"Habisnya aku dicuekin sih~" jawab Satoru dengan nada sedihnya. Yang ditanggapi (M/n) dengan ketidak pedulian nya. Walau begitu setelah hening beberapa detik, (M/n) berbisik di samping Satoru sembari memegang syal biru dilehernya.

".... Arigato, Satoru." (M/n) menyembunyikan setengah wajahnya di syal tersebut karena tak ingin Satoru melihat rona merah di pipinya. Satoru terdiam sejenak dengan ekspresi sedikit terkejutnya sebelum kemudian terkekeh geli, tangannya lagi lagi menepuk kepala (M/n) lembut.

"Sama sama, Goldie-sama." Jawab Satoru tak kalah pelannya. Ngomong ngomong, itulah panggilan Satoru khusus untuk (M/n) seorang. Dimana panggilan tersebut merinci pada keberadaan (M/n) yang dianggap seperti bongkahan emas di kehidupannya. Dia sudah berkali kali memanggil (M/n) dengan panggilan ini, tetapi tidak pernah sekalipun memanggilnya ditempat umum.

"Aku lupa soal tangkapan besar hari ini. Hei kau, bantu aku mengambil koperku." Nobara akhirnya membuka perbincangan yang bisa didengarkan semuanya. Yuuji yang merasa ditunjuk akhirnya menjawab.

"Ha? Kenapa harus aku? Kukira kita sudah impas tadi." Tanya tidak terima Yuuji pada Nobara.

"Kutukan ku yang mengalahkannya. Ada masalah?"

"Kau tak tahu apa yang dapat kulakukan, bukan?"

"Pecinta makanan aneh dan lelaki kuat?"

"Tidak sebatas itu! Benar kan Fushiguro?" Yuuji yang tak terima akhirnya bertanya pada Megumi yang berada pada barisan terakhir sendiri.

"Are? Ada apa Fushiguro?" Tanya Yuuji yang menyadari keheningan nya disana.

"Tidak apa apa." Jawab Megumi acuh tak acuh, dia sedang melirik ke arah lain. Satoru yang menyadari ini langsung menyahut, "dia marah karena tidak mendapat kesempatan untuk bermain."  Jawab Satoru mewakili perasaan Megumi yang entah benar atau tidak.

(M/n) melirik teman sepantarannya itu dari bahunya, "jatah kita kan sudah kemarin, Megumi," ucapnya ikut menggoda pemuda bersurai bu babi itu. "Fufu~ kekanak-kanakan!" Nobara ikut mengejek Megumi, yang diejek mengerutkan keningnya kesal.

Yuuji yang melihat kekesalan pemuda itu langsung tertawa lebar

——————————

Jujusanpo!

Saat ini mereka sedang memikirkan apa yang mereka akan makan, steik atau sushi. Dan untuk bermain adil, Yuuji serta Nobara akan bersuit dan pemenang akan mendapatkan apa yang mereka inginkan untuk makan malam.

"Itadori, aku akan mengeluarkan kertas." Nobara menatap Yuuji dengan tatapan tajamnya membuat Yuuji yang mendengar itu sedikit goyah ingin memilih apa.

"Batu, gunting, kertas!" Dan boom, ternyata Yuuji terbodohi oleh trik simple Nobara dan dia berakhir mengeluarkan gunting sedangkan Nobara mengeluarkan batu.

"Horee!!!" Nobara memekik senang mendapatkan kemenangan yang ia inginkan sedangkan Yuuji menggerutu dibelakang.

"Sushi ya? Kalau begitu ke Ginza ya." Satoru sebagai 'pentraktir' disini sedang menatap phone miliknya sembari men-searching tempat makan Sushi.

"Ginza, Ginza!" Nobara lagi lagi memekik senang dan melakukan putaran kecil serta lompatan senangnya.

"Aku mau makan Kaitensushi." Yuuji menyampaikan pendapatnya dan langsung dibalas tidak ramah oleh Nobara.

"Geh, Itadori payah!"

"Geh, Fushiguro katakan sesuatu padanya!"

"Geh! (L/n) jangan diam saja!" Nobara langsung meneriaki ketiganya yang dimana orang yang bahkan tidak salah saja kena seperti Megumi dan (M/n).

"Aku juga ingin makan sesuatu yang enak. Lagi pula, Gojo-Sensei yang mentraktir." Megumi akhirnya buka suara tentang pendapatnya.

"Aku tak masalah makan apa saja, yang penting gratis dan enak." Kali ini (M/n) lah yang membuka suaranya, mata emasnya ikut menatap Yuuji. Dia masih bersembunyi dibalik syalnya ngomong ngomong.

"Mie instan dan mie goreng itu beda tahu, Kaitensushi juga seperti itu!" Yuuji masih berusaha meyakinkan gadis desa itu untuk makan Kaitensushi.

"Aku ingin makan Sushi..." Nobara yang sudah malas berdebat hanya tetap bersikeras untuk tetap teguh pada pendiriannya untuk makan Sushi.

"Sushi itu hanya makanan, sedangkan Kaitensushi bisa lebih menghibur! Sama seperti taman hiburan, TDL!" Yuuji tetap berusaha meyakinkan gadis itu untuk makan Kaitensushi daripada Sushi biasa.

Pertengkaran kecil ini membuat Megumi ikut mengantuk dan dia menguap, (M/n) sih kembali menutup matanya dan menenggelamkan sebagian wajahnya di syal biru muda yang sekarang miliknya. Sedangkan Satoru masih sibuk memilih milih tempat di handphone nya.

"Oh ya, Kugisaki, kau bilang kau berasal dari desa! Memangnya kau pernah makan Kaitensushi?" Tanya Yuuji dengan nada yang penuh semangat dan percaya diri membuat Nobara tersentak akan fakta yang dibicarakan Yuuji.

"Favoritku adalah Sushi Go, tapi untuk orang baru aku merekomendasikan Ripai Sushi." Satoru kini sedang berfikir hendak membawa murid muridnya makan dimana sembari mengeluarkan pendapatnya. Megumi yang mengantuk malah ikut cosplay seperti mas emen.

"Sensei, kau sangat paham!" Yuuji menunjuk gurunya dengan seringaian senangnya.

"Oi , aku belum memutuskannya..." Nobara yang terlanjur sudah kalah telak omongan dari Yuuji hanya bisa mengerut kesal.

"Kugisaki, dengar baik-baik... Di Ripai Sushi, Sushinya akan diantar menggunakan kereta Shinkansen!" Yuuji membiarkan bujukan terakhirnya keluar dan membuat seketika Nobara pindah haluan untuk makan Sushi biasa.

"Hah... Dari tadi kek..." (M/n) yang mendengar semuanya hanya bisa mendesah pelan saat menerima keputusan terakhir Nobara untuk ikut makan di Ripai Sushi.























































































(A/n): Setelah author rewatch JJK S1, saya baru sadar kalau scene dimana Satoru menatap handphone sangatlah random apalagi dengan dirinya yang sedang memakai penutup mata💀 Okelah, segini saja duluu. Jangan lupa tinggalkan jejak jika kalian suka! (。・ω・。)ノ♡


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 28, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

•THE MAIN CHARACTERS| JJKxMaleReaderWhere stories live. Discover now