#10

3K 299 35
                                    

"Bisakah kalian hanya memberiku kado dan berhenti mengambil fotoku secara diam-diam para hyung-nim?"

Para hyung-nim itu tertawa "sayangnya tidak bisa~"

"Sebagai idol baru yang berulang tahun kau harus menerimanya davin"

"Tak perlu khawatir, kau akan tampil menawan di live perayaan ulang tahunmu di youtube nanti malam"

"Tapi sebelum itu, biarkan para penggemar melihat foto aibmu hahahaha"

Davin hanya geleng-geleng kepala. Hari ulang tahunnya yang ke 21 diawal debut menjadi boyband kpop menjadi ulang tahun ter-random yang pernah ia rasakan.

Para hyungnya selalu mengikutinya kemanapun dan di manapun ia berada.

Studio dance, studio rekaman, dorm.

Ketika ia latihan dance, makan, bahkan tidur.

Para Hyung itu bergantian mendatanginya dan serta merta memotretnya siap maupun tidak. Lalu hasil potretan itu di up ke twitter dengan caption selamat ulang tahun.

Sore itu sing membuka pintu kamar davin dan berteriak.

"Saengil chukhahae dabin-ah~"

Davin belum sempat menoleh dan jepretan kamera terdengar di telinganya.

Sing memotretnya secara selca. Menampakkan dirinya yang berpose imut di depan camera dan davin_dengan komuk_nya yang berada di belakang sing.

Davin hanya bisa pasrah.

Sing memasukkan handphone nya ke dalam saku setelah meng-upload foto barusan ke twitter.

"Aku ingin mengambil handukku" Ucapnya seraya berjalan ke kamar mandi, mengambil handuknya yang sudah tergantung beberapa hari di sana.

Ia sudah mengambil selimut dan bantalnya beberapa hari lalu setelah berbaikan dengan zayyan. Tapi ia lupa dengan handuknya.

"Kamu beneran udah baikan sama zayyan?"

"Kami tidak bertengkar tuh"

Davin tertawa, menggeleng-geleng.

"Kamu mungkin bisa bertingkah biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa. Tapi semuanya terlihat jelas pada zayyan-hyung"

"Dia sangat polos, dan tidak pintar berbohong. Jadi ketika kalian tak saling bicara, itu sangat terlihat di wajahnya kalau dia tidak nyaman"

"Jadi jangan mengganggunya. Hal sekecil apapun dapat membuatnya down. Kasihan zayyan Hyung"

Sing menyelampirkan handuk itu di pundaknya. Berpikir, "mungkin karena orang itu adalah aku. Makanya dia seperti itu. Kalau itu kamu, dia pasti tak akan masalah. Hahahah.... Sekali lagi, Saengil chukhahae, berdandanlah yang tampan nanti malam, annyeong~"

Davin lagi-lagi menggeleng-geleng. Ia menyesal baru saja mengatakan kata-kata deep seperti itu kepada sing.

Padahal ia serius ingin mengingatkan zayyan. Tapi sepertinya kondisinya sedang tidak pas. Atau mungkin sing saja yang tak ingin mendengarkannya.

.

.

.

Sing mandi dengan waktu yang lama seperti biasa. Bernyanyi riang di bawah shower yang membasuh tubuhnya. Bahkan suaranya terdengar hingga luar kamar mandi.

"Bukankah dia kembali menyebalkan setelah kalian berbaikan?"

Zayyan yang sedang mengeringkan rambutnya dengan hairdryer tertawa mendengar cetusan leo.

"jayan-ah"|| XodiacWhere stories live. Discover now