"(L/n) sudah mengantuk padahal masih jam segini?" Yuuji yang mendengarkan suara (M/n) menoleh pada sang empu. Pemuda beriris emas membuka matanya dan melirik ke arah teman barunya.
"Pasti karena bermain game semaleman." Bukannya orang yang ditanya yang menjawab, melainkan Megumi yang menjawabnya. Mata emas (M/n) memincing melirik Megumi kesal, "menuduh tanpa bukti bukanlah hal yang baik, Megumi," katanya membela dirinya sendiri.
Yuuji yang sedang memperhatikan interaksi keduanya pun menyadari perbedaan sikap (M/n) jika berbicara dengannya, dengan (M/n) yang berbicara dengan Megumi. Wadah Sukuna itu menggigit eskrim birunya sebelum kembali bertanya pada mereka.
"Ne, apakah kalian teman lama? Ku perhatikan kalian memanggil nama kecil satu sama lain..." Megumi terdiam, dia menatap mata emas (M/n) sedikit menggelengkan kepalanya kecil pada (M/n). Pemuda bersurai bulu babi itu tidak ingin menjawab pertanyaan itu, dan dia memberitahu (M/n) untuk tidak bercerita asal usul pemanggilan nama ini.
"Memangnya kenapa Itadori? Kau ingin ku panggil dengan nama kecilmu juga?" Bukannya menjawab, (M/n) malah bertanya pada Yuuji. Perlu Megumi akui, pemuda bersurai gagak itu sungguh berani bertanya seperti ini.
Pemuda yang sedang makan eskrim itu terdiam sejenak sebelum mengangkat bahunya ringan, "boleh saja," jawabnya langsung memperbolehkan (M/n) memanggil nama kecilnya.
"Lagipula kita akan bersama mulai dari sekarang, 'kan?" Yuuji lagi lagi memperlihatkan sisi polosnya pada mereka, (M/n) hanya mengangguk mengiyakan sedangkan Megumi hanya diam. "Ja, panggil aku (M/n) pula, Yuuji." Pemuda bersurai gagak itu juga menyuruhnya memanggil nama kecilnya agar terlihat adil. Yuuji meliriknya lalu mengacungkan jempolnya sembari tersenyum.
"Maaf membuat kalian menunggu!" Akhirnya, guru albino ini sampai juga. Dia melambaikan tangannya kearah ketiga muridnya dengan senyuman khas nya. "Oh, seragam yang dipesan sempat selesai dibuat ya?" Tanya nya melihat Yuuji dalam seragam Jujutsu nya.
"Ya! Pas sekali. Tapi kenapa berbeda dengan milik Fushiguro dan (M/n)? Punyaku ada tudungnya." Pemuda bersurai pink itu bertanya tanya sembari memegang tudung seragamnya yang berwarna merah. "Seragamnya bisa dibuat sesuai permintaan." Jawab Satoru cepat.
"Eh, tapi aku tak memintanya?"
"Akulah yang meminta mereka mengubahnya." Mendengar perkataan Satoru, Yuuji terdiam sejenak lalu berkata, "ah yasudah lah." Megumi melirik Yuuji lalu menyahut, "hati hati, itu kebiasaan Gojo-sensei." Sedangkan Yuuji tak tau apa yang dimaksud pemuda berambut bulu babi itu.
"Kenapa berkumpul di Harajuku?" Mengakhiri perbincangan seragam, Megumi beralih pada tujuan pertama mereka. "Oh, itu karena aku yang meminta bertemu disini." Satoru menjawab enteng pada Megumi.
Mereka akhirnya mulai berjalan dan belum sekitar satu menit, Yuuji memekik senang, "aku ingin Popcorn!" Katanya sembari melihat kedai Popcorn disekitar sana. (M/n) mendengarnya dan membuat pemuda itu membuka kedua iris emasnya yang indah, (M/n) menyikut lengan Yuuji pelan sembari tersenyum kecil. "Mari ku antar," katanya dan dibalas anggukan kecil dari Yuuji.
Itulah sebelum tangannya di tarik menuju toko Popcorn. Megumi hanya diam melihat itu, beneran nih? Hanya dia yang akan menjadi paling waras disini? Seperti yang dibayangkan, Satoru hanya tertawa kecil melihat tingkah kedua muridnya yang secara mengejutkan cepat akrab dengan satu sama lain.
"(M/n) mau Popcorn?" Yuuji bertanya pada teman sepantarannya itu dengan senyuman manisnya, pemuda bersurai gagak menggelengkan kepalanya. "Aku hanya ingin menemanimu disini, Yuuji." Katanya sembari melihat Yuuji mengambil Popcorn nya, oh ternyata Yuuji memilih hadiah kacamata berwarna merah bertuliskan 'ROOK' juga.
Keduanya kembali ke tempat Satoru dan Megumi menunggu, Megumi mengerutkan keningnya kesal melihat Yuuji kembali memakai kacamata itu, menurutnya itu cukup memalukan. "Oi, apa apaan pula itu?" (M/n) hanya tersenyum kecil saat ditatap Megumi seolah berkata 'maaf, aku sudah berusaha menghentikannya.'
YOU ARE READING
•THE MAIN CHARACTERS| JJKxMaleReader
Action"Tidak ada yang namanya pemeran sampingan disini. Kita semua adalah pemeran utama didalam hidup kita masing-masing."
One point Two
Start from the beginning
