[ 16 ] 🥀

65.3K 5K 542
                                    

Sementara di negara lain seorang pria duduk berkumpul meminum minuman berkumpul di sebuah kafe.

"Adik Lo?"ucap salah satu temannya.

"Hmm"

"Adik Lo bukannya koma ya?"

Membuat lima pemuda diantara mereka terdiam, Arnov Damian Smit terkenal dengan sifat bucin pada sang adik jelas mereka mengetahui karena teman semasa SMP.

Arnov melanjutkan kuliahnya di luar negri meninggalkan adik kesayangannya demi mengejar impiannya, sekarang ia sudah lulus kuliah dan bekerja di salah satu perusahaan ternama.

"El-Elmira kalo gak salah nama adik lo"tutur temannya yang lain mencoba mengingat.

"Hmm, dia udah sehat dan gue mau pulang lanjutin perusahaan bokap gue GRUP SMIT"dengan senyuman dibibirnya.

Teman temannya menatap jengah Arnov sangat terlihat sekali bukan itu alasannya lihat manusia dingin ini akhirnya tersenyum setelah sekian lama menunjukkan wajah datarnya.

Senyuman yang di perlihatkannya selama ini hanya untuk adiknya Elmira.

Bahkan Arnov terkenal dengan sikap dinginnya terhadap perempuan. banyak perempuan yang mengejar mengejar Arnov terang terangan tapi karena sikapnya yang dingin dan tak tersentuh membuat  para perempuan mundur.

"Gue gak yakin Lo pulang karena hal perusahaan bukannya dari dulu bokap Lo nyuruh"

"Bilang aja kangen adik Lo kali Ar"salah satu temannya menepuk pundaknya dengan tawa.

Arnov menyingkirkan tangan temannya dari pundak malas meladeni menyimpan uang di atas meja.

"Gue yang bayar"ucapnya melengos pergi.

Iya ia dia merindukan adik kesayangannya Elmira Revalina Smit atau sekarang menjadi Elmira Revalina Addison.

Sudah jauh jauh hari dirinya menyiapkan paspor dan tiket untuk pulang malam ini jadwal keberangkatannya.

_

"Matamu hitam apa semalam kamu tidur dengan nyenyak?"

Elmira duduk di pangkuan suaminya badannya menyadar pada dada bidang Edgar, mereka tengah menghabiskan waktu untuk menonton film, film yang tengah mereka tonton film hantu.

Tadinya Elmira ingin menonton di bioskop, hingga suaminya menatapnya datar dirinya membuatnya mengurungkan niat ingin protes tapi kasihan melihat wajah Edgar yang terlihat lelah.

Edgar mengecup pipi istrinya"aku baik baik saja sayang"mana mungkin ia mengatakan ketakutannya semalam.

Elmira tak percaya begitu saja mematikan tontonan mereka membuat Edgar menoleh padanya.

"Ada apa? Aku tanya sekali lagi jika kamu tetap mengelak dan berbohong kita pisah tidur malam ini" Elmira hanya khawatir takut jika suaminya sakit dan ia tak tau apapun.

Sifat Edgar di dalam novel tidak di sebutkan secara rinci yang Elmira tau Edgar mencintai Elmira asli dengan sifat dinginnya.

Kata kata Elmira membuat ketakutannya semakin menjadi Edgar mengeratkan pelukannya di perut istrinya "tidak  kita tetap tidur di kamar yang sama El, apa yang kamu katakan aku tidak suka"mata gelapnya menatap tajam istrinya.

Apa Elmira-nya sudah bosan dengannya dan ingin pergi maka hal itu takkan pernah terjadi.

Elmira sedikit takut dengan  tatapan tajam suaminya baru kali ini Edgar menatapnya seperti itu apa lagi ia merasa sakit saat suaminya memeluknya erat terutama bagian perut.

"E-Ed, baby kita akan sakit" ucap Elmira sepontan.

DEG

Edgar tersadar apa yang ia lakukan tangannya melepaskan pelukan
di perut istrinya tatapan matanya bergetar apa ia menyakiti Elmira-nya dan apa maksudnya Baby?.

Become An Important Figure's Wife🥀 [End]Where stories live. Discover now