Valero Azriel Cedrrick

1.8K 18 1
                                    

Aku Valero Azriel Cedrrick seorang CEO diperusahaanku sendiri. Perusahan Cedrrick yang sudah berkecimpung didunia bisnis sudah dari puluhan tahun yang lalu. Perusahaan ini adalah perusahaan dari kakek ku dan kemudian menurun ke ayahku dan sekarang kepadaku.


Carter Cedrrick adalah ayahku yang telah meninggal. Walau aku adalah anak pendiam, aku akan banyak bicara dengan ayahku, dan hanya kepadanya, bahkan aku tak sering berbicara panjang lebar dengan ibuku.

Aku mempunyai seorang istri dan dua anak kembar, dan tak bisa kupungkiri aku memiliki seorang istri yang sangat cantik dan sangat perhatian padaku, walau kadang aku tidak akan mengubris perhatian itu, aku mempunyai dua anak kembar yang sangat manis dan sangat tampan.

Evelyne Westi adalah istriku, sesorang yang sangat peduli padaku, seseorang yang melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia selalu menyiapkan keperluanku,

entah itu pakianku untuk ke kantor, berkas-berkasku, makananku dan segalanya dan tak jarang Evelyne akan menungguku pulang kerja, walaupun dengan wajah ketakutan saat aku pulang Evelyne berusaha untuk tetap tenang.

Saat aku sedang sters karena perusahaan, tak jarang aku akan memanggil seorang wanita untuk pergi ke apartemenku untuk minum wine bersama tapa menyentuh sejengkal badannya.

Dan aku akan selalu melihat mata sendu milik Evelyne, melihat matanya yang sudah berkaca-kaca melihatku membawa seorang wanita dengan pakian yang sangat terbuka, melihatnya menguatkan dirinya sendiri untuk tidak meneteskan air matanya.

Walau pada akhirnya pertahannya akan hancur, menangis dalam diam tanpa ada suara, ia akan terus berdiri disudut ruangan, melihatku yang sedang bercerita-cerita dengan teman wanitaku, walau sesekali ia akan menunduk, ia akan tetap berdiri disudut ruangan hingga teman wanitaku pulang, bahkan ia akan mengantar teman wanitaku, memberikan senyum terbaiknya, walau aku dapat melihat mata bengkaknya.

Setelah mengantar temanku ia akan membersihkan gelas-gelas wine milikku membersihkan meja kaca dan sofa, entah mengapa padahal aku tidak mengotori sofa yang aku duduki.

Evelyne adalah seseorang yang sangat baik dan tak pantas untukku.

Mungkin aku dan Evelyne tidak akan ada pada situasi saat ini dan mungkin kini dia telah melanjutkan sekolahnya, jika aku dan Evelyne tidak melakukan sesuatu yang tidak pantas kami lakukan. Dibawa kesadaranku aku merengut mahkotanya.

Aku sangat benci jika aku mengingat kembali kejadian belasan tahun yang lalu.

Aku yang terlalu bodoh dan terbawah hawa nafsu, dan kekesalan yang sudah menumpuk dan menyesakkan dadaku, hingga tidak berpikir terlebih dahulu apa yang akan aku lakukan.

Sangat bodoh. Jika mengingat kembali kejadian itu, mengingat kemabli malam itu rasaya aku hampir gila, memkirkan setiap gerakan-gerakan yang terekam jelas dalam otakku.

Evelyne pernah meminta cerai padaku, saat itu aku sangat dilanda emosi yang sangat besar, saat itu perusahaanku mempunyai masalah yang serius. Proyek yang sudah aku persiapkan dengan sebaik mungkin gagal total bahkan tak menyisakkan sedikitpun.

Dan saat itu Evelyne mengatakan semua perlakuanku padanya, sangat memilukan saat aku mendengar setiap kata-kata yang keluar dari bibir manis miliknya,

''apa aku sejahat itu?''. Aku melakukkan ini karena masih tak bisa menerima takdir yang terlalu jahat kepadaku ini, masih tak bisa menerima jika aku harus menikah dengan sesorang tak kukenal dan telah mempunyai dua anak kembar.

Dan aku masih tidak dapat melupakannya, sesorang yang telah membuatku gila sampai melakukan sesuatu diluar batas. Karenanya aku melakukan semuanya pada Evelyne hingga menyebabkan aku mempunyai dua anak kembar.

waiting for youWhere stories live. Discover now