"Kacamata. Ne, ne bukankah ini keren?" Jawab Yuuji polos serta penuh semangat. Megumi berdecih lalu menatap arah lain, dia benar benar merasa tertekan disini. Satoru akhirnya kembali berjalan duluan dan membuat Megumi mengikuti dari belakang meninggalkan keduanya.
"Oi... Fushiguro!" Yuuji berlari kecil mengejar mereka sedangkan (M/n) tetap mengikuti tetapi hanya berjalan. Dia tak ingin membuang tenaga lagi, jadi hanya berjalan kecil saja. Dia melihat Yuuji mengobrol dengan Megumi, sepertinya sedang kesal karena ditinggal juga karena Megumi tak menjawab pertanyaan nya.
Mereka mengingatkan (M/n) pada masa lalu. Pemuda bersurai gagak itu menghela nafas pendek lalu tersenyum kecil. Dia berlari mengejar ketertinggalannya, dan saat sudah hampir sampai dari belakang dia melompat lalu merangkul kedua teman sepantarannya itu sembari terkekeh kecil.
"Ah- ya ampun (M/n)! Jangan mengejutkanku begitu!" Yuuji protes padanya karena Popcorn nya hampir terjatuh, keseimbangannya hampir hilang tadi saat menerima beban tubuh nya. Megumi mendecih kecil sebagai tanggapan.
"(M/n), tolong jangan membuatku naik darah." Kali ini giliran Megumi yang berkomen padanya. Satoru yang melihat(nah, he's blindfolded💀) itu hanya diam memandang selagi tetap berjalan. Ada rasa senang melihat (M/n) kembali seperti dulu tetapi apa ini? Kenapa dia merasa cemburu begini?
"Mou... Kalian ini tidak seru..." (M/n) menpoutkan bibirnya, membuat ekspresi kesal dan sedihnya. Dia lalu melepaskan rangkulannya pada mereka karena tak ingin terus terusan membuat kedua temannya merasa tak nyaman. Meskipun hanya berpura pura sedih, dia tetap membuat keduanya sedikit menyesal.
"(M/n)-chan aku mau kok dirangkul~" Satoru dengan suara menyebalkan nya mencoba menggoda pemuda itu. Malahan Megumi menatap gurunya horror, Yuuji hanya diam mendengarkan karena dia masih bayi.
(M/n) yang mendengar itu sekarang mengalihkan perhatiannya pada Satoru yang berjalan lebih dulu. "Iie, orang menyebalkan sepertimu tak bisa mendapatkan rangkulan dari ku." Niat pengen menggoda doi eh malah sakit ati sendiri, kasihan sekali albino yang satu ini.
Tetapi perkataan (M/n) ada benarnya, dia takkan mau merangkul orang setinggi Satoru karena dia sendiri hanyalah sepundaknya! Dia harus berjinjit jika ingin merangkul tiang albino itu, dan itu adalah big no bagi (M/n).
Selain malas, (M/n) juga tak ingin terlihat pendek disampingnya jadi dia menolaknya. Tak mungkin juga dia melompat dan merangkul Satoru ditempat seramai ini, bisa bisa harga dirinya turun 0,000000001%.
Saat sedang berjalan, tiba tiba ada suara gadis yang membuat perhatian mereka langsung tertuju padanya, gadis itu memarahi seorang pria didepan keramaian. "Oh itu dia," menjadi jelas siapa gadis itu ketika Satoru bergumam sendiri.
Yuuji yang melihat itu langsung komen, "apa kita akan bicara dengannya? Bikin malu saja." Komennya tidak tau diri, Megumi yang mendengar itu melirik Yuuji kesal. "Kau juga memalukan." Komen Megumi pada Yuuji yang masih memakai kacamata ROOK nya itu.
"Aku setuju." Kali ini pemuda bersurai gagak ikut komen setuju akan pernyataan Megumi. Satoru segera berteriak untuk mengambil perhatian gadis itu, "oi! Disini," teriaknya sembari melambaikan tangan dengan senyumannya.
——————————
Gadis bersurai coklat pendek menutup loker penyimpanan barang lalu berdecak pinggang menatap kearah calon guru serta teman sekelasnya.
"Mari kita perkenalan lagi." Satoru mempersilahkan siapapun untuk memperkenalkan diri mereka. Yang tetap berakhir pada kata 'ladies first' so... Gadis itulah yang pertama kali membuka suaranya.
"Kugisaki Nobara. Berbahagialah para laki-laki, seorang gadis akan bergabung." Mata emas (M/n) bisa melihat tingkat ke pede an Nobara, dia sedang mencoba mengenali sifatnya dari aura energi kutukan yang dimiliki gadis tersebut.
YOU ARE READING
•THE MAIN CHARACTERS| JJKxMaleReader
Action"Tidak ada yang namanya pemeran sampingan disini. Kita semua adalah pemeran utama didalam hidup kita masing-masing."
One point Two
Start from the beginning
