Doenggg
"Ada kutukan disini." Bukannya ke tempat yang didamba dambakan Yuuji serta Nobara, kelimanya saat ini sedang berdiri didepan bangunan beraura mengerikan.
"Pembohong!!!!"
"Ini bukan Roppongi, 'kan?!"
"Beraninya kau mengejek penduduk setempat!!"
Keduanya berteriak kesal pada Satoru, duo paling waras hanya diam menatap bangunan itu karena mereka sudah terbiasa dengan sifat tipu Satoru. Sedangkan guru albino ini tidak merasa bersalah sama sekali.
"Didekat sini ada pemakaman besar. Ketika ada gedung tua, maka kutukan pun akan muncul." Satoru mengabaikan komentar keduanya dan lanjut menjelaskan pada Yuuji. Yuuji yang berhenti tantrum pun ikut melihat kearah bangunan tua didepannya, sedangkan Nobara masih tantrum.
"Tapi... Bukankah lebih mudah untuk muncul di kuburan?" Tanya Yuuji yang belum paham dan penasaran. Megumi kali ini yang berniat menjawab pertanyaan Yuuji, "masalahnya bukan di pemakaman itu, melainkan dari hati manusia yang berfikir pemakaman itu mengerikan," jelasnya menggantikan Satoru. Yuuji ber'oh kecil, "oh, seperti waktu disekolah."
"Tunggu sebentar, orang ini bahkan tak tau hal itu?" Nobara akhirnya berhenti marah marah dan bertanya dengan sedikit ketidak percayaan terhadap pengetahuan Yuuji. Megumi mengangguk kecil, "sebenarnya..." Dia akhirnya menceritakan singkat bagaimana Yuuji yang menelan pusaka terkutuk tingkat spesial.
(M/n) bersin kecil ditengah tengah itu, tetapi yang hanya menyadarinya hanyalah Satoru karena pemuda bersurai gagak itu berada disampingnya. Satoru mengalihkan perhatiannya pada (M/n) saat dia mendengar itu.
"Oh, apa kau baik baik saja?" Tanya nya sembari memiringkan kepalanya sedikit agar bisa melihat wajah pemuda itu. (M/n) hanya menjawab gelengan kepala sembari mencoba memijat hidungnya yang gatal dan menjadi merah.
"Yosh, yosh... Akan ku belikan syal untukmu nanti." Satoru yang iba mengelus rambut hitam pekatnya dengan lembut, sepertinya kesehatan muridnya yang satu ini menurun lagi. (M/n) mengusap hidungnya lalu menjawab, "tidak perlu, aku tidak sakit." Walaupun begitu Satoru masih akan membelikannya karena pipi (M/n) juga ikut sedikit memerah.
"Apa?! Dia memakan objek terkutuk tingkat khusus?!" Setelah mendengarnya Nobara menjadi lebih jijik dan berlari menjauhi Yuuji. "Menjijikkan! Kesadaran atas kebersihan mu sangat rendah...! Muri, muri, muri, muri!" Pekik jijik Nobara pada Yuuji. Yuuji tidak terima dan protes.
"Apa katamu?" Yuuji meninggikan suaranya tak terima sedangkan Megumi dengan cepat langsung menjawab, "aku sependapat."
"Aku ingin tahu kemampuan kalian. Ini akan menjadi uji lapangan. Nobara, Yuuji bereskan kutukan yang ada didalam." Satoru akhirnya bersuara kembali, salah satu tangannya sibuk mengelus rambut pemuda disampingnya. Nobara hanya ber'geh kecil karena kaget.
"Are? Bukankah kau bilang kutukan hanya bisa dibasmi dengan kutukan? Aku tidak bisa menggunakan teknik kutukan." Yuuji bertanya pada gurunya yang langsung dibalas tatapan dengan senyuman Satoru. Tangan bebas Satoru menunjuk Yuuji.
"Kau ini sudah setengah kutukan. Kau memiliki energi kutukan di dalam tubuhmu." Satoru melepaskan pegangannya pada tubuh (M/n) dan beranjak pergi ke arah Yuuji. Megumi menyadari kejanggalan kecil temannya jadi dia menghampirinya dan tanpa basa-basi menahan punggungnya agar (M/n) tidak oleng jika benar benar sakit.
"Tetapi... Mengendalikan energi kutukan tidaklah mudah. Makannya pakailah ini." Satoru mengambil senjata terkutuk yang entah dia dapat dari mana dan memberikannya pada Yuuji yang terkagum kagum. "Alat kutukan: Pembantai Iblis. Itu adalah senjata yang memiliki energi kutukan. Itu juga dapat melawan kutukan." Jelas kecil Satoru.
KAMU SEDANG MEMBACA
•THE MAIN CHARACTERS| JJKxMaleReader
Action"Tidak ada yang namanya pemeran sampingan disini. Kita semua adalah pemeran utama didalam hidup kita masing-masing."
One point Two
Mulai dari awal
