"Yang di tanganmu itu tergolong benda beracun 'super'. Serahkan padaku sebelum kau membuat masalah." Megumi mengakhiri penjelasan panjang lebarnya dengan meminta pusaka terkutuk yang diperkirakan dibawa oleh Yuuji. Pemuda pink itu bangkit dari sofa dan langsung menjawab.
"Sudah kubilang aku tak keberatan, pergi dan temui para senior." Yuuji kembali duduk di atas sandaran sofa dan mengambil sesuatu dari kantong hoodie kuningnya dan melemparkannya pada Megumi.
Megumi langsung menangkapnya, sedangkan Yuuji beranjak ingin pergi karena mengira urusan nya selesai. "Ngomong ngomong, terimakasih. Ini ku kembalikan." Yuuji meletakkan handphone milik pemuda berambut gagak dimeja karena dia sedikit takut dengan aura yang dimilikinya.
Megumi segera mengecek isi kotak pusaka terkutuk, "kosong?" Sayangnya dia tak menemukan isinya yakni jari yang tergulung jimat. 'Yang ku lacak selama ini hanyalah sampah yang menempel pada kotaknya?' Batin Megumi tak percaya.
Mata emas menyala (M/n) menatap Megumi dalam kegelapan, sebelum akhirnya berdiri dan menahan Yuuji dengan mendorong pundaknya. "Hei, dimana isinya?" (M/n) mendorong pundak Yuuji sampai dia berputar balik dan kembali menatap Megumi yang mendekat dengan wajah paniknya.
Yuuji yang sedikit kesal menampar tangan (M/n) dan mengaku pada Megumi, "ku bilang, ada apa senior-" suaranya mengecil saat mengingat sesuatu. Yuuji kembali menatap Megumi saat dia mengingat hal itu.
"Oh ya... Mereka bilang mereka akan melepaskan segel jimatnya di sekolah malam ini." Megumi tersentak kaget dan mundur beberapa langkah dari tempatnya tadi, sedangkan (M/n) mengerutkan keningnya lalu memijit batang hidungnya.
Pemuda pink yang menerima balasan seperti itu hanya bisa mengelus belakang kepalanya lalu bertanya dengan gugup, "eh... Apa ini hal serius?" Tanyanya mengangkat salah satu alisnya.
"Benar saja, memang ada yang tidak beres dari awal." Gumam pemuda beriris emas menatap ke pintu keluar, wajahnya menjadi serius setelah menyadari kesalahan fatal ini.
"... Bukan hanya berbahaya, mereka bisa mati."
——————————
Saat ini mereka bertiga sedang berlari kembali menuju sekolah Yuuji berada.
"Apa segelnya mudah dilepas?" Tanya Yuuji ditengah tengah situasi mendebarkan ini, kelihatannya pemuda itu santai saja didengar dari suaranya.
"Orang yang tidak memiliki energi kutukan tidak bisa melakukannya, biasanya begitu." Megumi menjawab pertanyaan Yuuji, sedangkan (M/n) benar benar hanya diam dari tadi.
"Belok kanan, ada jalan pintas!" Yuuji menuntun mereka dan kembali berlari sekuat tenaga menuju sekolahan secepatnya.
"Kali ini isinya terlalu kuat. Segelnya sudah tua, jadi seperti selembar kertas." Megumi mengomel sendiri tentang benda pusaka terkutuk itu.
"Tapi aku tidak bisa membayangkan ucapan mu tentang kutukannya." Yuuji mengakui itu.
"Dimana mereka?" Melihat bangunan sekolah mulai mendekat, Megumi segera bertanya pada Yuuji. "Dilantai empat," jawab Yuuji.
Belum sempat menyentuh gerbang luar, mereka bisa merasakan hawa kutukan yang kuat. Yuuji yang tak terbiasa langsung terkejut merasakan itu, "tekanan macam apa ini?" Mata coklatnya tertuju pada bangunan sekolah miliknya yang mengeluarkan aura kuat.
"Kau tetaplah disini," Megumi mendorong Yuuji kebelakang dan melakukan eyes contact sejenak dengan (M/n) sebelum dia meloncat naik dari pagar.
"Aku ikut! Ini berbahaya bukan?" Yuuji yang tak terima disuruh diam akhirnya memberontak sedikit. "Meskipun baru saja bertemu, tetapi mereka adalah teman temanku, jadi aku tak bisa tinggal diam." Sekali lagi mengajukan dirinya untuk ikut serta dalam penyelamatan seniornya.
YOU ARE READING
•THE MAIN CHARACTERS| JJKxMaleReader
Action"Tidak ada yang namanya pemeran sampingan disini. Kita semua adalah pemeran utama didalam hidup kita masing-masing."
One point One
Start from the beginning
