"Diam lah, albino sialan." (M/n) yang udah kelewat malu karena babak belur saat misi memutuskan menyembunyikan wajahnya di dada Satoru, jawaban dari albino sendiri hanyalah tawa lembut.

Satoru memeluk tubuh (M/n) dan tangan besarnya kembali mengusap belakang kepalanya. Dia menutup kedua mata biru nya sembari tersenyum dia berkata, "ha'i ha'i, (L/n)-sama."

Tetapi sayangnya, pemandangan damai itu tak bertahan lama setelah Satoru membuat nama panggilan itu. (M/n) langsung memukul dagu bawah Satoru sehingga membuat pria itu meringis kesakitan dan melepaskan pelukannya. "Kh..! Gh... Hidoi na (M/n)-chan..." Satoru meringis sembari tersenyum menatap pemuda didepannya, tangannya kini mengusap dagu bawahnya.

"Akhirnya aku bisa memukul wajah menyebalkan mu itu." (M/n) berkata penuh kesenangan, melihat bahwa Satoru terkena pukulan mautnya. Biasanya dia takkan bisa mengenai pria albino itu karena teknik Mugen miliknya. Tetapi berhubung Satoru lengah karena terbawa suasana memeluknya, akhirnya dia bisa melemparkan satu pukulan.

"Kau tau apa? Malam itu uangku habis karena kau menyuruh ku dan Megumi untuk tetap mencari benda pusaka terkutuk itu! Sialan kau." Satoru malah berakhir mendengarkan semua keluh kesah (M/n) saat misi pengambilan pusaka terkutuk. Walaupun begitu, Satoru tetap menatapnya dengan senyuman lebarnya membuat wajahnya semakin tampan.

"Yahhh.... Bagaimana lagi yaaaa. Para petinggi mengoceh terus sihh jadi tak ada pilihan lain~" mendengar alasan Satoru membuat (M/n) semakin kesal. Dia bangkit dari duduknya dan menaruh kedua tangannya di pinggangnya.

"Setidaknya transfer duit kek! Pengertian dikit gitu." Satoru langsung mempunyai ide setelah mendengar perkataan (M/n) padanya. Dia langsung memakai penutup matanya lalu segera menggendong (M/n) ala bridal style dengan senyuman lebarnya. Yang digendong kaget lalu memberontak, "albino sialan!! Apa yang mau kau lakukan?!" (M/n) marah marah sendiri karena ulah Satoru.

"Kau bilang uangmu habis bukan? Ku anggap itu sebagai permohonan mu untuk minta ditraktir." Satoru cengar cengir sendiri lalu meneleportkan dirinya serta (M/n) kemanapun dia ingin pergi.

Dan disiang sampai sore itu, (M/n) diajak keliling kemanapun yang dia inginkan. Membeli apapun yang dia mau, makanan, minuman, serta barang. Semuanya ditraktir Satoru, walaupun kekurangannya berjalan jalan dengan Satoru adalah sifat nyebelin nya. Jika ditanya mengapa dia tiba tiba mentraktir (M/n) maka 100% dia akan menjawab, "untuk mengganti rugi uang yang telah (M/n) keluarkan dalam misinya. Lagipula siapa sih yang ga mau jalan jalan sama pemuda tampan sepertinya~."

You pasti iri kan?

Sama author juga iri.

Memang ditraktir adalah impian kita para pemuda-pemudi jompo, tetapi mas emen tidak suka jika harus ditraktir oleh guru albino yang satu ini. Emen sama aja, ditraktir kok kagak mau😒

P, tutor menjadi mas emen dong🙀

————————————

Keesokannya. Ketiga murid kelas satu sekarang berkumpul di Harajuku, sedang menunggu guru mereka, Gojo Satoru tiba ditempat. Sebelumnya, Yuuji membeli eskrim sehingga pada saat ini mereka menunggu sembari Yuuji menikmati eskrim nya sendirian.

"Hanya ada empat siswa di kelas satu, bukankah itu terlalu sedikit?" Seperti yang kita ketahui, Yuuji masihlah baru disini, makanya dia sering menanyakan pertanyaan sekitaran dunia Jujutsu seperti saat ini.

"Kalau begitu, apa kau pernah bertemu orang yang melihat kutukan sebelumnya?" Bukannya menjawab, Megumi malah bertanya balik membuat pemuda bersurai pink itu berfikir sejenak lalu menjawab, "tidak pernah."

"Itulah mengapa Penyihir Jujutsu sangatlah sedikit." Akhirnya Megumi menjawab pertanyaan pertama Yuuji. (M/n) disisi lain hanya menguap, dia mengantuk dan lelah karena kemarin diajak jalan jalan sama Satoru.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 28, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

•THE MAIN CHARACTERS| JJKxMaleReaderWhere stories live. Discover now