Traumatized.

582 36 0
                                    

Warning 18+ ⚠️

"Fushiguro, kau baik-baik saja?" Tanya Itadori memastikan. Pasalnya, sedari pagi, Fushiguro Megumi selalu terlihat tak bersemangat dan tak banyak bicara. Yah meskipun Megumi memang tidak banyak berbicara pada umumnya, tapi kali ini ia terlihat berbeda.

Megumi melirik kearah wadah raja kutukan dengan tatapan datar seperti biasa sebelum mengangguk.

"Sebaiknya kita selesaikan ini lebih cepat" Ujarnya saat ia mempercepat langkah kakinya.

Itadori hanya menghela nafas lalu menyetujui perkataan megumi.

Sejujurnya luka Megumi belum sembuh sepenuhnya, tapi dirinya memaksa ikut dengan Itadori untuk mencari jari sukuna setelah mendengar berita tentang penyerangan iblis yang ada hubungannya dengan jari terkutuk itu.

Itadori sendiri sudah lelah melarang lelaki Fushiguro itu, Ia benar-benar keras kepala.

Selama perjalanan, Megumi hanya diam. Sebenarnya pikirannya masih tertuju pada kesepakatannya dengan sukuna. Lagipula daripada ia terus-terusan berbaring tak jelas, lebih baik ia membantu Itadori.

Megumi sendiri tak mengatakan apapun tentang kesepakatan itu dengan Itadori, apabila ia mengatakan itu, bisa dipastikan Itadori akan melarangnya sekuat tenaga.

Jika yang dikatakan Sukuna itu benar, maka baik Itadori maupun teman penyihir yang lain tak akan menjadi korban dari sang raja kutukan. Setidaknya ia bisa melakukan ini daripada menyaksikan kematian dari orang tak berdosa.

Setelah mereka sampai di lokasi tempat iblis itu berada, Megumi dan Itadori memutuskan untuk berpencar dan menyelesaikan ini dengan cepat.

Megumi bertemu dengan iblis sama yang ia lawan tempo hari di penjara remaja ketika melawan rahim kutukan. Namun ada sedikit perbedaan antara dirinya saat ini, anehnya ia tak merasa takut sama sekali. Sepertinya itu karena menurut Megumi, tak ada yang lebih menakutkan daripada berhadapan dengan Raja kutukan.

Ia langsung memasang kuda-kuda bertarungnya dan mengeluarkan beberapa shikigami berbentuk anjing dan burung.

Kutukan itu tersenyum dan memukul Megumi dengan kuat di area perut, Seketika megumi terbatuk darah.

Namun itu tak menghentikannya untuk mencoba meski selalu terkena pukulan telak yang membuat lukanya semakin terasa menyakitkan.

Bahkan Megumi tak bisa bertahan lebih dari 20 menit, Ia sudah babak belur dengan luka di sekujur tubuhnya. Bahkan darah mulai mengalir dari kepalanya.

Di saat-saat sekarat seperti ini, Ia malah mengingat keluarganya dimasa lalu. Kakak perempuannya dan ibunya yang mati karena terkena kutukan.

Megumi termenung ketika ia terbesit dengn ingatan dimana ia pernah diberitahu tentang kekuatan tersembunyi miliknya yang juga memiliki resiko.

Megumi sebenarnya ingin pasrah saja jika ia akan mati, namun ia tahu jika ia harus bertanggung jawab dan memenuhi tugasnya.

Bibirnya membentuk senyuman tipis saat ia mengangkat tangannya dan membentuk jarinya untuk mengeluarkan jurus itu.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Soulmate ; Him?Where stories live. Discover now