(M/n) yang hendak ikut memanjat langsung menarik tutup hoodie milik Yuuji kebelakang lalu menatapnya dengan wajah datarnya, "tetaplah disini. Jangan menambah kekacauan." Megumi akhirnya turun dari pagar dan berlari duluan kedalam sekolah.

Sedangkan Yuuji menatap (M/n) dengan ekspresi yang tak bisa dideskripsikan. Dia tidak sedih, tetapi juga tidak marah. Pemuda bersurai gagak yang melihat Yuuji patuh akhirnya ikut naik pagar dan menyusul Megumi kelantai atas.

Didalam bangunan, (M/n) mengejar Megumi dan akhirnya bisa berlari bersamanya. "Kutukannya sudah diaktifkan, hawanya masih kuat!" Megumi berkomentar selagi menaiki tangga dan berlari sekuat tenaga bersama (M/n).

"... Semoga saja tidak ada korban." Gumaman (M/n) yang penuh rasa bersalah dan kesal. Tidak bisa dipungkiri bagaimana dia tak sadar dengan perbedaan aura kuat dan lemah karena terlalu santai, berfikir kalau benda pusaka benar benar dibawa Yuuji.

Saat sudah mendekati tujuan mereka, ada kutukan yang mengganggu jalan sehingga dengan kesal Megumi meng-summon Shikigaminya. "Jangan mengganggu! Gyokuken!" Tangannya membuat pola wajah serigala dan langsung memunculkan dua Shikigami serigala dari bayangannya.

"Kalian boleh memakannya!" (M/n) men-summon pedang miliknya dan langsung menebas lalu menerobos masuk. Megumi tersentak sejenak dan kembali berlari mengikuti (M/n), membiarkan kedua Shikigaminya mengikuti.

Megumi yang barusan berbelok dan melihat (M/n) terdiam beberapa cm dari kutukan besar didepannya membuatnya ikut berhenti dan memperhatikan. Kedua senior Yuuji hendak ditelan bersamaan dengan jari terkutuknya.

"Tch! Tak bisa menyerang selagi mereka digenggaman nya!" (M/n) berdecih kesal lalu melempar pedangnya kebelakang dan langsung menghilang karena dia memang berniat tidak memakai senjata didalam keadaan begini.

Mata emasnya berubah lagi menjadi merah darah, dia menatap tajam kearah kutukan berada. Saat hendak melakukan sesuatu tiba tiba kaca disamping kutukan itu pecah karena tendangan seseorang yang masuk kedalam, yakni Itadori Yuuji.

"Itadori?!" Perhatian mereka terfokus pada pemuda pink itu yang meloncat dan langsung memukul kepala kutukan itu yang membuat genggaman pada tubuh senior nya melonggar.

Yuuji segera merebut tubuh salah satu seniornya dan meloncat menghindari serangan yang hendak di luncurkan. Tak lama setelah itu sebuah tebasan api terlihat membuat tubuh satu senior Yuuji terlepas, (M/n) langsung mengambilnya dari tangan kutukan besar itu.

Yuuji terkagum kagum melihat penampilan (M/n) yang sedang menggendong senior nya. Mata merah darah yang menyala, dan apa itu pedang api ditangannya?! Apa tidak panas? Dilihat lihat tangan yang memegang senjata api itu mengeluarkan semacam Mark bergambar api.

Pada akhirnya kutukan besar itu dihabisi oleh Megumi yah, walaupun jika dibiarkan juga tak masalah karena api dari (M/n) masihlah membakar tubuh kutukan itu.

Pemuda bermata merah darah itu bangkit dari jongkoknya dan masih menggendong seniornya Yuuji, dia melihat dua serigala itu memakan tubuh kutukan yang terlihat matang karena apinya.

"Aku baru saja ingin bertanya kenapa kau kemari, tapi kerja bagus." Megumi menghampiri mereka berdua- ralat berempat, pandangannya dengan cepat teralihkan kepada (M/n) yang masih diam tak berkutik melihat orang yang dia selamatkan mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Ngomong ngomong, makhluk apa yang sedang memakan itu?" Yuuji mengabaikan pertanyaan yang menumpuk dihatinya untuk ditanyakan kepada (M/n) dan melihat bagaimana dua anjing itu memakan lahap badan kutukan.

"Mereka adalah Shikigami ku. Kau bisa melihatnya?" Megumi melirik kedua anjing beda warnanya lalu kembali menatap Yuuji. "Biasanya orang-orang tak bisa melihat kutukan itu. Kecuali saat menjelang kematian atau di situasi tertentu."

•THE MAIN CHARACTERS| JJKxMaleReaderWhere stories live. Discover now