prolog

0 0 0
                                        

HAI! HAI! HAI!



Selamat datang di seri pertama dari cerita aku!

KOMENTAR DAN BINTANG KALIAN SANGAT KU TUNGGU! 💫


_HAPPY READING_

10 tahun yang lalu

Hari libur telah tiba, keluarga Geraldi pergi ke taman dekat rumah karena si kembar ingin bermain bola disana bersama dengan Shiren, anak dari bibinya.

Bibinya meninggal 1 tahun yang lalu, karena sakit yang di deritanya, dan menitipkan anaknya ke majikanya.

Keluarga Geraldi menerima, dan berjanji akan menjaga Shiren seperti anak kandung sendiri.

"Abang, kakak, ayo kita main bola di sana" Ucap Deviona kecil sambil menunjukan tempat yang tak jauh dari orang tuanya.

"Ayo dek, abang juga mau main bola" Ucap Deivano kecil, mengiyakan ajakan kembaranya, Deviona.

Mereka bertiga berjalan beriringan dan saling bercanda gurau,

Saat tiba ditempat yang di tuju, mereka bermain lempar lemparan bola, di selingi dengan canda dan tawa dari dari ketiga bocah tersebut.

Saat tibanya shiren melempar bola, shiren melempar bolanya ke tengah jalan.

Saat Deviano akan menganmbil bola, tiba-tiba dari arah kanan ada sebuah truk melaju dengan kecepatan cepat.

Brukk!!

Deviona terdiam, dia melihat kakaknya yang tergeletak di jalan dengan darah yang bercucuran di jalanan.

siren yang ketakutan pun langsung berlari dan menghampiri kedua orang tua si kembar, dengan deru nafas yang tidak beraturan.

"Ayah, Ibu Kakakkk" ucap siren kecil dengan nafas yang ngos-ngosan.

"kenapa sayang, kakak kenapa?!" ucap mayang, ibu dari si kembar.

Mereka berdua langsung berlari, dan di ikuti siren kecil di belakangnya. Dia melihat banyak orang yang sedang mengelilingi anak yang di duga tertabrak truck itu.

badan Mayang dan Bagas membeku di tempat, melihat anaknya tergeletak di jalan dengan darah bercucuran di jalanan.

Di samping Deivano, ada Deiviona yang menangis dan memeluk kakaknya Deiviano.

Bagas langsung membopong tubuh anaknya Deiviano, dengan tergesa-gesa dan membawanya ke mobil, di ikuti mayang dan kedua anak perempuannya.

sesampainya di Rumah sakit,

Di Koridor rumah sakit, suhu ruangan terasa dingin, Mayang menangis dan Bagas tidak berhenti berbolak balik karena cemas dengan kondisi anaknya, Deiviano.

Sementara kembarannya Deiviona, dia tidak berhenti menangis karena khawatir dengan kondisi kakaknya, Sedangkan Shiren dia sedang ketakutan, karena ulahnya dia membuat kakaknya, Deiviano menjadi terluka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DEVIONAWhere stories live. Discover now