1- Rumah Baru

34 8 2
                                    


      Angin berhembus kencang, awan-awan yang menggumpal di langit sana pun mulai menghitam, pun langitnya kusam. Pertanda bahwa sebentar lagi rintik hujan akan turun.

     Lelaki remaja itu tengah sibuk melamun di depan pohon besar di belakang perpustakaan. Hanya diam. Tak berkutik sedikit pun semenjak 20 menit yang lalu, tak tahu memikirkan apa. Andai ada orang yang melewati area tersebut, mungkin dapat membantunya untuk terbangun dari bayang-bayang bawah alam sadarnya dengan hanya mengatakan, "Hei! Kau sedang apa diam disitu?"

     Angin berhembus semakin kencang, melambaikan Surai dan poni remaja tersebut masih dalam keadaan mematung. Hingga matanya yang tadinya tertutupi poni terlihat dengan jelas, sayu, tak ada cahaya di dalam iris matanya. Bahkan hawa-hawa yang terasa semakin dingin tak dapat menggoyahkan tekadnya untuk diam terus menerus. Sedikit pun tidak. Tidak ada.

     Namun matanya mulai membelalak ketika menyadari sebuah dorongan dengan kedua tangan di punggung nya, membuatnya terjatuh ke depan sana -Sebelum pohon besar didepannya itu terdapat parit yang lumayan besar- dan dia pun terjatuh ketika hujan berhasil turun dengan deras.

.
.
.
.
.

『 ᴛᴏ ᴍʏ ʏᴏᴜᴛʜ 2 』
—Bolbbalgan4—
Bungou Stray Dogs • Dazai Osamu fic
Cr : Kafka Asagiri & Harukawa 35
Story : @RanneAii

.
.
.
.
.

     Seorang wakil kepala sekolah —tidak, sebenarnya dia hanya sekretaris— tengah duduk di sebuah kantor yang sedang sepi. Dia berkutat dengan banyaknya tumpukan kertas berisi data kuantitatif, data siswa, data keuangan, pembangunan, sosialisasi lingkungan, dan segala data sekolah yang berguna demi mencapai visi dan misi sekolah. Hal tersibuk yang dia lakukan ketika kepala sekolah tengah sakit dalam seminggu ini, dan dia harus segera menyelesaikan nya.

      Disaat kepala sedang berdenyut sakit, ditambah hujan deras yang membuat nya berpikir bagaimana caranya pulang, mendadak segerombolan siswa mendatangi nya dengan dobrakan pintu yang kuat. Membuatnya yang tengah memijit kepala sendiri terkejut— refleks bahunya mengendik dan jantungnya berdegup kencang. Berhasil mendatangkan ribuan pasukan penyebab pusing kepalanya datang dan menambah rasa sakitnya.

      "PAK FUKU!" pekik salah satunya. Dia lihat, ada dua anak yang ikut mendobrak malah terjatuh di lantai. Dia hanya berdoa, semoga engsel pintu kantornya tidak lepas karena baru saja diperbaiki dua Minggu yang lalu.

     "Sshhh! Ada apa...?" tanya wakil kepala sekolah tersebut —Fukuzawa Yukichi—, mencoba menahan rasa amarahnya dengan tetap bersabar. Sebelah tangannya masih memijit kening, sementara satu nya mengelus dada.

     "Tadi anak bapak masuk ke parit!"

      "H-hah?"

       Anak-anak tersebut segera mendekati nya. Mereka ada berenam, berjalan saling mengiringi di belakang sambil menutupi sesuatu.

     "Untungnya dia masih hidup, pak. Sempat kami selamatkan tapi berantakan banget...." kata salah satunya. Sementara yang lain ada yang menahan tawa.

     Sang bapak kepala sekolah itu pun berdiri, dan anak-anak tersebut membuka akses jalan untuk 'anak' bapak tersebut menghadap ayahnya. Lalu mereka semua diam.

      Bapak tersebut menghela nafas panjang. "Terimakasih, ya, karena sudah menyelamatkan teman kalian... Kalian boleh kembali," katanya sambil mencoba tersenyum.

『 To My Youth 2 』|| Bungou Stray Dogs Where stories live. Discover now