Jujur saja, (M/n) masih kesal akan dirinya sendiri. Tak bisa mengendalikan teknik simpel membuat harga dirinya sedikit retak, Megumi yang menyadari itu langsung berkata, "makannya kalau disuruh latihan itu yang bener," sindir Megumi langsung membuat (M/n) terdiam seribu kata.

Rasanya seperti di sambar petir mendengar kata sindiran Megumi padanya. Malu ketahuan tak bisa menggunakan teknik nya, (M/n) cemberut dan merona tipis, dia memang pernah meremehkan teknik pelacak simpel ini. "Jahatnya," komen (M/n) pada Megumi yang langsung diacuhkan olehnya.

Sampai akhirnya, pelacakan dari Shikigami Megumi membuahkan hasil. Mereka sampai di rumah sakit, tempat yang diperkirakan berada nya pusaka terkutuk yang dibawa oleh pemuda pink itu.

Saat mereka masuk, mereka langsung mendapatkan jawaban. Pemuda yang mereka cari sedang berada di resepsionis dan sedang berbicara dengan salah satu suster di sana.

"Kau, Itadori Yuuji kan?" Sang empu langsung memalingkan wajahnya ke sumber suara. Megumi muncul dari bayangan dan menatap pemuda- atau kita sebut Yuuji.

"Kau tidak bilang kau tau namanya." Sedangkan (M/n), dia sedang duduk di salah satu sofa didekat Megumi. Karena posisinya membelakangi Yuuji jadi pemuda itu tak bisa melihat perawakan jelasnya.

"Aku adalah Fushiguro Megumi dari SMA Jujutsu. Kita perlu bicara sekarang." Simpelnya, Megumi mengabaikan (M/n) dan terus fokus pada misi utamanya. Sedangkan pemuda yang mempunyai mata emas menawan itu sedang melirik dari balik sofa.

Yuuji menghampiri mereka, lebih tepatnya Megumi dan berkata, "Ano... Aku sedang berduka." Megumi segera menjawab, "maaf, tidak ada waktu lagi." (M/n) bagaimana? Yah pake ditanya, dia mah nyantuy di sofa sembari nguping.

"Benda terkutuk ditangan mu sangatlah berbahaya, tolong segera serahkan padaku." Segera setelah Megumi berbicara, Yuuji langsung kebingungan dan bertanya tanya, "benda terkutuk?"

Pemuda berambut gagak yang diam saja dari tadi akhirnya membuat aksi, dia melemparkan handphone miliknya dengan gambar pusaka terkutuk yang dimaksud mereka tertera dilayar handphonenya. Yuuji langsung menangkap itu dan melihatnya, "kurang lebih seperti itu." Itu suara Megumi, (M/n) belum mengambil bagian dalam mengobrol sama sekali.

"Ah, ya... Aku sempat memungutnya," pengakuan Yuuji membuat Megumi melebarkan matanya seolah semua teorinya saat ini benar adanya. Yuuji mendudukkan dirinya di bagian belakang sofa sembari melanjutkan pengakuannya.

"Aku tak masalah, tetapi para senior sangat tertarik. Ngomong ngomong kenapa berbahaya?" Yuuji masih penasaran dan berakhir bertanya. Dia melihat Megumi men-scrolling handphone miliknya sembari melihat berita lalu menjelaskan.

"Jumlah kematian dan orang hilang di Jepang lebih dari sepuluh ribu setiap tahunnya. Sebagian besar diakibatkan oleh 'kutukan' itu." Jelas singkatnya, sedangkan Yuuji masih tidak mengerti dan merebahkan tubuhnya disana sembari berfikir, "'kutukan'?" Tanyanya lagi.

"Percaya atau tidak, ini adalah fakta. Akan aku lanjutkan. Sangat mudah mengumpulkan kebencian di sekolah dan rumah sakit. Misalnya karena penderitaan, penyesalan, rasa malu. Pikiran negatif manusia adalah sumber kutukannya. Itulah mengapa banyak sekolah menyimpan kutukan 'pengusiran roh jahat' rahasia. Yang kau miliki itu juga salah satunya." Belum selesai Megumi menjelaskan, Yuuji mengganggu dengan mengangkat tangan dan bertanya.

"Bukankah pengusiran roh jahat itu hal yang bagus?" Posisinya sekarang menghadap sandaran sofa selagi dia duduk di sofa.

"Biarkan dia menyelesaikannya, Itadori." Yuuji melirik dari bahunya, pemuda lain yang bersekolah sama dengan Megumi sedang duduk di sofa lain sembari menatapnya dengan mata emas menyalanya.

Megumi menghela nafas lalu melanjutkan. "Jika menyimpan benda kutukan jahat, kutukan lain tidak bisa mendekat. Itu sangat beracun. Pengusiran iblis hanyalah perbuatan jahat. Segelnya bertambah longgar setiap tahun. Sekarang, itu adalah umpan untuk memancing kutukannya dan membuatnya lebih kuat." Yuuji tampaknya mendengarkan baik baik, walau kita tak tau apakah otaknya benar benar mengerti atau tidak.

•THE MAIN CHARACTERS| JJKxMaleReaderWhere stories live. Discover now