampai-sampai khodamnya keluar sembari meletakkan botol soju yang telah kosong itu dengan sedikit keras hingga menyebabkan bunyi.

Khas orang korea jika sedang 'minum'.

Member lain juga melakukan hal yang sama. Tapi beberapa dari mereka memilih minum dari gelas.

Sudah delapanbelas botol yang dihabiskan. Sudah satu jam mereka berpesta.

Ah ya, tentu saja, Satu-satunya member yang tidak minum adalah zayyan. Sebagai gantinya, zayyan meminum cola yang tak lupa di beli bersamaan dengan soju.

Para member menghormati agama zayyan dan tak satupun yang memaksanya minum walaupun malam ini akan menjadi malam yang bersejarah untuk mereka.

Tadinya leo bersikeras tak ingin minum alkohol. Ia ingin menemani zayyan. Katanya, sebagai teman sejati, ia tak akan mabuk hingga hari berganti. Tapi pada akhirnya ia minum juga berkat paksaan sing yang menahan tengkuk leo agar anak itu bisa menenggak soju yang sudah sing siapkan.

Mereka berpesta di rooftop, di rumah salah satu staff yang jaraknya dekat dengan agency. Staff yang baik hati itu memang staff yang paling dekat dengan member, seperti orangtua sendiri. Katanya, ia adalah staff terlama di agency OCJ. Dan tak sekali dua kali staff baik itu mengundang anak member untuk makan di rumahnya.

Malam itu mereka menghabiskan malam terakhir sebagai member pre-debut. Bintang-bintang menyaksikan ke sembilan lelaki tampan yang penuh impian itu, sedang tertawa, bercanda. Suara khas daging panggang di tengah-tengah mereka merenyahkan suasana.

"Kau membeli kalung?" Leo menyadari kalung yang bertengger di leher sing. Yang ia tahu, sing tidak memakai kalung. Dia hanya memakainya di waktu-waktu tertentu.

"Ini baru? Aku baru lihat kau memakai kalung ini" Cecar leo sambil memegang liontin kalung milik sing yang berbentuk salib.

"Dia membelinya sore tadi" Zayyan bantu menjawab. Ya, ia melihat sing membayar kalung itu. Kata sing, ia akan menjadi hamba yang patuh akan Tuhan seperti zayyan. Padahal dengan memakai aksesoris saja tidak cukup untuk dikatakan religius. Itu hanya label. Tapi melihat wajah senang sing kala itu membuat zayyan tidak tega merusak mood nya.

"Aku membelinya di toko x saat menemani zayyan berbelanja"

Leo ber-oh ria. Lalu mencibir "Padahal aku jarang melihatmu ke gereja"

"Aku akan rajin beribadah mulai sekarang. Kamu seharusnya mensupport ku dong"

"Ya ya ya.. Kuharap kalung itu tidak hanya menjadi label saja" Cibir leo lagi.

"Tapi kalung itu akan menampar para penggemar yang non Kristen sih" Timpal zayyan.

"Benar juga"

Sing berpikir.

"Tapi kalau mereka memang mengidolakanku, kurasa agama tidak menjadi penghalang" Ucapnya dengan senyum merekah, meyakinkan diri sendiri untuk tidak khawatir.

"Lagi pula idol dan fans tidak akan menikah" Imbuhnya diiringi dengan tawaan.

.

.

Malam musim semi yang indah pada bulan April. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh. Para pemilik mata itu mulai diguyur kantuk. Bahkan beberapa kelapa sudah terhuyung-huyung.

"Tidak terasa besok xodiac sudah debut" Lex memulai deep talk pada malam itu. Setelah satu jam mereka habiskan dengan bercanda dan bermain game.

Hyunsik menenggak sojunya dari gelas kecil.

"jayan-ah"|| XodiacWhere stories live. Discover now