BROKEN VOW

Part 15 - Pantai

"Kamu butuh apa?" tanya Julia berbasa-basi sambil melirik Allen. Dia membeli beberapa barang kebutuhan untuk Finn, seperti tisu basah, popok, pelembab, minyak telon, dan lain sebagainya.

"Pisau cukur," jawab Allen, sambil memasukkan salah satu merek ke dalam keranjang Julia. Allen sengaja menunggu Julia bicara padanya, karena sejak kemarin wanita itu masih bersikap dingin. Permintaan maaf Allen tidak digubris oleh Julia.

Julia diam saja setelah itu, dia membeli makanan dan minuman sebagai tambahan sehingga keranjangnya penuh.

Begitu juga dengan milik Cassian dan Breeze, keranjang mereka penuh. Bahkan lebih banyak karena kebutuhan Elara juga cukup banyak.

Mereka pulang menggunakan satu mobil. Allen menyetir sementara Julia duduk di sebelahnya, menggendong Finn.

Breeze, Cassian, dan Elena duduk di jok belakang. Sepanjang perjalanan mereka tidak banyak bicara. Hari ini cukup melelahkan, terutama dengan kondisi Breeze yang sedang hamil besar.

Elara mulai tertidur di pangkuan Cassian. Breeze juga merasakan kantuk dan bersandar di bahu Cassian.

Mereka segera menuju kamar masing-masing setelah tiba di vila dan mengeluarkan barang-barang dari bagasi.

Mereka memisahkan makanan dan meninggalkannya di atas meja, sementara barang-barang pribadi mereka dibawa ke kamar.

Ketika Julia meletakkan Finn di tempat tidur, bayi itu terbangun dan mulai menangis sambil bergerak-gerak di atas tempat tidur.

Meskipun Allen ingin segera menggendongnya, dia memutuskan untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya terlebih dahulu sebelum bermain lagi dengan putranya.

Sementara Allen membersihkan diri, Julia meraih Finn sambil bersenandung lembut. Dia mengelus kepala Finn dengan lembut hingga bayi itu memejamkan mata dengan nyaman.

"Giliranmu bersih-bersih," ucap Allen setelah selesai mengeringkan rambut dan menggantung handuk di tempatnya.

Namun, Julia tidak memberikan respons verbal. Dia langsung menjauh dari Allen dan pergi membersihkan diri.

Setelah selesai, Julia menyiapkan pakaian untuk Finn dan wadah air beserta kain tipis. Niatnya adalah membersihkan Finn sebelum mengganti pakaiannya.

"Finn cuma perlu dilap aja?" tanya Allen penasaran.

"Iya," jawab Julia singkat.

Respons Julia membuat Allen tidak puas. Dia memandang Julia dengan tatapan sendu. Dengan telaten, Julia membersihkan tubuh Finn dan mengeringkannya dengan handuk.

"Aku benar-benar ingin memperbaiki pernikahan kita," ujar Allen pada Julia, menyampaikan keinginannya sekali lagi agar Julia tidak menganggapnya sedang bercanda.

"Kita akan bercerai, apakah itu kurang jelas?" tanya Julia dengan nada tajam.

"Aku minta maaf," ucap Allen dengan suara rendah. "Aku nggak bermaksud menyakiti kamu."

"Aku nggak bisa melanjutkan hubungan ini lagi." lanjut Julia dengan penekanan.

Allen terdiam sampai Julia selesai memakaikan pakaian Finn. Lelaki itu meraih tangan Finn dan memandang bayinya dengan ekspresi yang sulit dibaca.

Sementara itu, Julia membuang air dan mengumpulkan pakaian kotor Finn.

Di kamar kecil, Julia menghela napas panjang. Dia meyakinkan dirinya bahwa keputusan ini adalah yang terbaik bagi keduanya.

Hanya beberapa hari saja. Setelah itu, Allen dan Julia tidak perlu bersama atau berbagi kamar lagi.

Julia kembali ke kamar dan pura-pura sibuk sendiri. Dia menyusun pakaian Finn ke dalam keranjang, sedangkan Allen sibuk dengan bayi mereka.

Keberadaan Allen memang cukup membantu Julia, mereka bergantian mengurus Finn. Bahkan dalam penerbangan kelas pertama perjalanan ke Bali, Allen yang sibuk mengurus Finn.

Julia hanya duduk bersantai dan menikmati waktunya. Menyantap makanan selama perjalanan lalu istirahat dengan tenang.

Beruntungnya Finn tidak rewel pada penerbangan pertamanya. Dia tampak nyaman bersama Allen, bahkan dengan riang bercanda dan mengeluarkan suara gelak tawa yang keras.

***

Jakarta, 18 Januari 2023

Baca duluan novel ini di Karyakarsa

Di Karyakarsa mungkin besok lanjut update. Hari ini nggak sempet karena tadi ada urusan.