"Pikiran Lo gue juga normal kali" geram Arland tak habis pikir dikira dirinya tak normal apa.

"Karena kita sama sama jomblo di larang melihat keuwuan pasangan suami istri tau Lo!"dengusnya terus menarik Arnov, Arland mengkode para bodyguard agar mengunci pintu agar Arnov tak menggangu Elmira dan Edgar.

"Dan Lo berani beraninya pakai lapangan golf Milik Edgar"

Arnov yang kesal langsung mendorong Arland"Lo!"teriaknya menyadari apa yang di lakukan Arland.

"Gue kenapa ?"berpura pura tak mengerti.

"Arggghh sialan Lo buka pintunya!"teriak Arnov.

_

"Dia sudah sadar dari komanya?" Ucap seseorang dengan tatapan tajam pada bawahannya.

ruangan tampak gelap hanya satu lampu menerangi tak sembarang orang bisa masuk.

Seseorang itu menunduk memberikan informasi"Nona muda sudah sadar tuan dari seminggu yang lalu"

pria itu tersenyum penuh arti memilihat lihat pisau koleksinya.

"Bagus, kita lanjutkan kembali rencana yang sudah lama tertunda"

"Maaf tuan jika bisa jangan melalui ponsel nona dan untuk nona muda sepertinya dia hilang ingatan"

Seseorang itu mengeraskan rahangnya" Apa maksudmu?!"mencabut dua pisau dari tempatnya.

Semakin menunduk tanpa menatap lawan bicaranya takut"Nona tak mengenal saya tuan dan juga hubungannya dengan tuan Edgar semakin membaik"

"Penjagaan Mansion lebih di perketat oleh tuan Edgar membuat saya sulit untuk mendekati Nona muda beberapa hari pun tuan Edgar selalu berada dekat dengan Nona"

"Hingga saya sulit untuk berkomunikasi"

"Sial! Jika dia hilang ingatan bagaimana bisa melanjutkan rencanaku"melempar dua pisau secara asal hingga memecahkan kaca.

Prank

Seseorang itu menyeringai tak peduli dengan luka di tubuhnya yang terkena pecahan kaca "saya bersyukur nona hilang ingatan kasihan nona jika di hadapkan manusia berhati iblis seperti anda tuan"

_

Singkirkan tanganmu dari wajahku!"Dengan kasar menyingkirkan tangan lilyana dari wajahnya.

Lilyana menatap sedih perlakuan kasar Mario padanya.

Lilyana membawa Mario yang terkapar ke Mansion Maxsime.

Niatnya ingin melihat diam diam aktifitas yang di lakukan suaminya takut jika bertemu dengan Elmira.

Tapi di luar dugaan melihat suaminya di hajar Edgar habis habisan.

"Elmira sudah di miliki Edgar kau tak ada ruang untuk menggangu hubungan mereka Mario sadarlah!"teriak Lilyana di depan wajah Mario.

Hatinya berdenyut sakit saat Edgar mengatakan sudah memiliki Elmira seutuhnya dan perkataan Lilyana membuatnya kembali pada kenyataan tapi masih ada harapan ia masih belum bertemu dengan Elmira.

"Menyingkirkan dari hidupku Lilyana! Seharusnya kaulah yang sadar bukan aku"

"Aku tak pernah mencintaimu dan bodohnya aku percaya semua yang kulihat tanpa mencari tau semuanya terlebih dahulu, hingga merelakan cinta pertamaku lepas hanya karena tanggung jawabku padamu"

"Tapi apa yang ku dapatkan untuk orang licik sepertimu hanya ada rasa perih sakit bertubi tubi menahan segala rindu pada orang yang kucintai "

Plak

Lilyana menampar pipi Mario semudah itu mengatakan cinta pada Elmira saat dirinya masih berstatus sebagai istrinya.

Mario terkekeh menerima tamparan dari Lilyana tak ada raut wajah bersalah karena mengatakan hal itu di depan orang yang berstatus sebagai istrinya" kau memperumit jalan hidupmu sendiri Lilyana sesuatu yang bukan milikmu sehebat apapun kau menggegamnya tetap akan kembali pada pemiliknya"

"Dan lihatlah sekarang kau berpura pura tersakiti dengan ucapanku"air mata Lilyana menetes wajahnya memerah dengan penuh amarah.

Mario mengusap luka baru di sebabkan tampara Liliyana pada sudut bibirnya.

"Surat cerai sudah kuurus dan tentang harta kau tak mendapatkan sepeserpun dariku Lilyana"

_

Edgar duduk di samping istrinya setelah Elmira menyuruhnya mandi terlebih dulu.

Bukan hanya duduk dengan istrinya tapi kedua orang yang menyebalkan juga ikut.

Arnov menatap tajam Edgar tangan yang berada di pinggang adiknya sedangkan Arland menguap mengantuk.

"Kenapa menatap ku seperti itu kakak ipar" Edgar seolah lupa dengan apa yang terjadi.

Elmira mencubit perut Edgar bisa bisa-nya berpura pura seolah tak terjadi apapun.

"Aw sakit sayang"Edgar.

"Kamu dia itu kakaku harus sopan s-sayang"ketika Edgar menatap dirinya datar.

Edgar tak suka bila Elmira membela Arnov.

"Jangan bela pria lain di hadapanku El"

Mata Elmira menyipit" dia kakaku"

"Tapi dia laki laki sayang"

Senyuman Arnov seketika luntur mendengar kata "sayang" untuk laki laki tirani seperti Edgar rasanya ia ingin muntah dan apa lagi berpura pura tak bersalah dengan apa yang terjadi pada wajah tampannya  memerah memar akibat lemparan sepatu Edgar.

"Ehkem" dehem Arnov untuk menyadarkan dua pasutri di hadapannya.

"Dan dia ingin memisahkanmu dari ku atas dasar apa?" Edgar tak menanggapi deheman dari Arnov.

Elmira terdiam tak bisa menjawab barulah Edgar beralih menatap Arnov.

"Atas dasar apa kau ingin mengambil istriku?"

Arnov menatap dingin Edgar tentunya di balas si kutub tak kalah dingin.

"Atas dasar per-"karena emosi membuatnya hampir membuka rahasia.

Edgar sebisa mungkin menyembunyikan rasa gelisahnya.

Elmira mulai curiga "Atas dasar per?apa?"


°°°°°°°°°°
Spam nexnya✓

Gimana chapter ini?

Cepet banget kalian penuhi vote-nya malah lebih makasih, day udah panjangin ya chapter ini.

Untuk yang bertanya Doble up?maaf jeyeng day belum bisa kerjaan day Alhamdulilah banyak











Mau up cepet 1,75+spam nexnya 300 kenapa semakin bertambah???

Biar day ada rehat "hahahaha" tertawa jahat.










Votenya️🔥
see you next time🖐️

Become An Important Figure's Wife🥀 [End]Where stories live. Discover now