Dara Affairs-4

Mulai dari awal
                                    

"Arghh, " desah Dara, saat kembali merasakan sesak pada vaginanya.

"Katanya nggak mau, ahhhh. Tapi di goda dikit ketagihan, " ujar Dara dengan terbata-bata, saat tubuh bagian bawah nya, di pompa dengan cepat oleh Alex.

"Sayang bukan, jalang tidak dipake, apalagi gratisan, " ujar Alex menohok.

Bukan nya marah, mendengar ucapan Alex, Dara malah tersenyum miring, lalu berkata. "Ya, jalang ini, butuh banyak penis untuk mengisi liang kenikmatan nya. "

Selesai Dara mengatakan kalimat itu, Alex langsung menghentakkan penisnya dengan kasar, kedalam liang kenikmatan Dara.

Yang membuat Dara hanya bisa mendesah, sambil menggigit bibirnya, karena kenikmatan yang diberikan Alex kepada nya.

Tak lama setelah itu, Dara memperoleh pelepasan nya, begitu juga dengan Alex.

"Sekarang, keluar dari kamar ini, jangan sampai ketahuan, " ujar Alex lalu mengambil handuk yang tergantung disana. "Dan satu lagi, ini benar-benar penyatuan terakhir kita, karena saya nggak tau bakal berapa penis yang masuk kedalam vagina kamu. Dan itu sungguh menjijikkan. "

Dara yang sedang memasang celana dalam nya, berdecak ketika mendengar kalimat hinaan Alex.

"Cepat! " suruh Alex ketika melihat gerakan Dara melambat.

Mendengar suruhan itu, membuat Dara merenggut, lalu Dara segera keluar dari kamar mandi itu dengan cemberut.

Dan tak berubah ketika meninggalkan kamar pengantin Alex dan Falia.

Ditengah jalan, Dara tak berhenti mengumpati Alex. "Dia ngatain gue jalang. Tapi dia nggak sadar baru nikahin jalang, " cibir Dara.

Lalu setelah berada di depan kamar nya, Dara segera memasuki kunci nya dan membuka pintu, segera masuk untuk membersihkan diri dari sisa-sisa percintaan nya dengan Alex tadi.

***
"Kenapa ,lo? " tanya Falia, mengernyit heran. Melihat kelakuan Dara yang cemberut saat mengemas barang-barang nyanya, sebelum check out dari hotel.

Ya, sekarang Falia sedang di dalam kamar Dara, setelah mengatar obat suami nya. Dia langsung kesini.

"Lagi badmood aja, sama masalah kerjaan, " jawab Dara, sambil memasukkan pakaian kotornya kedalam plastik.

"Dar, itu lingerie? " tanya Falia sambil menunjuk pada beberapa helai pakain kotor Dara.

Dara yang mendengar pertanyaan Falia, sedikit gelagapan, lalu berkata. "Nggak, ini sepaket sama baju tidur gue, " jawab Dara berbohong.

"Ohh, tapi mirip lingerie, " ujar Falia dengan tatapan fokus pada pakaian merah yang sudah koyak itu.

"Nggak Falia, Eh btw malam pertama lo gimana? " tanya Dara mengalihkan fokus Falia.

Mendegar pertanyaan Dara, membuat Falia langsung cemberut. "Malam pertama apaan, gue ketiduran setelah lo pergi. "

"Ha? Serius? " tanya Dara sok kaget.

"Iya, kata mas Alex, gue udah telentang aja di kasur waktu dia datang. Jadi kami cuma tiduran sampe pagi, " ujar Falia dengan nada sedih.

"Tapi, tadi pagi bisa main kan? " tanya Dara yang dibalas gelengan oleh Falia.

"Loh, kenapa? Kalau lo tidur cepat, pasti tadi pagi masih pake lingerie hitam punya lo, kan? " tanya Dara lagi.

"Iya. Masih pake. Tapi kita nggak ngapa-ngapain. Mau gue goda pun dia udah kekamar mandi duluan. Gue jadi khawatir sama ucapan lo kemaren Dar. Kalau gue nggak bisa bikin Mas Alex horny, " ujar Falia dengan lesu.

Mendengar keluh kesah Falia, membuat Dara tertawa. Sepak terjang Falia di dunia sex tidak se pengaruh itu ternyata.

"Terus, habis serapan tadi, nggak lo coba lagi? " tanya Dara, yang kembali dibalas gelengan oleh Falia.

"Gimana mau coba, mas Alex nya sakit perut, dikamar mandi mulu. Apalagi gue ditahan sama tante-tante mas Alex. "

Bersamaan dengan Falia mengatakan kalimat itu, ponsel yang berada di tangan Falia berbunyi. Falia yang melihat nama ibu mertua nya dilayar segera mengangkat nya.

"Hallo, Ma, " sapa Falia dengan nada riang.

"Alex nya gimana sayang, masih sakit atau kalian besok aja check-out nya, biar bisa istirahat? " tanya Dewi dari telfon.

"Hmm, nggak tahu Ma. Aku lagi dikamar Dara soalnya. Nanti ku tanya sama mas Alex mau ikut pulang atau nginep lagi, " jawab Falia, dengan riang. Karena tergiur dengan acara nginap satu malam lagi di hotel ini.

Untuk menikmati waktu berdua jika sakit perut Alex tidak kambuh.

"Oke, nanti kabarin Mama lagi, kalian gimana, Mama matiin dulu ya, " ucap Dewi.

"Iya, Ma, " Setelah Falia menjawab pertanyaan nya, Dewi segera memutuskan panggilan nya.

"Kenapa? " tanya Dara, melihat raut bahagia Falia.

"Mama suruh gue nginap di sini lagi, kalau Mas Alex belum kuat, " ujar nya dengan nada ceriah. Jauh berbeda dengan nada suara nya tadi.

"Jadi? " tanya Dara dengan raut bingung.

"Gue berharap mas Alex mau nginap lagi, walaupun nggak sakit, " ujarnya.

"Jadi, gue balik ke kamar gue dulu ya, Dar. Nanti kabarin aja kalau lo mau keluar, " ujarnya sebelum berlarian menuju pintu, dan membuka nya. Berjalan menuju kamarnya.

Dara yang melihat itu, hanya bisa tersenyum miring. "Semangat sahabat ku. Semoga berhasil, " ujarnya. Lalu melanjutkan kegiatan nya menyusun pakaiannya.

T. B. C
See Youu
👅👅👅👅

Attention! Versi ini sama versi sebelum nya, memang berbeda ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Attention!
Versi ini sama versi sebelum nya, memang berbeda ya. Karena seperti yang aku bilang diawal. Aku nulis itu, apa yang ada didalam pikiran ku sekarang. Nggak ada soft copy nya. Jadi ketika cerita ku hilang, aku nggak punya salinannya.
Kalau ada yang tanya, inti cerita nya nanti gimana? Intinya tetap sama kok.

Itu aja sedikit yang harus kita pahami.

Next? STOP!? PINDAH? HAPUS?

Dara Affairs (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang